Apa penyebab anggota TNI sampai jadi pecandu narkoba?
Merdeka.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmatyo telah mengungkapkan komitmennya untuk memberantas peredaran narkoba di lingkungannya. Hasilnya, tujuh orang anggota Kostrad tertangkap diduga menggunakan narkoba, tak hanya itu delapan warga sipil dan lima polisi ikut digelandang dalam penggerebekan yang berlangsung Selasa (23/2) dini hari.
Gatot juga mengungkapkan tak akan merehabilitasi prajurit yang pernah tersandung narkoba, bahkan dia memerintahkan bawahannya untuk memberikan hukuman berat, pemecatan.
Kok bisa seorang prajurit TNI bisa tersandung kasus narkoba?
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin meyakini keterlibatan seorang prajurit hingga mengonsumsi narkoba tidak mungkin terjadi dari dalam asrama. Penggunaan barang haram tersebut bisa jadi akibat pengaruh eksternal, misalnya pergaulan.
Kondisi itulah bisa menyasar pada siapa saja, baik polisi, wartawan mahasiswa bahkan warga miskin atau pejabat-pejabat tinggi.
"Ya karena pengaruh teman-teman yang bukan tentara, tapi teman di luar yang bukan tentara. Bukan cuma prajuritnya, tapi ada sipil, polisi," tegas Hasanuddin saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (23/2) malam.
Dalam pandangannya, pengaruh narkoba tersebut bukan disebabkan oleh sikap emosional seorang prajurit dalam menjalani hidupnya di lingkungan TNI. Dia meyakini, pengaruh itu berlangsung akibat mental prajurit yang lemah.
"Bukan pengaruh apa-apa, memang mentalnya jelek. Apa sih nikmatnya narkoba, manfaatnya tidak ada," kecam pensiunan jenderal bintang dua ini.
Serupa dengan Hasanuddin, pengamat militer Wawan Heri Purwanto juga meyakini peredaran narkoba terjadi akibat salah pergaulan. Sebab, tidak mungkin seorang prajurit dapat menyelundupkan barang haram tersebut ke markas, apalagi asrama prajurit.
"Kalau mereka kan kalau sudah masa waktu pendidikan tak mungkin, tapi saat tidak dalam pendidikan sudah menjadi rakyat biasa tidak kayak dulu waktu masih pendidikan, mereka bisa bergaul layaknya orang sipil. Tapi kalau misal ada pendidikan lanjutan biasanya ketahuan," paparnya.
Hanya saja, Wawan menduga masuknya narkoba tak lepas dari faktor kedinasan yang minim. Apalagi, TNI sudah lama tak terlibat dalam operasi-operasi militer dalam skala besar maupun kecil seperti di masa lalu.
"Pasukan itu ya, kalau bukan pasukan tempur ya kayak olahraga biasa aja. Tugas operasi juga enggak banyak. Operasi udah jarang, kita tidak dalam tugas tempur. Biasanya tugas rutinitas biasa seperti internal, jaga markas dan lain-lain. Kalaupun ada paling operasi ke Timur Tengah, atau penjagaan, pertempuran sudah hampir nihil," jelas dia.
Apapun namanya, narkoba memang sangat berbahaya bagi manusia. Tak hanya merusak otak, tapi juga bisa menyebabkan kematian. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaKepolisian Polda Bali memecat atau melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada 17 polisi yang terlibat narkotika di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaKadispenad TNI, Brigjen Hamim Tohari buka suara, kasus perwira TNI yang melakukan lawan arah di tol MBZ
Baca SelengkapnyaKapolres Salatiga secara simbolis mencoret foto sebagai tanda pemberhentian polisi yang bertugas.
Baca SelengkapnyaRuruh menyampaikan segala usaha perbaikan perilaku akhirnya gagal. Justru malah melakukan pelanggaran sidang disiplin sampai lima kali.
Baca SelengkapnyaTiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaPPP angkat bicara setelah seorang mantan calegnya, Sri Antika (SA) terjerat kasus narkotika. Caleg gagal ini ditangkap karena mengonsumsi sabu-sabu.
Baca Selengkapnya