Apa yang buat polisi kesulitan tangkap geng motor penusuk Kopassus
Merdeka.com - Kasus pembunuhan pentolan geng motor di Bandung, Jawa Barat masih berbuntut panjang dan telah memakan korban. Seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Pratu Galang tewas dikeroyok sekelompok orang yang diduga geng motor saat pulang ke rumah.
Sampai saat ini, para pelaku belum juga tertangkap. Lantas, apa yang membuat polisi masih sulit menangkap mereka?
Kriminolog dari Universitas Padjajaran Yesmil Anwar mengatakan, kasus geng motor di Bandung merupakan penyakit pantologis sosial masyarakat yang tak pernah terselesaikan dengan baik. Sebab aparat selalu melakukan pendekatan yang sama.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana saja pemudik motor terlihat ramai? Mudik motor masih jadi primadona Jutaan pemudik dengan motor menyemut selama musim mudik 2023. Memadati ruas-ruas jalan demi bertemu keluarga di kampung halaman.
Dia meyakini, polisi masih kesulitan untuk mencari kelompok geng motor mana yang berbuat ulah hingga membunuh seorang prajurit TNI AD. Setelah itu, aparat juga harus menggali sosoknya.
"Kalau penjahat bermotor, TNI ini dibunuh geng motor yang mana, cari identitas gengnya apa, remaja atau orang tua kemudian kriteria geng motor," ungkapnya saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (13/6).
Menurutnya, belum ada pemisahan jelas dalam penyebutan geng motor. Apalagi, kriminalitas yang mereka perbuat sangat bertentangan dengan literatur awal berdirinya sebuah geng motor.
"Geng motor literatur itu kan orientasi bukan untuk lakukan pembunuhan, hal-hal kriminal, umumnya remaja yang cari identitas diri dalam grup atau kelompok. Mungkin ada yang dewasa," paparnya.
Menurutnya, perlu ada pembinaan yang dilakukan secara bersama-sama baik dari aparat penegak hukum, masyarakat dan pemerintah daerah. Dengan demikian, geng motor bisa menjadi ajang untuk pendewasaan dan berekspresi.
Namun, jika para pelaku merupakan penjahat bermotor, sudah sebaiknya dilakukan penegakkan hukum. Mulai dari melakukan penangkapan, mengadili hingga menjebloskannya ke penjara.
"Masyarakat Bandung juga bersama-sama mampu punya kesadaran hukum untuk melaporkan gerakan antigeng motor."
Sementara, Sosiolog dari Universitas Padjajaran Budi Rajab mengatakan, anggota geng motor justru mengalami pertumbuhan yang stagnan. Keanggotaan baru terakhir kali terjadi lima tahun lalu, dengan demikian masih dipenuhi muka-muka lama.
Meski sudah memasuki jenjang kedewasaan, namun perilaku seluruh geng motor di Bandung tidak banyak berubah. Padahal, polisi sudah berupaya keras untuk mengurangi kekerasan antargeng motor, namun tidak sepenuhnya berhasil.
"(Kekerasan) Itu yang sebenarnya polisi sudah berupaya mendamaikan. Meredam itu, tapi mungkin masalahnya (polisi) kecolongan," ujar Budi saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (13/6).
Sejumlah pencegahan yang dilakukan aparat berupa patroli rutin tak selamanya berhasil mendeteksi kemungkinan kasus kekerasan yang dilakukan geng motor. Sebab, mereka melakukan aksi-aksi kriminalitas di waktu-waktu yang tidak terduga.
"Kadang-kadang geng motor melakukan tindakan kriminalnya tidak terdeteksi oleh patroli, dan selalu di malam hari, di atas jam 10 sampai jam 4 pagi," tutupnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, seorang pengendara berusaha menghindari razia polisi.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan permasalahan geng motor menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Polri
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca SelengkapnyaTiga orang pelaku yang hendak merampas babak belur dihajar massa.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaAksi pencurian sepeda motor terjadi di kawasan Melur, Koja, Jakarta Utara pada Senin (21/8) lalu. Namun aksi tersebut gagal dan mendapat sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaPelaku yang tercebur ke sumur berhasil dievakuasi warga.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya