Apakah drop out solusi tepat untuk RA, ayam kampus UIN Bandung?
Merdeka.com - Kasus RA, Mahasiswi UIN Bandung yang di-Dropout (DO) menuai pro kontra dari beberapa kalangan. Meski dikeluarkan karena dianggap mencemarkan nama baik, namun sebagian pihak menilai hal itu hanya akan membuat kehidupan RA menjadi semakin buruk.
Pengamat Politik dan Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Musni Umar mengatakan rasa tidak setujunya akan keputusan DO itu. Meski dirinya merasa prihatin, namun dia menilai RA tidak seharusnya dikeluarkan dari kampus UIN.
"Saya merasa prihatin ya, bagaimanapun dia belajar di kampus yang berlabel Islam. Seharusnya dia bisa menunjukkan dirinya sebagai mahasiswi Islam yang baik. Tapi dia juga tidak sepatutnya dikeluarkan, hanya diperingatkan saja," ujar Musni ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (15/2).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa kenakalan remaja bisa merugikan? Kenakalan remaja tidak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga membawa dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat luas.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
Dia mengatakan seharusnya RA diberi pengarahan dan pendidikan lebih, terutama pengajaran tentang Aqidah Islam agar RA bisa bertaubat. Selain RA, orangtuanya pun harus diberi pengarahan untuk bisa merubah pribadi RA secara lebih dekat.
Musni, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Ibnu Khaldun, mengatakan orang-orang seperti RA tidak sepatutnya dijauhi, melainkan untuk diberi perhatian dari lingkungan yang baik.
"Kalau dari kalangan santri kan orang yang sudah melakukan perbuatan itu dianggap sudah berdosa. tapi bagaimanapun juga tidak usah dijauhi kan," tutur Musni.
Jika alasannya soal ekonomi, Musni mengatakan pihak UIN bisa memberinya beasiswa agar RA tidak melakukan perbuatan seperti itu lagi. Lagipula, dalam kesehariannya, RA selalu mendapat nilai Indeks Prestasi (IP) diatas angka 3. Bahkan di kampus pun, RA dikenal sebagai mahasiswi yang rajin.
Musni menyadari bahwa men-DO mahasiswanya merupakan hak dari setiap kampus. Namun dengan adanya kasus ini, dampak buruk tidak hanya menimpa RA, melainkan juga menimpa Kampus UIN. UIN akan lebih dicap sebagai instansi yang tidak bisa mengajarkan Aqidah Islam dengan baik sehingga mahasiswinya bisa melakukan perbuatan asusila itu.
"Saya tetap tidak setuju kalau dia dikeluarkan. Dia justru akan kehilangan tempat berlindung, kehilangan teman, kehilangan orang yang menyayanginya. tidak menutup kemungkinan dia bisa semakin buruk lagi," tutup Musni.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban pelecehan berinisial RS tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca SelengkapnyaKorban telah diperiksa penyidik Polda Sumsel terkait tindak asusila yang dialaminya.
Baca SelengkapnyaPelaku mengulangi perbuatannya dan rekaman itu menjadi bukti kuat jika sewaktu-waktu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, ARL yang merupakan peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di RSUP Dr Kariadi Semarang bunuh diri akibat dibully senior.
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang rela jadi tukang pijat demi anak sekolah.
Baca SelengkapnyaPolis menangkap mahasiswa UNY berinisial RAN (19) yang diduga membuat hoaks pelecehan seksual di kampusnya.
Baca SelengkapnyaPenghentian aktivitas klinis Yan Wisnu Prajoko untuk memperlancar proses investigasi kematian mahasiswi Program Studi Dokter Spesialis (PPDS) Undip Aulia Risma.
Baca SelengkapnyaMenurut Irma, lulusan PPDS yang menjadi pelaku perundungan akan memunculkan pola pragmatis yang berdampak terhadap pasien.
Baca SelengkapnyaKampus-kampus tersebut tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaPemecatan ini merupakan keputusan yang merujuk pada hasil investigasi Satgas PPKS Unram.
Baca Selengkapnya