Aparat desa bantah Mbah Gini kerap makan nasi basi
Merdeka.com - Aparat Desa Sanankerto, tempat Mbah Gini atau Wagini (75) tinggal membantah kalau warganya itu kerap makan nasi basi seperti yang diposting di media sosial. Para tetangga terdekat banyak yang memberikan perhatian, karena memang sosoknya sebatang kara, sudah sangat akrab di lingkungan setempat.
"Sebagian besar yang diposting di media sosial itu benar, tetapi tidak seluruhnya benar. Kalau makan sudah ada yang nanggung," kata Jamaludin, Kepala Dusun Sanankerto, Sabtu (19/3).
Mbah Gini, kata Jamaludin, sehari-hari memang mencari lidi untuk bahan sapu yang dijual kepada para tetangga yang membutuhkan. Tetapi urusan makan banyak tetangga yang memberikan perhatian. "Setiap bertemu, Mbah Gini biasanya sudah membawa makanan dari Bu Shophia atau guru ngaji di depan situ juga kerap memberinya makanan. Jadi tidak benar kalau makan nasi basi, nasi basi mungkin untuk ayam-ayamnya," katanya.
-
Siapa yang butuh perhatian? 'Jika anak Anda terlihat sangat membutuhkan perhatian atau menjadi sangat lengket, mereka mungkin merasa kurang diperhatikan dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Anda.' Perilaku ini bisa mencakup interupsi saat Anda sedang berbicara dengan orang lain atau sibuk dengan kegiatan lain.
-
Siapa yang seringkali membutuhkan bantuan? Tak ada cara lain selain berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
-
Siapa yang membutuhkan kedekatan? Salah satu hal yang sangat penting dalam mendidik anak adalah membangun kedekatan atau kelekatan (attachment) antara orang tua dan anak.
-
Bagaimana warga Sumedang menjenguk tetangga yang sakit? Warga di pedesaan Sumedang, punya tradisi menjenguk tetangga. Mereka akan mengumpulkan amplop sumbangan berisi uang dan diberikan kepada tetangga yang sakit.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Subakri (54) warga setempat yang mengaku kerap sesekali menengok kondisinya. Tidak hanya dirinya, tetapi tetangga terdekat juga kerap berkunjung.
"Saya memantau hampir setiap hari. Kalau ngantar anak saya ngaji, pasti ketemu Mbah Gini, kadang juga mampir," Subakir.
Mbah Gini memang memiliki ayam yang sehari-hari tidur di dalam rumahnya. Bahkan sampai masuk ke kolong tempat tidurnya. Rumahnya sendiri sebelumnya hanya seadanya dari bambu di atas tanah milik Mbok Warsi. Rumah itu dibuatkan oleh warga karena rumahnya sendiri, nyaris roboh.
"Atas kebaikan Mbok Warsi, diminta menempati tanah di pojokan itu. Baru kemudian pada Tahun 2012, dibuatkan rumah dari dana PNPM," katanya.
Tetapi saat Mbok Warsi meninggal dunia sekitar 5 tahun lalu, kehidupan Mbah Gini menjadi sebatang kara. Bahkan anak-anak Mbok Warni sendiri juga dalam kondisi kekurangan dengan tanggungan hidup yang besar.
Mbah Gini dulunya dikenal sebagai tukang pijat keliling, di samping merawat ayam dan kambing. Bahkan kambingnya pernah hingga 13 ekor. Namun karena usianya yang semakin renta, satu per satu kambing itu terjual.
Pasca nama Mbah Gini populer di media sosial, banyak kalangan bersimpati memberikan perhatian. Rumah Mbah Gini sudah bersih setelah dicat dan atasp beberapa bagian sudah diganti dengan gavalum.
Bahkan pemerintah desa sedang memikirkan untuk membawa Mbah Gini ke panti jombo. Wacana itu sudah muncul sejak beberapa minggu terakhir, sebelum foto-fotonya diposting di internet.
"Mau kita bawa ke panti jombo. Wacana ke panti jombo sudah ada, tapi entah kapan berangkatnya kita belum tahu. Kalau miskin memang miskin, tetapi kalau terlantar tidak," kata Jamaludin. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaBegitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang tinggal di pos kamling dan diberikan bantuan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita haru seorang yatim piatu yang punya banyak tetangga baik hati dan perhatian.
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang kakek yang sengaja makan mi instan lebih dari 1 porsi untuk sekali makan.
Baca Selengkapnya