Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aparat makan duit haram Freddy jangan harap bisa tidur nyenyak

Aparat makan duit haram Freddy jangan harap bisa tidur nyenyak freddy budiman. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Isu Freddy Budiman menyebar uang ratusan miliar ke aparat terus bergulir. Meski sang gembong narkoba telah dieksekusi mati namun banyak pihak mendorong agar pengakuan itu ditindaklanjuti.

Koordinator KontraS Haris Azhar adalah yang pertama mengungkap pengakuan Freddy jika uang dibagikan ke BNN, Polri, dan TNI. Haris mengaku sempat bertemu Freddy di Lapas Nusakambangan pada 2014 lalu. Namun Haris mengaku identitas oknum tersebut berada di pledoi peninjauan kembali Freddy.

Akibat pernyataannya itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta bawahannya mengusut informasi tersebut. Dia langsung memerintahkan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar untuk bertemu dengan Haris. Haris pun rencananya akan segera diperiksa oleh Bareskrim,

Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane mendesak agar aparat yang terbukti ikut menjalankan aktivitas penjualan narkoba Freddy dihukum mati.

"BIN, BNN, Baintelkam dan Bareskrim Polri harus bekerja keras untuk mengungkap kebenarannya pernyataan Freddy itu dan jika benar semua pihak yang terlibat harus diproses hukum. Bahkan harus dihukum mati," kata Neta saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (1/8).

Neta meminta BIN, BNN dan Polri tidak berdiam diri dengan adanya kasus ini. Menurut Neta, hal ini sebuah kejahatan terselubung yang luar biasa dan bagian dari aksi mafia narkoba yang sangat meresahkan masyarakat.

Dia menambahkan, untuk menuntaskan kasus ini Presiden Joko Widodo tinggal memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian atau Jaksa Agung HM Prasetyo untuk mengusutnya. Menurut dia, kasus ini bisa dibuka dengan data-data yang dikatakan Haris ada di pledoi Freddy.

"Jika data-data itu tidak ada. Kasus itu hanya sebuah sensasi yang selama ini sudah menjadi rahasia umum tanpa bisa dibuktikan," ujar dia.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meminta Komisi III DPR untuk segera memanggil Polri, BNN dan TNI untuk menindaklanjuti curhatan terpidana eksekusi mati Freddy Budiman dengan KontraS. Kasus narkoba yang melibatkan pejabat dan aparat harus dibuktikan agar tidak terjadi kesimpangsiuran.

"Tentunya Komisi III untuk koordinasi melaksanakan rancangan kerja dan rapat dengar pendapat, wajar dan harus dilaksanakan," kata Agus di gedung DPR, Jakarta, Senin (1/8).

Selain itu, kata dia, Presiden Joko Widodo harus membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengungkap curhatan Freddy Budiman. Namun, kata dia, saat ini Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah instruksikan jajarannya untuk membuktikan curhatan Freddy Budiman yang melibatkan aparat Polri dan TNI.

"Bahkan saya dengar juga bahwa pak Kapolri juga sedang intens. Tidak tanggung-tanggung yang diperintahkan jenderal bintang dua untuk menangani kasus ini. Mari kita dukung untuk menghasilkan yang terbaik," tandasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gembong Narkoba Fredy Pratama Sulit Ditangkap, Polri: Dilindungi Gangster
Gembong Narkoba Fredy Pratama Sulit Ditangkap, Polri: Dilindungi Gangster

Kesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.

Baca Selengkapnya
Polri Sebut Fredy Pratama Gencar Kirim 'Barang' karena Keuangan Sudah Menipis
Polri Sebut Fredy Pratama Gencar Kirim 'Barang' karena Keuangan Sudah Menipis

Lokasi Fredy Pratama masih disebut berada di pedalaman hutan Thailand.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Baru Gembong Narkoba Fredy Pratama
Fakta-Fakta Baru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri memburu gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama bekerjasama dengan kepolisian lintas negara.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Fredy Pratama Cuci Uang Hasil Narkoba, Bikin Hotel hingga Restoran
Begini Cara Fredy Pratama Cuci Uang Hasil Narkoba, Bikin Hotel hingga Restoran

Aset yang dihasilkan dari kejahatan narkotika ini mencapai Rp 10,5 triliun, menggambarkan skala bisnis ilegal yang sangat besar.

Baca Selengkapnya
Begini Foto Penampakan Gembong Narkoba Fredy Pratama di Situs Interpol: Wanted
Begini Foto Penampakan Gembong Narkoba Fredy Pratama di Situs Interpol: Wanted

Fredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap masuk dalam daftar buruan Interpol.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bareskrim Tunjukkan Barang Bukti Sindikat Narkoba Jaringan Internasional Terbesar Fredy Pratama Senilai Rp10,5 Triliun
FOTO: Bareskrim Tunjukkan Barang Bukti Sindikat Narkoba Jaringan Internasional Terbesar Fredy Pratama Senilai Rp10,5 Triliun

Bareskrim Polri membongkar sindikat narkoba internasional kelas kakap jaringan Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Polisi Ringkus Ayah Tersangka Sindikat Narkoba Internasional Fredy Pratama
Polisi Ringkus Ayah Tersangka Sindikat Narkoba Internasional Fredy Pratama

Fredy menyalurkan narkoba berupa Pil Yaba dari Thailand ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cerita Perburuan DPO Gembong Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama yang Sembunyi di Thailand
Cerita Perburuan DPO Gembong Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama yang Sembunyi di Thailand

Polri bekerja sama dengan kepolisian negara lain dalam memburu Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Sita Aset Rp273 Miliar Milik Gembong Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama
Bareskrim Sita Aset Rp273 Miliar Milik Gembong Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama

Diperkirakan total aset dari sindikat narkoba Fredy Pratama mencapai Rp10,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Polri Sebut Fredy Pratama Satu-satunya Pemasok Pil Yaba ke Indonesia
Polri Sebut Fredy Pratama Satu-satunya Pemasok Pil Yaba ke Indonesia

Pil yaba adalah jenis narkoba yang sudah ada sejak 2002 di Bangladesh.

Baca Selengkapnya
Kaki Tangan Fredy Pratama Gembong Narkoba Wilayah Timur Ditangkap, Pasok Sabu dan Ekstasi Lewat Perbatasan Malaysia
Kaki Tangan Fredy Pratama Gembong Narkoba Wilayah Timur Ditangkap, Pasok Sabu dan Ekstasi Lewat Perbatasan Malaysia

Kaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Polri Ungkap Sindikat Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama, Total Aset Rp10,5 Triliun
Polri Ungkap Sindikat Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama, Total Aset Rp10,5 Triliun

Perkiraan yang sudah masuk ke Indonesia untuk diedarkan mencapai 100 hingga 500 kilogram.

Baca Selengkapnya