APPSI minta pemerintah terbitkan Inpres kerja sama perdagangan antarprovinsi
Merdeka.com - Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) membutuhkan Instruksi Presiden (Inpres) dalam menjalankan program kerja sama perdagangan antar Provinsi. Menurut Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo, Inpres akan menjadi payung hukum sekaligus penguat bahwa Gubernur adalah kepanjangan tangan pemerintah pusat di sektor ekonomi.
kerja sama yang dicanangkan oleh APPSI itu merupakan isu yang dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diselenggarakan di Kota Bandung dari Rabu (21/2) hingga Kamis (22/2). Permintaan tersebut disampaikan langsung kepada Presiden RI, Joko Widodo yang saat itu menghadiri acara.
"Tema besar yang dibahas dalam rakernas APPSI saat ini adalah kerja sama perdagangan daerah untuk memperkuat perekonomian nasional," terangnya.
-
Siapa yang pimpin Kemenkumham? Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar Upacara Wisuda bagi Pegawai Kemenkumham yang memasuki masa Purnabakti. Upacara Wisuda ini merupakan penghargaan atas prestasi kinerja dan darmabakti para Pegawai selama mengabdi di Kementerian yang saat ini dinahkodai oleh Yasonna Laoly.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang pimpin Pemprov Kaltim? Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kaltim, Yusliando menuturkan, kinerja pelaksanaan pembangunan daerah sesuai denganRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018 - 2023 berjalan cukup baik.
-
Apa tugas utama Paspampres? Tugas Paspampres yaitu melaksanakan pengamanan fisik langsung, jarak dekat, setiap saat, dan di manapun berada kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Pemerintahan beserta keluarganya.
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Apa itu PIP Kemenag? Program Indonesia Pintar yang selanjutnya disebut PIP adalah bantuan berupa uang dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
"Kami juga membutuhkan dukungan pemerintah pusat untuk merealisasikannya," kata Yasin dalam sambutannya.
Yasin menjelaskan, kerja sama yang dibangun antar provinsi tersebut, nantinya setiap daerah bisa memperdagangkan produk unggulannya secara silang ke daerah lain. Misalnya provinsi yang membutuhkan komoditas pertanian dapat disuplai oleh provinsi lain yang lebih unggul. Begitu juga sebaliknya. Selama ini, pemenuhan kebutuhan komoditas lebih banyak mengandalkan dari luar negeri.
Jika pola kerja sama ini terealisasi, maka secara tidak langsung bisa menekan pola impor. Dan antar daerah bisa semakin mandiri.
"Misalnya, bisa saja saat Sulsel berkunjung ke Jatim, terjadi kontrak (perdagangan di bidang pertanian) senilai Rp 5,1 triliun," tutur dia.
Yasin Limpo pun berharap Presiden Jokowi membentuk desk khusus yang menangani kerja sama perdagangan beragam kebutuhan dasar masyarakat. Agar undakan regulasi bisa dipangkas namun masih dalam koridor pengawasan presiden.
"Ada hal-hal yang secara dasar harus segera ditangani. Contohnya, di suatu daerah kekurangan pangan, di daerah yang lain surplus langsung (ditangani), kita gak perlu lagi nunggu dari pengendali, daerah sendiri harus bertanggung jawab," jelas dia
"Jadi, kita juga sepakat meminta jangan hanya permen (peraturan) menteri, tapi Inpres yang memayungi perdagangan daerah. Semoga bisa terlaksana tahun ini," pungkasnya.
Mendapat permintaan itu, Presiden Jokowi menyatakan mendukung karena kerja sama itu bisa berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. Jokowi juga mengakui pembentukan desk khusus dapat mengintegrasikan pola distribusi perdagangan antar provinsi lebih cepat.
Sementara soal Inpres, Jokowi membutuhkan waktu untuk membahasnya lebih detail. "Intinya saya berharap, kerja sama perdagangan yang dibangun pemerintah provinsi tidak menemui kendala terutama dalam proses administrasi," katanya.
"Ini yang mau kita bahas nanti detailnya seperti apa, harusnya memudahkan, mempercepat," katanya.
Menurutnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah, pemerintah harus memangkas jalur birokrasi yang cenderung rumit. Hal itu agar dunia usaha dapat berkembang pesat dan ujung-ujungnya tercipta lapangan kerja bagi masyarakat.
"Problemnya, lamanya perizinan, banyaknya regulasi, aturan, rekomendasi, dan lain-lain, itu yang saya minta secepat-cepatnya dipangkas," tutur Jokowi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bergabungnya Indonesia menjadi langkah strategis untuk meningkatkan akses pasar dan mendorong reformasi struktural dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Baca SelengkapnyaAnas mengungkapkan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mendatangi kantornya untuk dijelaskan perihal SPBE.
Baca SelengkapnyaINA DIGITAL memiliki tugas besar untuk memastikan kemudahan bagi masyarakat dengan menghadirkan layanan digital terpadu.
Baca SelengkapnyaRUU ini merupakan mandat yang diberikan kepada BPIP oleh Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 dan Ketua Dewan Pengarah BPIP.
Baca SelengkapnyaAturan baru tersebut sangat penting untuk sektor industri manufaktur.
Baca SelengkapnyaHKI berharap dengan adanya RPP ini, sektor industri di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang dengan pesat.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaKemudahan berusaha menjadi spirit dalam UU Cipta Kerja
Baca SelengkapnyaMenteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas menilai Indonesia memerlukan Undang-Undang (UU) tentang Grasi, Amnesti, Abolisi, hingga Rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaBaleg DPR RI setuju RUU Wantimpres menjadi usulan inisiatif DPR.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, APEC merupakan platform strategis untuk mempererat hubungan antarnegara di kawasan Asia-Pasifik.
Baca Selengkapnya