Area Konservasi di Riau Terbakar, Petugas Temukan Lahan Sawit dan Pondok
Merdeka.com - Hampir 115 hektare kawasan bergambut di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, ludes terbakar. Kebakaran lahan karena diduga ulah manusia ini semakin kuat setelah petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menemukan kebun sawit di lokasi. Sebagian sawit itu ikut terbakar dengan semak dan hutan alam. Kini kebakaran lahan tersebut sudah padam.
Kepala Bidang II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro menyebut anggotanya di lokasi menemukan dua pondok. Pondok itu sudah disegel petugas dan menempel tulisan tanda berada di kawasan suaka margasatwa.
"Pemilik pondok harus merobohkannya dan di larang beraktivitas di sana, kalau tidak kami yang robohkan," kata Heru, Kamis (1/4). Dikutip dari Liputan6.com.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Di mana kebakaran hebat terjadi di Jakarta pada masa kolonial? Salah satu momen penerapan kredit rumah terjadi pada 1917, setelah terjadi bencana kebakaran hebat di wilayah Kramat Kwintang.
Selain pondok, petugas juga memberi tanda ke pohon sawit di lokasi sebagai peringatan. Penanda itu juga sama dengan yang di pondok sebagai pernyataan berada di kawasan Giam Siak Kecil. "Luas kebun sawit yang ditemukan sekitar 3 sampai 4 hektare," terang Heru.
Heru mengatakan, lokasi dua pondok dan kebun sawit itu berdekatan dengan lokasi kebakaran. Oleh karena itu, petugas menyimpulkan kebakaran lahan terjadi karena upaya pembersihan. "Pembersihan sebagai persiapan membangun kebun di kawasan hutan," tegas Heru.
Heru sudah berkoordinasi dengan penegak hukum di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dia ingin penegak hukum mengusut siapa yang membuat kebun di suaka margasatwa.
"BBKSDA itu wewenangnya hanya persuasif, kalau penegak hukum refresif, kami masih menunggu tindak lanjut," jelas Heru.
Heru menyatakan, tidak boleh ada sawit di suaka margasatwa. Kalaupun masyarakat sudah berada di sana sebelum penetapan kawasan, Heru menyebut hanya boleh ditanam dengan pohon bernilai ekonomi.
"Itu sudah ada aturannya, namanya kemitraan konservasi tapi bukan sawit," tegas Heru.
Setelah kebakaran lahan hebat di sana, BBKSDA Riau meningkatkan patroli. Petugas juga memasang rambu-rambu di beberapa lokasi sebagai tanda kawasan itu merupakan hutan konservasi.
"Agar masyarakat tahu dan tidak berkebun lagi di sana," terang Heru.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaLuas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2023 ini sudah mencapai 1.906 hektare (ha) yang terbakar.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaLuas lahan yang terbakar mencapai sekitar 15 hektare. Enam titik api sudah berangsur padam.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaLahan seluas 312 Hektare di Inhu Riau terbakar. Proses pendinginan masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca Selengkapnya