Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Argumen keluarga yakin Wiwit dibunuh tunangannya

Argumen keluarga yakin Wiwit dibunuh tunangannya Mes tunangan Wiwit. ©2017 merdeka.com/irwanto

Merdeka.com - Chatrina Wiedyawati alias Wiwit (30) meninggal dunia secara tak wajar. Perempuan asal Yogyakarta tersebut ditemukan tewas di semak-semak kawasan Jalan Sukabangun II, Kelurahan Sukajaya, Sukarami, Palembang, Kamis (11/5). Keluarga menduga kuat korban dibunuh tunangannya, Martinus Asworo (33).

keluarga memiliki sejumlah argumen yang menguatkan dugaan tersebut. Pertama Asworo merupakan orang terakhir bersama korban, saat berangkat dari Prabumulih menuju Palembang menggunakan mobil rental. Mereka semestinya terbang ke Yogyakarta untuk melakukan preeweding.

"Wiwit bilang Sabtu pergi ke Palembang dan besoknya jam tujuh pagi terbang. Tapi malam Minggu itu sudah hilang kontak," kata Kakak sepupu korban, Tere, Jumat kemarin.

Kedua hingga kini keberadaan Asworo tidak diketahui. Nomor ponselnya juga tak aktif lagi. "Kami yakin tunangannya itu pelakunya, tidak mungkin orang lain," ujarnya.

Keterangan bahwa orang terakhir yang bersama korban adalah Asworo juga datang dari adik sepupu Wiwit, Alvian Nur Budi Prasetyo.

Alvian menerangkan bahwa dari keterangan salah seorang rekan calon suami Wiwit, Asworo sempat pulang ke mess pada Minggu (7/5) pagi dengan menggunakan sebuah mobil. Mobil itu berdasarkan rekaman CCTV di mess, lanjut Alvian, sempat dicuci bagian dalamnya saja.

"Mobil itu kalau dari keterangan polisi di Palembang yang menangani kasus pembunuhan Mbak Wiwit merupakan mobil rental yang biasa disewa oleh Asworo. Mobil saat ini diamankan oleh petugas. Dari keterangan petugas saat saya di Palembang untuk menjemput jenazah Mbak Wiwik, ditemukan bercak darah dan pada handle remnya mengalami kerusakan," ungkap Alvian.

Alvian menambahkan bahwa calon suami Wiwit diketahui pada Minggu sore pergi dengan tergesa-gesa menggunakan sepeda motor. Saat ditanya teman satu messnya, kata Alvian, Asworo pamit mau pergi ke laundri. Sejak itu, Asworo tak lagi diketahui keberadaannya.

"Keanehan lainnya adalah dari beberapa ATM milik Mbak Wiwit semuanya kosong. Dari pelacakan yang dilakukan keluarga, di salah satu rekening Mbak Wiwit ada uang Rp 6,5 juta tetapi ditarik oleh seseorang sebesar Rp 6,4 juta pada hari Kamis (11/5) di daerah Lampung Timur," jelas Alvian.

"Padahal, saat itu Mbak Wiwit diketahui sudah meninggal dunia. Anehnya itu kok ATM-nya kosong, padahal orang mau menikah itukan harusnya punya tabungan. Tapi kok rekening Mbak Wiwit kosong," tambahnya.

Alvian juga menambahkan bahwa pada Minggu (7/5) pagi, sempat ada perubahan status BBM milik Wiwit. Statusnya, ucap Alvian, bertuliskan "Save Flight".

"Padahal Mbak Wiwit itu diperkirakan meninggal pada Sabtu (6/5) malam hingga Minggu (7/5) dini hari. Itu berdasarkan keterangan dari petugas. Kok bisa pagi statusnya BBM-nya bisa update. Saat pemeriksaan barang-barang milik Mbak Wiwit, telepon genggam dan ATM diketahui hilang," pungkas Alvian.

Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Khalid Zulkarnain mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi. Namun polisi masih kesulitan mencari keberadaan Asworo.

"Dari informasi yang diterima, Asworo sempat pulang ke kontrakannya, tapi sendirian tidak bersama korban. Kita masih lakukan lidik, motif dan pelakunya," terangnya.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengungkapkan, mobil rental yang terakhir digunakan Asworo dan korban telah disita. Di dalam mobil itu, terdapat bercak darah dan bekas benturan.

"Ya mobil rentalan itu sudah kita sita. Untuk bercak darah dan bekas benturan kita temukan," ungkap Wahyu saat dihubungi merdeka.com, Jumat (19/5).

Selain itu, kata dia, pihaknya menyita barang-barang di mess Asworo, termasuk kunci pintunya. Petugas juga telah meminta keterangan beberapa saksi yang mengenal korban dan tunangannya.

"Ada beberapa saksi yang dipanggil, masih kita proses," ujarnya.

Wahyu pun meminta semua pihak untuk bersabar terkait progres perkembangan kasus itu. Sebab, petugas masih berada di lapangan untuk menyelidikinya.

"Mohon bersabar, tidak bisa kami dikasih waktu berapa hari untuk mengungkapnya, masih lidik," pungkasnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Penemuan Mayat Ajudan Wakapolres Sorong, Gantung Diri di Dapur Rumah Dinas
Kronologi Penemuan Mayat Ajudan Wakapolres Sorong, Gantung Diri di Dapur Rumah Dinas

RN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban

Baca Selengkapnya
Kesal Tak Difasilitasi Komunikasi, Seorang Pria Bacok dan Tusuk Adik Ipar di Garut hingga Meninggal
Kesal Tak Difasilitasi Komunikasi, Seorang Pria Bacok dan Tusuk Adik Ipar di Garut hingga Meninggal

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri di Karawang Dalang Pembunuhan Suami, Bikin Skenario Pembegalan hingga Isu Asmara Orang Ketiga
Kronologi Istri di Karawang Dalang Pembunuhan Suami, Bikin Skenario Pembegalan hingga Isu Asmara Orang Ketiga

Kedua pelaku dikenakan pasal 340 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Baca Selengkapnya
Ajudan Wakapolres Sorong Diduga Bunuh Diri Akibat Masalah Percintaan
Ajudan Wakapolres Sorong Diduga Bunuh Diri Akibat Masalah Percintaan

Edwin menepis penyebab bunuh diri berkaitan dengan pinjaman online alias pinjol.

Baca Selengkapnya
Cara Pelaku 'Jebak' Adiknya untuk Buang Koper Berisi Mayat di Bekasi
Cara Pelaku 'Jebak' Adiknya untuk Buang Koper Berisi Mayat di Bekasi

Pasca kejadian, AT lantas melarikan diri sementara Arif kabur ke rumah istrinya yang ada di Palembang.

Baca Selengkapnya
Siasat Licik Arif Ridwan Usai Bunuh Rini Mariany, Sempat Bujuk Anak Korban Tak Lapor Polisi saat Cari Korban
Siasat Licik Arif Ridwan Usai Bunuh Rini Mariany, Sempat Bujuk Anak Korban Tak Lapor Polisi saat Cari Korban

Bujuk rayu itu disampaikan tersangka Arif Ridwan kepada anak korban saat mencari keberadaan ibunya di kantor.

Baca Selengkapnya
Jejak Pelaku Utama Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, pernah Kirim Surat ke Jokowi Minta Keadilan
Jejak Pelaku Utama Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, pernah Kirim Surat ke Jokowi Minta Keadilan

Berkat pengakuan Danu yang juga ditetakan tersangka, tabir pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi terang.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban

Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan

Baca Selengkapnya
Terbukti Bunuh Istri dan Anak di Subang, Yosep Divonis Penjara 20 Tahun
Terbukti Bunuh Istri dan Anak di Subang, Yosep Divonis Penjara 20 Tahun

Vonis terhadap Yosep dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Ardhi Wijayanto di Pengadilan Negeri Subang, Kamis (25/7).

Baca Selengkapnya