Aria Bima Soal Tabloid Indonesia Barokah: Ini Bukan Cara TKN
Merdeka.com - Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, menegaskan Tabloid Indonesia Barokah yang bukanlah bikin timnya. Meskipun, ia setuju akan isi dari tabloid tersebut.
"Ini bukan cara TKN. Walaupun kadang kontennya kita setuju, tapi ini bukan cara-cara yang kita pakai," tegas Bima di Hotel Puri Denpasar Bali, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1).
Dia meminta diberitahu siapa dan di mana pembuatan tabloid itu. Menurutnya, tabloid tersebut dapat membuat politik semakin memanas.
-
Siapa yang menjadi redaktu Majalah Indonesia? Keterlibatannya di majalah tersebut membuat Suparna makin marah terhadap kalangan penjajah. Ia lantas dipercaya sebagai redaktu Majalah Indonesia dan menerbitkan berbagai tulisan yang provokatif dan mengajak rakyat untuk melawan kekuasaan Belanda.
-
Kenapa berita tentang Prabowo di Pilpres 2024 disebar? 'Tingkat elektabilitas Prabowo Gibran kini begitu tinggi, pasangan ini diprediksi akan menang. Karena itu pembusukan politik mulai diembuskan untuk merusak kredibilitas Prabowo,' tegas Yusril.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Bagaimana Arswendo membuat Monitor jadi tabloid? Majalah Monitor awalnya merupakan surat kabar, namun diubah oleh Arswendo menjadi tabloid yang mengulas film, televisi, dan hiburan.
-
Surat kabar apa yang didirikan Tirto? TAS pun menerbitkan surat kabar Soenda Berita (1903-1905), Medan Prijaji (1907), dan Poetri Hindia (1908).
-
Kenapa artikel dibuat? Secara umum karangan artikel dibuat untuk menyampaikan gagasan atau informasi yang sarat data dan fakta.
"Kemarin saya ditanya soal buletin barokah, sebutin namanya siapa, tunjukkan sekretariatnya, harus berani bertanggung jawab. Kalau hanya sekedar selebaran-selebaran gelap saya kira itu yang kita hindarkan karena itu membuat perpecahan, membuat orang menjadi panas, membuat situasi tidak kondusif dan ceria," ujarnya.
"Jadi begini ya termasuk selebaran barokah atau selebaran-selebaran yang lain, selama tidak menunjukkan siapa yang membuat dan berani mengatakan itu pengecut," tegasnya membeli.
Pihak TKN, katanya, selalu membuat hal-hal kebaikan dalam perpolitikan. Sebab, pasangan Jokowi-Ma'ruf selalu memberikan informasi melalui aplikasi.
"Kalau dari Jokowi-Ma'ruf membangun narasi yang positif dengan sumber yang jelas seperti Jokowi apps. Bisa didownload ya. Baik itu diandroid maupun di Apple ya, Google Play maupun Playstore itu bisa diupload, itu semua ada sumbernya. Kalau ada sumber selebaran yang tidak jelas darimana asalnya siapa yang bertanggung jawab itu tidak secara terang-terangan ini cara yang bukan Jokowi-Ma'ruf. Ini bukan cara TKN," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaSejumlah pers diberedel pada masa Orde Baru karena mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnya30 Berita terpopuler yang dirangkum merdeka.com mulai dari sains, artis hingga politik
Baca SelengkapnyaPenuhi Panggilan Polisi, Jubir TPN Aiman Kantongi Bukti Aparat Tak Netral
Baca Selengkapnya" Yang main-main dengan suara rakyat, suara di TPS, itu bisa kena azab," Aria Bima
Baca SelengkapnyaAria Bima meminta Bawaslu untuk lebih ketat mengatur TNI yang ikut mendukung salah satu capres
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaTanpa adanya regulasi yang jelas, media siber cenderung tidak mendapatkan insentif dari berita atau konten yang diambil oleh platform digital.
Baca SelengkapnyaSampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses
Baca SelengkapnyaBenarkah cover Majalah Tempo bergambar Gibran tentang jejak Fufufafa di Kaskus?
Baca Selengkapnya