Arkeolog temukan prasasti di Pendopo Pengayoman Temanggung
Merdeka.com - Tim Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah meneliti prasasti yang ditemukan para pekerja bangunan saat membuat fondasi pagar Pendopo Pengayoman Temanggung, Jawa Tengah.
Ketua Tim Balai Arkeologi Yogyakarta Sugeng Riyanto di Temanggung, Senin, mengatakan kedatangan tim mengecek keberadaan temuan tersebut, ternyata memang benar sebuah prasasti dan ada isi ceritanya dengan huruf Kawi.
"Sekarang proses membaca isi prasasti dan sementara baru terbaca angka tahunnya 784 saka, atau 862 masehi," katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin (13/10).
-
Siapa yang menemukan prasasti tersebut? Sebuah prasasti seukuran telapak tangan ditemukan pada Mei 2023 oleh Kimiyoshi Matsumura, seorang arkeolog di Institut Arkeologi Anatolia Jepang.
-
Di mana prasasti itu ditemukan? Prasasti seberat setengah ton yang berisi 13 baris tulisan itu ditemukan tim penggali di kawasan Mersin setelah proyek penggalian dilakukan selama 12 bulan.
-
Siapa yang menguraikan prasasti itu? Dr. Avner Ecker dari Universitas Bar-Ilan membantu menguraikan prasasti tersebut.
-
Dimana prasasti itu ditemukan? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
Dia mengatakan sebagian isi prasasti zaman Mataram Kuno ini sudah aus. Isi prasasti belum tahu nanti bisa dikaitkan dengan periode tersebut.
Di Temanggung ada situs semasa seperti Pikatan, Gondosuli dan mungkin Liyangan juga masuk pada masa tersebut. "Apakah ada kaitan dengan Pikatan atau situs yang lain kita belum tahu. Kami berharap nanti bisa membaca isi prasasti sehingga akan tahu kaitannya dengan situs mana," katanya.
Ia menuturkan sementara tulisan prasasti disalin dengan cara apklat, yakni selembar kertas ditempelkan di atas tulisan prasasti kemudian diolesi tinta.
Dia menyebutkan ada beberapa cara membaca isi prasasti, yakni dibaca langsung dari prasastinya, membaca apklatnya, dan dibaca melalui hasil fotonya. "Prasasti tersebut terbuat bukan dari batu andesit, warnanya putih tetapi bukan batu kapur," katanya.
Anggota tim Balar Yogyakarta Agni Cesaria Muchtar mengatakan belum banyak yang bisa dibaca tulisan pada prasasti tersebut.
"Pada baris pertama seperti pada kebanyakan prasasti diawali dengan kalimat, seperti pada prasasti serupa diawali dengan kalimat 'wasti cakawarsa tita', artinya selamatlah tahun saka yang telah lewat," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asal usul dan usia prasasti ini juga masih belum diketahui.
Baca SelengkapnyaSebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca SelengkapnyaPotret struktur bata diduga gapura Istana Majapahit.
Baca SelengkapnyaDulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu
Baca SelengkapnyaSitus peninggalan era Mataram Kuno ini pernah jadi sasaran para pemburu harta karun.
Baca Selengkapnyaarkeolog menemukan tiga tengkorak, sebuah koin perunggu, dan sisa-sisa bangunan kapel di Belanda.
Baca SelengkapnyaPrasasti itu diduga dipindahkan ke Belanda antara tahun 1822-1825.
Baca SelengkapnyaArtefak serupa juga ditemukan di Situs Trowulan, Mojokerto
Baca Selengkapnya