Armada terbatas, evakuasi korban tewas heli MI-17 terhambat
Merdeka.com - Helikopter jebis MI-17 buatan Rusia milik TNI Angkatan Darat terjatuh saat terbang di Kabupaten dekat lapangan bola Pos Pamtas Malinau, Kalimantan Utara. Saat ini, tim penyelamat yang terdiri dari TNI AD dan Badan SAR Nasional (Basarnas) masih berupaya mengevakuasi jenazah.
Namun, upaya tim penyelamat untuk membawa seluruh jenazah ke rumah sakit terdekat mengalami hambatan. Sebab, jumlah armada yang diterjunkan menuju lokasi kecelakaan hanya menggunakan satu unit helikopter saja.
"Karena keterbatasan armada yakni hanya menggunakan satu helikopter dan kondisi sudah malam sehingga evakuasi akan dilanjutkan besok (Minggu, 10/11)," ujar Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Kolonel Inf Legowo, Sabtu (9/11), seperti dilansir dari Antara.
-
Dimana pesawat mendarat darurat? Untungnya, berkat kerja sama tim yang solid dan kepemimpinan yang tenang dari awak pesawat, mereka berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di Bandara Southampton, Inggris.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Dimana paus pilot terdampar? Lebih dari 30 paus pilot terdampar di pantai Selandia Baru dan berhasil diselamatkan pada 25 November 2024.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
Helikopter milik TNI AD jenis MI-17 itu, berangkat dari Kota Tarakan pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WITA dengan mengangkut enam penumpang, tiga di antaranya warga sipil. Sekitar pukul 10.00 WITA, singgah di Desa Apauping untuk mengambil 10 warga yang akan diperbantukan membangun Pos Pamtas Malinau-Serawak.
Pada pukul 10.20 Wita, heli tersebut kemudian meninggalkan Desa Apauping dengan mengangkut 19 orang beserta logistik menuju Pos Pamtas Malinau-Serawak. Heli tersebut tersebut kemudian dilaporkan jatuh di dekat lapangan bola Pos Pamtas Malinau-Serawak.
Enam orang dilaporkan selamat dari kejadian tersebut dan mengalami luka bakar, mereka lantas dibawa menuju Rumah Sakit Kota Tarakan untuk mendapatkan perawatan. Sementara, 13 Orang lainnya ditemukan tewas. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Evakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaPerbaikan helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang mendarat darurat di persawahan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, selesai.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca SelengkapnyaHelikopter ditemukan dalam kondisi hancur. Tiga penumpang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat itu, jemaah sudah di jalur fastrack Bandara Solo. Namun, karena pesawat mengalami rusak mesin, dan diperkirakan perbaikan lama, jemaah dikembali ke asrama.
Baca SelengkapnyaPara penumpang mengalami keterlambatan dalam proses keberangkatan mereka.
Baca SelengkapnyaPenutupan ini ditetapkan atas diskresi Kepolisian, setelah kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaSemula penerbangan ratusan jemaah haji dengan nomor GA 1231 akan diberangkatkan pada Senin 15 Juli pukul 01.50 WAS.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi dilakukan isekitar pukul 09.55 WIT setelah Heli PK DAM selesai pencarian sortie 1 dan mendarat di PNE.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca Selengkapnya