Arman Depari: Di Sumut Ada Lebih dari 1 Juta Pecandu Narkoba, Kalahkan DKI
Merdeka.com - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari mengungkap Sumut menduduki peringkat pertama sebagai provinsi dengan penyalahgunaan narkoba tertinggi. Diperkirakan lebih 1 juta orang menjadi pecandu barang haram itu di daerah ini.
"Pada survei yang lalu, Sumut menempati peringkat ke-3 di Indonesia dalam hal penyalahgunaan narkoba. Sekarang ini menjadi peringkat 1, ranking 1, terbanyak pecandu. Di provinsi ini terdapat lebih dari 1 juta orang (pecandu), mengalahkan DKI yang pada waktu yang lalu menempati peringkat pertama. Kalimantan Timur sudah jauh menurun," kata Arman di Medan, Senin (29/6).
Sumut selama ini dikenal sebagai salah satu pintu penyelundupan narkoba ke Indonesia. Masuknya barang haram itu dipermudah dengan posisi geografis daerah ini yang dekat dengan Malaysia dan Thailand.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Bagaimana tembakau masuk ke Nusantara? Para penjajah bangsa Eropa membawa benih tembakau pada wilayah yang dijajahnya. Salah satunya adalah kawasan Nusantara. Diduga benih tembakau pertama kali dibawa ke Nusantara oleh bangsa Portugis.
-
Dimana zona bahaya bencana di Sumut? Identifikasi dan penentuan zona-zona bahaya bencana seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi. Ini membantu dalam perencanaan perkotaan dan pengembangan yang meminimalkan risiko terhadap bencana.
-
Dimana saja peredaran narkoba di Cianjur rawan terjadi? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
Sementara garis pantai provinsi ini juga sangat panjang dan memiliki banyak pelabuhan tikus. Armada pengawasan yang dimiliki aparat penegak hukum ditengarai tidak cukup untuk dapat mengawasi wilayah ini. Bahkan BNN yang tidak mempunyai kapal juga harus nebeng dengan instansi lain dalam melakukan penindakan.
"Di samping jadi pintu masuk, ternyata memang penduduk Sumatera Utara ternyata pasar terbesar di kawasan Sumatera ini," tegas Arman.
Peringkat yang tidak membanggakan harus menjadi catatan semua pihak. Arman memaparkan, para penyelundup dan pengedar narkoba tidak peduli 1 juta pecandu di Sumut sakit, mati, overdosis, atau tidak waras. Karena itu, penduduk Sumut dan petugas harus memiliki tanggung jawab untuk menanggulangi peredaran dan penyalahgunaannya.
Peredaran narkoba teranyar digagalkan BNN dan Bea Cukai akhir pekan kemarin. Mereka menyita 37 bungkus atau sekitar 40 Kg sabu-sabu dari 6 tersangka yang ditangkap di Medan dan Aceh. Narkotika itu diselundupkan dari Penang, Malaysia, dan dibawa masuk melalui perairan Kuala Bireuen, Aceh. Narkotika itu kemudian dibawa ke Medan untuk dijemput utusan sindikat dari Surabaya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.
Baca SelengkapnyaMenurut Polri, dua wilayah itu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, khususnya dari wilayah Malaysia.
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaBerikut momen dua Jenderal TNI-Polri kompak babat habis sarang narkoba Sky Garden.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaTotal sudah empat orang berkaitan jaringan pengedar sabu ini ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca Selengkapnya