Arman Depari sebut saat ini bandar besar narkoba lagi tiarap
Merdeka.com - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari mengatakan ada pemain atau bandar besar yang tengah berupaya memasukkan barang haram ke Indonesia. Pihaknya memonitor ada beberapa pemain yang saat ini sengaja tiarap.
Namun di sisi lain para pemain itu menciptakan operator untuk melakukan transaksi narkoba. "Ini sekarang lagi tiarap bandar besar. Kalau kita meleng dia lewat lagi. Ini ada di luar kita monitor operatornya. Tapi itu belum ada pergerakan. Ini seperti sel-sel tidur yang disiapkan," kata Irjen Arman saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (30/5).
Arman menjelaskan, operator adalah istilah yang diberikan pemain besar untuk para pengendali, baik yang di luar lapas atau di dalam lapas. Para pengendali ini yang bertanggung jawab atas pengiriman dan transaksi atau arus lalu lintas barang haram.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
"Ya kayak Freddy Budiman itu operator, ada lagi sumber dana atau dia setoran ke bosnya. Jaringan internasional itu," ujar Arman.
Lebih jauh Arman menuturkan, operator-operator itu akan dipersiapkan untuk bermain saat produksi narkoba selesai. Menurut Arman, ada waktu rawan atau waktu yang biasa dipakai bandar besar untuk mengedarkan narkoba.
"Di atas bulan Oktober dan Februari itu biasa peredaran dimulai. Jadi September selesai produksi sampai Desember itu biasanya," ungkap Arman.
Di sisi lain Arman pun menyayangkan penjagaan di lapas yang seringkali dinilai kendur. Terbukti dengan masih adanya pengendali dari dalam lapas. Sebab, kata Arman, ada beberapa pemain yang justru seolah sengaja masuk ke dalam lapas untuk bertransaksi.
"Ya terakhir ada sipir sama satu oknum anggota yang kita tembak di Lampung. Jadi itu mereka pemain kadang terbiasa masukin operatornya ke dalam (penjara)," ujar Arman.
Tantangan juga datang dari luar. Kali ini, sambung Arman, ada negara-negara yang seolah enggan bekerjasama terkait pemberantasan narkoba. Padahal pihak BNN dan otoritas di negara itu sudah duduk bersama dan berdialog.
"Kita sudah kerjasama dengan berbagai negara yang jadi sumber ekstasi. Itu kan kebanyakan di Eropa Timur. Ada Jerman, Prancis, Belgia, Belanda dan terakhir Polandia. Belanda itu tidak kooperatif," imbuh Arman.
Tidak hanya soal pemberantasan, menurut Arman, Belanda juga sulit diajak kerjasama dalam pengusutan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Begitu juga soal TPPU yaitu di Belanda tidak kooperatif. Kita sudah duduk bersama tapi ternyata kasus-kasus pengiriman ekstasi masih aja," kata Arman.
Reporter: Moch Harun SyahSumber: Liputan6.com
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Supriansa mengatakan, ada banyak jalur tikus yang bisa menjadi jalur pelarian bagi buronan narkoba
Baca SelengkapnyaAdapun barang bukti puluhan kilogram ganja ini diketahui dikirim dari Aceh dengan tujuan Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaBukan hanya bandar, namun kurir pun akan dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca SelengkapnyaWNI tersebut bernama Dewi Astuti alias Dinda yang kini masih diburu oleh BNN karena merupakan bandar besar yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaAiptu AS diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar narkoba antarpulau.
Baca SelengkapnyaMeminta kepada perusahaan ekspedisi agar memperketat pengawasan setiap paket.
Baca SelengkapnyaJaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.
Baca Selengkapnya