Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Arogansi eks Kapolres Banggai coreng kemesraan Kapolri dengan tokoh agama

Arogansi eks Kapolres Banggai coreng kemesraan Kapolri dengan tokoh agama Kapolres Banggai AKBP Heru Pramukarno. ©Polda Sulteng

Merdeka.com - Eksekusi lahan seluas sekitar 14 hektare di kawasan Tanjung, Kelurahan Keraton, Luwuk, Kabupaten Baggai, Sulawesi Tengah, berbuntut panjang. Aksi pengawalan aparat saat eksekusi berlangsung berujung pencopotan AKBP Heru Pramukarno sebagai Kapolres Banggai.

Heru dilengserkan setelah aksi pengawalan eksekusi lahan milik ahli waris atas nama Berkah Al-Bakkar itu beredar di media sosial. Dalam video beredar kepolisian terlihat membubarkan paksa pengajian ibu-ibu sebagai bentuk penolakan dieksekusi.

Eksekusi lahan dilaksanakan berdasarkan putusan kasasi Nomor 2351-K/Pdt/1997, Putusan Pengadilan Tinggi Sulteng Nomor 81/Pdt/1996/PT. Palu dan putusan PN Luwuk Nomor 02/Pdt/G/1998 yang memenangkan pemohon eksekusi atas nama ahli waris Ny. Berkah Al-Bakkar. Eksekusi tahap kedua dimulai sejak tanggal 19 hingga 21 Maret setelah eksekusi pertama dilakukan pertengahan tahun 2017.

Orang lain juga bertanya?

Pengamanan melibatkan sekitar 800 personel polisi dan TNI yang dilengkapi kendaraan antihuru-hara. Polda Sulteng sendiri mengerahkan 350 personel (BKO) ke Polres Banggai, termasuk personel Brimob yang dipimpin langsung Dansat Brimob Polda Sulteng Kombes Pol Guruh Arief Darmawan.

Namun, eksekusi tersebut mendapat perlawanan sengit dari warga yang ogah dipindah. Empat warga ditetapkan sebagai tersangka penyerangan petugas saat eksekusi berlangsung. Sementara sekitar 30 orang turut diamankan dalam bentrokan ini. Mereka masih diperiksa intensif di Mapolres Banggai.

Polda Sulawesi Tengah menampik terjadinya kesalahan prosedur dalam pengamanan eksekusi lahan tersebut. Termasuk telah melakukan pembubaran paksa terhadap ibu-ibu pengajian di Luwuk, Kabupaten Banggai.

"Semuanya kan ada prosesnya. Menurut saya, pengamanan dan pengawalan eksekusi tersebut bukan pembubaran paksa, melainkan langkah yang sudah sesuai dengan prosedur," ujar Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hery Murwono melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (24/3).

Kendati begitu, Polri tetap mengirimkan penyidik Paminal Propam untuk mengusut dugaan adanya pelanggaran dalam kasus tersebut. Hasil penyidikan dilakukan Paminal Propam Polri menemukan adanya indikasi pelanggaran dalam pembubaran massa saat eksekusi berlangsung.

"Hari ini saya mendapatkan informasi dari Asisten SDM, kapolresnya dicopot untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh paminal propram," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat ditemui di Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Setyo mengatakan, Polri memiliki prosedur dalam membubarkan massa. Pembubaran massa terlebih dulu harus dilakukan secara persuasif dengan mengedepankan dialog. Bukan itu saja, Polri juga tidak boleh menggunakan gas air mata secara sembarangan untuk membubarkan massa. Alat tersebut hanya bisa dilakukan pada kondisi tertentu.

"Ketika itu tidak dilakukan kita tidak boleh langsung melakukan penembakan gas air mata. Itu ada prosedurnya," tegas dia.

Indonesian Police Watch (IPW) mengecam aksi arogansi kepolisian dalam mengamankan eksekusi lahan tersebut. Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai aksi arogansi mantan Kapolres Banggai itu sangat bertentangan dengan upaya Kapolri Jenderal Tito Karnavian merajut hubungan mesra dengan tokoh agama.

"Sangat ironis jika Kapolri sedang safari ke tokoh-tokoh agama di berbagai daerah tiba-tiba ada polisi yang berbenturan dengan ibu-ibu yang sedang berzikir dan Kapolres tidak bisa mengendalikannya. Figur polisi seperti ini tidak pantas memegang wilayah untuk menjadi Kapolres," kata Neta saat dihubungi merdeka.com, Senin (26/3) malam.

Menurut Neta, kasus tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi preseden buruk bagi korps Bhayangkara. Dia pun mendesak agar Polri mengusut tuntas kasus tersebut dengan memeriksa kepolisian terlibat dalam pengamanan tersebut.

"Pencopotan Kapolres patut diapresiasi sebagai sikap tegas tapi tak cukup sampai di situ. Semua polisi yang terlibat harus diproses hukum dan Kapolda juga perlu dievaluasi," kata Neta.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Ada Ampun, Begini Perintah Tegas Kapolri soal Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan
Tak Ada Ampun, Begini Perintah Tegas Kapolri soal Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan

Pelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.

Baca Selengkapnya
Geram Relawan Ganjar Dianiaya Prajurit, PDIP: Panglima TNI Jangan Anggap Sepele, Ini Langgar HAM
Geram Relawan Ganjar Dianiaya Prajurit, PDIP: Panglima TNI Jangan Anggap Sepele, Ini Langgar HAM

Ahmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Tegas, Kapolri Minta Kapolda Sumbar Usut Tuntas Kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim
Tegas, Kapolri Minta Kapolda Sumbar Usut Tuntas Kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim

Kapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.

Baca Selengkapnya
Di Depan Kapolri & Jaksa Agung, Menko Polhukam Jawab Kabar Jampidsus Dikuntit Densus: Ini Udah Gandengan
Di Depan Kapolri & Jaksa Agung, Menko Polhukam Jawab Kabar Jampidsus Dikuntit Densus: Ini Udah Gandengan

Ramai Kabar Jampidsus Dikuntit Densus Polri, Ini kata Menko Polhukam

Baca Selengkapnya
Andika Pastikan Relawan Ganjar-Mahfud Diserang Anggota TNI, Bukan Kesalahpahaman
Andika Pastikan Relawan Ganjar-Mahfud Diserang Anggota TNI, Bukan Kesalahpahaman

Berdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

Seseorang berambut panjang yang mengenakan kaos hitam juga memukul pesilat Pagar Nusa yang mengawal rombongan Rizki.

Baca Selengkapnya
Kades di Rokan Hilir Terancam Pidana Usai Deklarasi Dukung Caleg
Kades di Rokan Hilir Terancam Pidana Usai Deklarasi Dukung Caleg

Video Penghulu Karya Mukti dan Penghulu Bagan Nibung serta perangkatnya deklarasi mendukung caleg beredar dan viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Babinsa Dikeroyok Warga di Grobogan, TNI Datangi Markas Polisi Dalih Lihat Wajah Pelaku
VIDEO: Babinsa Dikeroyok Warga di Grobogan, TNI Datangi Markas Polisi Dalih Lihat Wajah Pelaku

Saat ini para pelaku yang terlibat pemukulan sudah diamankan.

Baca Selengkapnya