Arogansi PNS Pemprov Riau aniaya mahasiswa saat unjuk rasa
Merdeka.com - Ratusan massa dari Aliansi Mahasiswa Masyarakat dan Pemuda Riau (Amper) berunjuk rasa di Gedung Daerah Pekanbaru, Rabu (13/4) lalu. Aksi tersebut guna 'menyambut' kedatangan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat itu tengah melakukan kunjungan kerja.
Massa berunjuk rasa ditengah berlangsungnya Rapat Koordinasi (Rakor) dan Supervisi Pencegahan dan Penindakan Korupsi Terintegrasi di Riau oleh KPK.
Puluhan massa mahasiswa ini mendesak KPK untuk mengusut tuntas dugaan korupsi berbagai proyek di Riau yang nilainya mencapai Rp 2 triliun. Bahkan mereka juga menyuarakan adanya dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) beragam proyek di Dinas Marga Riau pada tahun anggaran 2015.
-
Siapa yang merekam penganiayaan? 'Kejadian tersebut divideokan N yang merupakan istri H. Kemudian video itu dikirimkan ke beberapa keluarga terdekat, nah baru sekarang video itu viral,' kata Bery.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Namun, aksi tersebut berbuntut panjang. Pasalnya, aksi yang berakhir ricuh tersebut menyeret 3 staf Kantor Gubernur Riau dijadikan tersangka penganiayaan oleh Kepolisian. Ketiganya, menghalau para pendemo dengan cara kekerasan.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto Sik mengatakan, ketiga tersangka itu yakni inisial Dr (Darusman jabatan Kepala Biro Humas Pemprov Riau), AS (Agus Surya) dan PT (Piko Tampati). Keduanya merupakan Staf Protokoler Pemprov Riau.
Saat itu pejabat pemprov Riau tengah rapat koordinasi supervisi dan pencegahan terintegrasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi yang diwakili Saut Situmorang.
"Ya benar, ada 3 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka yaitu inisial Dr, PT dan AS," ujar Bimo kepada merdeka.com.
Sebagai langkah hukum selanjutnya, polisi akan melayangkan surat penetapan tersebut ke Pemerintah Provinsi Riau dan tiga tersangka itu.
Keterangan para saksi dan juga bukti rekaman video menjadi bukti dan petunjuk bagi polisi. Mahasiswa yang menjadi korban yakni bernama Muhammad Fauzi. Dia dipukul, ditendang hingga dibanting oleh tersangka.
"Hari ini surat panggilannya kita kirim kepada para tersangka untuk diperiksa," tegas Bimo. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaDia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi saat pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca Selengkapnya