Arseto Pariadji dipolisikan soal undangan anak Jokowi diperjualbelikan Rp 25 juta
Merdeka.com - Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer telah melaporkan Arseto Pariadji ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik melalu media sosial. Arseto dilaporkan terkait pernyataannya di video yang viral tentang undangan pernikahan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dijual dengan uang sebesar Rp 25 juta.
Immanuel pun menantang Arseto untuk membuktikan terkait pernyataan Arseto soal undangan yang dijual Rp 25 juta yang menurutnya itu juga sangat tak berdasar.
"Kalau dia punya bukti silakan bukti. Kita berharap apa yang diucapkan, (itu) dilaporkan. Ada ormas sebutkan namanya, biar kita bersih di dalam relawan Jokowi," kata Immanuel di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (28/3).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Prabowo tak masalah dengan nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang membantah berita tentang Prabowo? Hal ini pun ditanggapi oleh Ketua Tim Pembela Prabowo Gibran, Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
Selain itu, dirinya tak mempermasalahkan kalau Arseto mempunyai pandangan politik yang berbeda dengan Jokowi. Akan tetapi, Arseto tak semestinya atau tak boleh menyebarkan informasi yang bohong atau belum terbukti kebenarannya.
"Ya kalau punya pandangan dan berpikir politik berbeda. Silakan tidak apa-apa," ujarnya.
Dengan viralnya vidio tersebut, dirinya menyebut kalau Arseto telah meminta maaf terkait pernyataannya itu. Dirinya pun juga akan memaafkan Arseto, tapi proses hukum menurutnya harus tetap berjalan.
"Keberulan Arseto ini ada vlog beberapa kali sampai terakhir kita lihat minta maaf. Kita maaf kan tapi perbuatannya ada dampak hukum jadi proses hukum tetap jalan," tegasnya.
Laporan Immanuel tertuang dalam laporan polisi nomor TBL/1673/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tanggal 28 Maret 2018. Perkara yang dilaporkan adalah pencemaran nama baik melalui media elektronik dengan pasal 27 ayat (3) Jo pasal 45 ayat (3) UU RI No 19 Tahun 2016 atas Perubahan UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Dalam membuat laporan, Immanuel membawa sejumlah barang bukti berupa screenshot video viral Arseto, dan juga menyertakan transkrip video tersebut. Berikuti isi pernyataan Arseto yang viral:
"Gua buka ke publik ya, gua laporin ke Polda sekarang, waktu Jokowi kawinan undangan Jokowi itu dijualin 25 juta satu undangan sama orang-orang pendukung Jokowi, ditawarkan itu gue, cuiii amit-amit gue. Dasar lu koruptor semua koruptor, gua Arseto mau ape lu? Mau nge-bully gue, nge-bully, lu, emang lu koruptor, emang lu penjahat semua. Pendukungnya sama Presidennya semua sama kok, orang gila semua itu, main proyek, emang bajiangan---bajingan, setan----setan itu. Beneran, dan Jokowi udah tambah kaya sekarang, bisa bayar semua, ini orang udah kelewaran, itu boneka saja di belakangnya semua main korupsi yang bawa undangan 25 juta udah gila---gilaan mereka,"
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden, Johan Budi memastikan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak memperjualbelikan undangan pernikahan anaknya sebesar Rp 25 juta. Ini sekaligus membantah tudingan Arseto Suryoadji, yang menyebut bahwa Jokowi dan para relawannya melakukan hal tersebut.
"Tentu saja tidak benar undangan diperjualbelikan," kata Johan saat dihubungi di Jakarta, Senin (26/3).
Johan mengatakan undangan resepsi putri Presiden Jokowi beberapa waktu lalu ditujukan ke berbagai kalangan, termasuk rakyat kecil atau biasa tanpa memungut biaya apapun. Dia meminta kepada Arseto untuk lapor ke Polisi terkait pihak yang mengaku-mengaku menjual undangan pernikahan putri presiden.
"Jika ada yang mengatasnamakan atau mengaku-ngaku dari pihak Istana, kemudian menjual undangan tersebut, agar dilaporkan kepada pihak Kepolisian di sertai dengan buktinya," tegasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyoroti penyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca Selengkapnyaak hanya itu, Airlangga pun menilai Presiden Jokowi nyaman dengan partainya tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, Pilkada adalah urusan partai politik. Dirinya juga bukan pemilik atau ketua umum partai.
Baca SelengkapnyaTerkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca Selengkapnya"Bukan ranahnya capres bicara etika. Mengimbau boleh, tapi bukan pada tempatnya," jelas Budi Arie
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan agar kabar tersebut ditanyakan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud merespons pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan presiden dan menteri diperbolehkan memihak dan ikut melakukan kampanye saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tegas membantah tudingan cawe-cawe menyodorkan putra bungsungnya untuk Pilkada Jakarta
Baca Selengkapnya