Arus bawah laut deras, pencarian Lion Air JT 610 diperluas hingga radius 2 km
Merdeka.com - TNI AL, Basarnas dan Polri akan memperluas titik pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Tanjungpakis, Karawang. Kasatgas TNI AL, Mayor Kurnia Hendra mengatakan derasnya arus bawah laut bisa menggeser potongan badan pesawat maupun korban ke area lain.
"Sekitar kedalaman 30 meter memang kendalanya adalah arus bawah sangat deras, dan kemudian pergerakan benda yang hilang itu juga katakanlah menyebar ke tempat yang lebih luas," ucap Mayor Kurnia Hendra kepada awak media di Pos TNI AL Tanjungpakis, Selasa (30/10).
Sebelumnya, kata Kurnia, pencarian hanya dilakukan di area seluas 200 nautical miles square. Lantaran keadaan arus bawah laut yang sangat deras, pencarian pun diperluas hingga radius 2-3 kilometer dari titik awal pesawat jatuh.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
"Sehingga akan diupayakan pencarian melebar, dan menyebar dengan membuat titik koordinat yang berupaya untuk bisa menemukan barang yang hilang dan khususnya tentu menemukan korban penumpang dan kru pesawat," kata Kurnia.
TNI AL Perluas Area Pencarian Korban Pesawat Lion ©2018 Merdeka.com/Bram Salam
Menurutnya, Tim TNI AL dibagi dalam empat tim pencarian yang tersebar ke sejumlah titik untuk mencari potongan tubuh korban dan pencarian potongan badan pesawat yang diduga sudah tergeser akibat derasnya ombak.
Namun sejak pagi kondisi cuaca dan ombak cukup bersahabat sehingga tidak ada kendala dalam pencarian korban maupun pencarian badan pesawat.
"Sejak pagi hari hingga siang cuaca cukup bersahabat sehingga tidak menyulitkan dalam pencarian," katanya.
Menurutnya, beberapa potongan tubuh korban dan barang yang ditemukan tim langsung dievakuasi melalui jalur laut menuju Tanjung Priuk. Sebab, jika menggunakan jalur darat lebih lambat.
"Penemuan potongan tubuh korban oleh tim langsung dievakuasi melalui jalur laut," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat tempur latih Super Tucano TNI AU menewaskan tiga prajurit.
Baca SelengkapnyaDua pesawat dengan registrasi TT-3111 dan TT-3103 itu jatuh di areal pertanian warga.
Baca SelengkapnyaPesawat latih tempur milik TNI AU dilaporkan jatuh di TNBTS Desa Keduwung, Pasuruan
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat itu diterbangkan oleh empat perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca Selengkapnya