Arya Bima Minta Polisi Tak Represif Terhadap Gerakan Mahasiswa
Merdeka.com - Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Arya Bima meminta aparat keamanan tak berlaku represif terhadap berbagai gerakan mahasiswa. Diketahui dalam beberapa hari terakhir, mahasiswa dan elemen masyarakat berdemonstrasi di berbagai daerah dengan sejumlah tuntutan, di antaranya pembatalan RUU KUHP. Sebab dua mahasiswa Universitas Halualeo yang berdemonstrasi meninggal diduga karena ditembak.
Dia mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya melalui demonstrasi. Namun demikian juga mengimbau agar mahasiswa yang berunjuk rasa tidak melakukan tindakan anarkis.
"Mahasiswa ini yang sekarang demo harus diapresiasi. Saya juga tidak pernah menginginkan polisi terlalu represif terhadap gerakan mahasiswa," jelasnya di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (27/9).
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang Kemnaker harapkan dari kolaborasi dengan mahasiswa? 'Kita ingin bonus demografi ini benar-benar berbuah bonus bagi pembangunan negara kita. Kita tidak ingin bonus demografi menjadi mudarat. Kita ingin bonus demografi mengantarkan Indonesia nanti 1 abad menjadi negara maju,' ucapnya.
Arya mengimbau, sebagai kalangan muda terdidik, mahasiswa tak perlu bertindak anarkis. Demonstrasi telah dijamin dan diatur dalam UU.
"Dan penting bagaimana semua saling menjaga situasi yang lebih kondusif dari berbagai elemen bangsa," ujarnya.
Dia juga mengatakan gerakan mahasiswa saat ini rentan ditunggangi kepentingan tertentu. Karena itulah suara mahasiswa harus dijaga kemurniannya.
"Ekspresi mahasiswa saya kira perlu dijaga kemurniannya dalam situasi sekarang sangat rentan ditunggangi berbagai kepentingan. Maka untuk menjaga kemurnian ini seideal apapun, seindah apapun, sehebat apapun cita-cita mahasiswa kalau dilaksanakan dengan cara yang anarkis itu tidak menarik dan tidak akan membuat suasana lebih baik. Maka, menurut saya, tindakan-tindakan anarki, tindakan-tindakan yang berbuah pada perusakan menciderai keistimewaan mahasiswa sebagai kalangan terdidik untuk menyampaikan ekspresi," jelasnya.
Anarkisme menurutnya harus ditindak. Sementara ekspresi idealisme mahasiswa harus tetap dijaga.
"Maka dalam situasi sekarang sangat rentan penumpang-penumpang yang ingin memanfaatkan kegiatan-kegiatan mahasiswa yang secara murni menggelorakan semangat-semangat idealisme. Jangan sampai itu ditunggangi oleh kelompok-kelompok kepentingan yang menurut saya kelompok kepentingan yang ingin menunggangi pasti ada terutama yang tidak suka terhadap pemerintah atau Presiden Jokowi yang menang terhadap Pemilu 2019 kemarin," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa UIN Alauddin Makassar melakukan unjuk rasa di depan kampus menolak surat edaran nomor 2591 tahun 2024 tentang Ketentuan Penyampaian Aspirasi.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Arteria Dahlan dan Masinton Pasaribu keluar Gedung DPR untuk menemui demonstran.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut Kejati Banten bertindak netral dan tegas dalam menegakkan hukum di Provinsi Banten, terutama terkait pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi menolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM di halaman Kampus Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMassa dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar demonstrasi
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu menemukan lebih dari 50 demonstran yang menolak RUU Pilkada ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya