Asal muasal nama Salim Kancil, dari kecil suka curi mentimun
Merdeka.com - Salim alias Kancil merupakan seorang petani kecil yang sehari-harinya membuat sawah di Pesisir Watu Pecak, Pasirian, Lumajang. Dia mencari pasir untuk meninggikan sawah agar tak dihantam air asin pantai.
Asal sebutan Kancil sendiri bermula dari masa kecil yang dilaluinya. Salim kecil bertingkah nakal, dia suka mencuri timun.
"Digerogoti setiap hari timun tetangganya di kebun. Diambil terus, sampai yang punya enggak sempat panen. Terus yang punya kebun timun bilang, 'Oh seperti kancil senangnya nyuri timun', kata istri Salim Kancil, Tijah di rumahnya, Desa Selok Awar-awar, Pasirian, Lumajang, Rabu (7/10).
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang memerankan Salim? Selain itu, ada Mike Lucock yang juga main di Bidadari Surgamu. Memerankan tokoh Salim di sinetron tersebut, sosoknya pun menjadi sorotan tersendiri.
-
Siapa yang tewas akibat penganiayaan di Sukolilo? Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
Namun seiring waktu, tingkah laku Salim Kancil yang nakal berubah. Di masa dewasanya Salim Kancil punya banyak teman dekat dan sifatnya jadi berubah menjadi pendiam dan sabar.
"Bapak itu pendiam, jarang ngobrol. Dia juga kalau disalahkan tidak marah," kata anak Salim Kancil, Ike Nurillah (21).
Meski begitu, Salim Kancil kerap bertingkah konyol. Banyak rekan dekat maupun saudaranya kerap dibuat ketawa oleh tingkahnya.
Salah satunya ialah beberapa anak kecil termasuk cucunya sendiri diajarinya cara berjoget dan bernyanyi. Selalu yang diajarkannya pada anak kecil ialah lagu Rhoma Irama yang berjudul, Berjuang.
"Sampai sekarang cucunya sering nyanyi-nyanyi sendiri. Bapak itu senangnya dangdut, gak suka pop. Bapak koleksi kaset lagu Rhomo sampai menggunung," tuturnya.
Di sisi lain Salim Kancil dikenal sebagai pribadi pekerja keras dan ramah. Dia tak segan membantu tetangganya jika sedang kesulitan.
"Orangnya baik. Umpamanya dia lagi lewat naik sepeda motor, ada orang jalan kaki, dia pasti nganterin orang jalan kaki itu sampai rumahnya," kata saudara Salim Kancil, Sulastri (46).
Bahkan dengan Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariyono hubungan keluarga Salim Kancil dekat. Salim Kancil dan saudaranya sering mengantarkan keluarga Hariyono pulang ke rumah.
Hal itu karena keluarga Salim Kancil tak tega melihat orang jalan kaki menuju rumahnya. Bahkan lebih dari itu, sebenarnya Kades Hariyono memiliki hubungan darah dengan keluarga Salim Kancil.
Namun perlahan Hariyono menjadi kaya karena hasil tambang. Hubungan keduanya pun berubah menjadi saling teror dan ancam.
"Dengan Kades Hariyono mbah satu hubungannya. Masih saudara. Itu dulu yang berjuang waktu Hariyono jadi kepala desa. Pasang poster, ke rumah warga cari anggota buat memilih, mendukung Pak Hary yang periode pertama. Periode kedua sudah enggak ikutan karena pasir itu," kenangnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, desa ini terkenal aman karena maling tidak berani beraksi di sini
Baca SelengkapnyaAyah Lesti Kejora, Endang Mulyana memberanikan diri untuk memetik buah duku di kebun miliknya.
Baca SelengkapnyaSalah satu permainan tradisional dari Minangkabau ini masih berkaitan dengan kegiatan masyarakat saat bertani di sawah dan juga di ladang.
Baca SelengkapnyaBegini kira-kira kisah Sontoloyo yang mulanya penggembala bebek hingga menjadi kata makian
Baca Selengkapnya