Asal mula tahun kabisat
Merdeka.com - Setiap empat tahun sekali, selalu ada yang berbeda di bulan Februari seperti yang terjadi pada tahun 2016 ini. Pada umumnya bulan Februari hanya sampai tanggal 28, namun setiap empat tahun waktu di bulan Februari bertambah satu hari yaitu sampai tanggal 29. Penambahan satu hari ini berpengaruh pula terhadap penambahan hari dalam hitungan satu tahun dari 365 menjadi 366 hari. Hal inilah yang disebut tahun kabisat.
Secara umum, tahun kabisat bisa dimaknai sebagai tahun yang bisa dibagi dengan angka empat. Keunikan tahun kabisat ini ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu pada zaman Julius Caesar yang memimpin Kekaisaran Romawi.
Dari data yang dihimpun merdeka.com, penentuan tahun kabisat ini bermula dari kebingungan soal penanggalan yang tidak tepat di mana bumi membutuhkan waktu yang tidak tepat 365 hari untuk mengelilingi matahari. Sebenarnya, bumi butuh waktu 365-seperempat hari.
-
Apa itu tahun kabisat? Untuk menjaga keakuratan kalender, satu hari tambahan ditambahkan ke Februari setiap empat tahun sekali. Tahun ini biasa disebut sebagai tahun kabisat, atau leap year.
-
Bagaimana cara menghitung Tahun Kabisat? Menurut kalender Gregorian, tahun kabisat adalah tahun yang dapat habis dibagi 4. Kemudian, tahun dengan kelipatan 100 juga akan dianggap sebagai tahun kabisat jika tahun tersebut habis dibagi 400.
-
Bagaimana cara kalender Gregorian menentukan tahun kabisat? Jika tahun tersebut bisa habis dibagi 400, maka tahun itu adalah tahun kabisat. Jika tahun tersebut tidak bisa habis dibagi 400, tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu bukan tahun kabisat. Jika tahun tersebut tidak habis dibagi 400 atau 100, tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu adalah tahun kabisat. Jika tahun tersebut tidak habis dibagi 400, 100, atau 4, maka tahun itu bukan tahun kabisat.
-
Dimana Tahun Kabisat diterapkan? Penemu Tahun Kabisat Metode penambahan satu hari ekstra setiap empat tahun, yang dikenal sebagai tahun kabisat, pertama kali diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 Masehi.
-
Kenapa Kalender Masehi memiliki tahun kabisat? Untuk menyesuaikan siklus perputaran bumi yang tidak sempurna, kalender Masehi menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun, yang kita kenal sebagai tahun kabisat.
-
Kenapa Tahun Kabisat diperlukan? Tahun kabisat diperlukan untuk menjaga agar kalender kita tetap sejalan dengan rotasi Bumi mengelilingi Matahari. Tanpa tahun kabisat, musim akan bergeser seiring berjalannya waktu.
Pada saat itu, Julius Caesar meminta seorang ahli perbintangan, Sosigenes untuk membuat penanggalan yang benar dan tetap. Setelah ditelusuri, ternyata satu tahun di bumi berjumlah 365,25 hari. Agar lebih mudah, Sosigenes menggenapkannya menjadi 365 hari. Lalu kemana lagi sisanya?
Sosigenes menggabungnya menjadi 1 hari setiap empat tahun sekali. Nah, itulah yang disebut tahun kabisat. Bulan Februari terpilih sebagai bulan untuk tahun kabisat dikarenakan jumlah harinya yang paling sedikit setiap tahunnya.
Selain itu Februari juga ternyata menjadi bulan terakhir karena King Numa Pompilius menambahkan bulan Januari dan Februari untuk melengkapi 10 bulan yang sudah ada sebelumnya demi 'memperbaiki' jumlah hari yang ada setahun. Karena Februari bulan terakhir, maka ini adalah sasaran empuk untuk mengambil sehari dari jumlah hari yang dimilikinya.
Dalam perkembangannya, penyesuaian kriteria kalender kabisat pun juga diperbaiki. Setelah dipakai selama 1500 tahun, penanggalan ini kembali menimbulkan masalah. Pasalnya, setelah 1500 tahun, kesalahan penghitungan ini jadi selisih 10 hari, menurut perhitungan dokter Aloysius Lilius, astronomer Italia abad ke-16.
Akhirnya Paus Gregorius XIII mengubah ketentuan penambahan dan membuat kalender Gregorian. Dalam aturan ini mereka memutuskan untuk menerapkan kriteria tahun kabisat. Melalui penetapan ini, tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi empat. Hanya, ini tak berlaku untuk abad baru atau kelipatan 100, tahunnya harus habis dibagi 400. Penanggalan ini diresmikan pada tahun 1582.
Meski demikian, penanggalan kabisat seperti ini pun belum 100 persen akurat. Dalam kurun waktu ribuan tahun lagi, perhitungan ini akan kembali meleset satu hari.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanpa tahun kabisat, musim akan bergeser seiring berjalannya waktu.
Baca SelengkapnyaPernahkah anda berpikir apa yang terjadi bila tahun kabisat tidak pernah ada di dunia ini? Ternyata ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaAlasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.
Baca SelengkapnyaKelahiran dua bayi tersebut dilakukan menggunakan metode caesar di RSUD Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSuku Batak tidak hanya memilik kalender kuno yang digunakan oleh leluhur.
Baca SelengkapnyaBeberapa kalender memiliki cara perhitungan hari dan penanggalan yang berbeda dan perlu kita ketahui.
Baca SelengkapnyaPenentuan jumlah hari dalam sepekan tidak terkait seratus persen dengan benda langit.
Baca SelengkapnyaHari libur Februari 2024 ada empat. Catat tanggalnya!
Baca SelengkapnyaJelajahi konsep pembagian pecahan dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam berbagai situasi.
Baca Selengkapnya