Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asal-usul Australia, para bandit Inggris yang terbuang

Asal-usul Australia, para bandit Inggris yang terbuang

Merdeka.com - Sekarang sedang ribut isu penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah pejabat penting di negeri ini. Penyadapan itu terbongkar berdasarkan dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang dibocorkan oleh Edward Snowden.

Ternyata, bukan hanya sekali Australia memata-matai Indonesia. Negeri jajahan Inggris itu sudah menguping dan memata-matai negeri ini sejak 1954 silam. Hal itu diungkap Philip Dorling dalam artikelnya di harian koran Australia The Age, pada 19 November 2013.

Bicara Australia, sebenarnya ada kisah menarik saat negeri persemakmuran itu berdiri. Kisah itu tentang para bandit buangan, narapidana Inggris yang diangkut ke benua itu pada 26 Januari 1788. Awalnya sebanyak 1.500 bandit diangkut menggunakan 11 kapal tiba di Pelabuhan Sydney. Pengangkutan bandit baru berakhir pada 1868, dengan total bandit buangan mencapai 160.000 orang.

Ada banyak tokoh bandit narapidana kerajaan Inggris yang dibuang ke Australia ini. Mereka kemudian hidup menetap di Australia, hingga beranak pinak di buminya suku Aborigin, itu. Sebagian dari para bandit ada yang menjadi tokoh politik, penegak hukum, dan beberapa lagi menjadi pengusaha sukses.

Para bandit yang terkenal di antaranya: Billy Blue (mendirikan sebuah jasa feri), James Blackburn (terkenal atas kontribusi terhadap arsitektur dan pembangunan sipil Australia), Francis Greenway (arsitek Australia terkenal), dan Daniel Herbert (membangun Jembatan Ross dan seorang pemahat berpengalaman).

Tokoh lain adalah Margaret Dawson ( Ibu pendiri First Fleeter, koloni eropa pertama di Australia), Mark Jeffrey (Penulis otobiografi terkenal), Simeon Lord (pedagang perintis dan hakim di Australia), John Boyle O'Reilly (tahanan kabur dan penulis terkenal; penulis The Moondyne), dan Isaac Nichols (pengusaha dan kepala kantor pos pertama).

Selain itu ada nama William Smith O'Brien, seorang revolusioner Irlandia terkenal yang dikirim ke Van Diemen's Land tahun 1849 setelah memimpin pemberontakan di Tipperary. Kemudian nama William Redfern (salah satu tahanan dokter bedah), Joseph Wild (penjelajah), dan paling terkenal adalah Mary Wade (tahanan wanita termuda, 11 tahun, yang memiliki 21 anak dan pada waktu kematiannya memiliki lebih dari 300 keturunan masih hidup).

Kemudian pada awal 1790-an, para pemukim bebas, imigran dari Eropa mulai berduyun-duyun datang ke Australia. Namun di sisi lain kehidupan para tahanan sangatlah berat. Waktu itu jumlah pria lima kali lipat jumlah wanita, dan kaum wanita selalu hidup dalam keadaan terancam eksploitasi seksual.

Para laki-laki yang kembali melanggar hukum dicambuk dengan brutal, dan kejahatan kecil seperti mencuri dapat terkena hukuman gantung. Kaum Aborigin yang tergusur oleh pemukiman baru ini lebih menderita lagi. Mereka kehilangan tanah serta sakit dan kematian akibat penyakit yang dibawa orang asing.

Di masa penjelajahan dan bermukimnya bangsa Eropa, sekitar satu juta orang Aborigin telah tinggal sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Mereka terbagi dalam 300 klan dan berbicara dalam 250 bahasa dan 700 dialek. Tapi orang-orang Aborigin ini berlahan-lahan tersingkir setelah kedatangan imigran dari berbagai penjuru dunia ini.

Puncak kedatangan imigran terjadi pada 1851, ketika demam emas berembus ke eropa. Para imigran yang kembali ke Eropa menyebut Australia sebagai surga bagi para pendulang emas. Kabar itu tentu menarik ribuan koloni-koloni mereka, pria dan wanita muda yang berjiwa petualang akhirnya banyak yang datang ke sana.

Mereka juga diikuti berpuluh-puluh kapal pencari emas dari China, artis juga berduyun-duyun ke sana, termasuk pemilik bar, penjual alkohol gelap, wanita penghibur dan penipu dari segala penjuru dunia. Upaya gubernur Inggris untuk menegakkan ketertiban dengan cara kekerasan, akhirnya memicu pemberontakan berdarah anti-otoriter, dikenal dengan pemberontakan Eureka Stockade pada 1854.

Diolah dari berbagai sumber (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya

Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya
6 Warga Sulawesi dan 1 WN China Ditetapkan jadi Tersangka Penyelundupan Manusia ke Australia
6 Warga Sulawesi dan 1 WN China Ditetapkan jadi Tersangka Penyelundupan Manusia ke Australia

Saat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.

Baca Selengkapnya
Kisah Orang Makassar Jadikan Australia Rumah Kedua, Ajari Warga Aborigin Isap Tembakau hingga Lukis Perahu
Kisah Orang Makassar Jadikan Australia Rumah Kedua, Ajari Warga Aborigin Isap Tembakau hingga Lukis Perahu

Pada abad ke-17, bangsa Makassar pernah menetap di Australia dan mengenalkan budaya lokal ke suku Aborigin.

Baca Selengkapnya
Ingin Kabur dari Serbuan Jepang, Ini Kisah Pelarian Orang-Orang Belanda di Pelabuhan Cilacap
Ingin Kabur dari Serbuan Jepang, Ini Kisah Pelarian Orang-Orang Belanda di Pelabuhan Cilacap

Pelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT

Podus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.

Baca Selengkapnya
Cerita Penyelundupan Manusia ke Australia, Tiba di Darwin Diadang lalu kmbali ke Indonesia
Cerita Penyelundupan Manusia ke Australia, Tiba di Darwin Diadang lalu kmbali ke Indonesia

Para pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.

Baca Selengkapnya
Ingin ke Australia, 44 Warga Bangladesh dan Myanmar Terdampar di Rote Ndao NTT
Ingin ke Australia, 44 Warga Bangladesh dan Myanmar Terdampar di Rote Ndao NTT

Sebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).

Baca Selengkapnya
Benua yang Hilang Ditemukan di Bawah Laut Australia, Diduga Pernah Dihuni Setengah Juta Manusia 70.000 Tahun Lalu
Benua yang Hilang Ditemukan di Bawah Laut Australia, Diduga Pernah Dihuni Setengah Juta Manusia 70.000 Tahun Lalu

Luas benua 'Atlantis' yang hilang ini dua kali luas Inggris

Baca Selengkapnya
Selundupkan Dua WNA China ke Australia, Tiga ABK Ditangkap Polisi
Selundupkan Dua WNA China ke Australia, Tiga ABK Ditangkap Polisi

Ketiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.

Baca Selengkapnya
Polri Bongkar Kasus TPPO 50 WNI Modus Dipekerjakan Jadi PSK di Australia
Polri Bongkar Kasus TPPO 50 WNI Modus Dipekerjakan Jadi PSK di Australia

Bareskrim Polri membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan warga negara Indonesia di Sydney, Australia.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, 60 Bule Terlibat Kejahatan di Bali & 1.600 WNA Langgar Lalu Lintas
Sepanjang 2023, 60 Bule Terlibat Kejahatan di Bali & 1.600 WNA Langgar Lalu Lintas

WNA dari lima negara diketahui paling banyak melakukan kejahatan di Pulau Dewata. Yakni, Australia, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Baca Selengkapnya