Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asal usul Lenteng Agung, bermula dari Klenteng Agung

Asal usul Lenteng Agung, bermula dari Klenteng Agung Ilustrasi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kelurahan Lenteng Agung menjadi perbincangan menyusul demonstrasi sekelompok warganya atas kepemimpinan Lurah Susan Jasmine Zulkifli. Mereka menolak Lurah Susan, salah satu alasannya beda keyakinan dengan mayoritas warga setempat.

Sikap yang dipertontonkan sebagian warga tersebut seakan mengingkari kenyataan bahwa asal-usul Lenteng Agung tak lepas dari keberagaman keyakinan.

Menurut sejarawan Betawi Alwi Shahab nama daerah Lenteng Agung berasal dari Klenteng yang diagungkan oleh etnis Tionghoa yang tinggal tidak jauh dari daerah tersebut yaitu Pondok Cina.

Orang lain juga bertanya?

Awalnya, Belanda yang dulu sering mempekerjakan etnis Tionghoa untuk mendirikan bangunan dan membuat jalan di pinggiran kota Jakarta. Namun, etnis Tionghoa tidak diperbolehkan untuk tinggal di daerah Depok sehingga mereka lebih memilih untuk membuat tenda-tenda dan pondokan untuk tempat tinggal.

"Kemudian, bangsa China membuat tempat peribadatan atau Klenteng di sekitar daerah tersebut dan tidak jauh dari Pondok Cina. Klenteng itu besar dan diagungkan oleh etnis China pada saat itu jadi dinamakan Klenteng Agung," ujar Alwi kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (02/10).

Alwi menegaskan jarak antara Pondok Cina dan Lenteng Agung tidak begitu jauh sehingga memudahkan untuk para etnis Cina beribadah di sekitar daerah tersebut. Apalagi, dahulu daerah tersebut didominasi oleh etnis China sebelum akhirnya menikah dengan warga asli Lenteng Agung. "Itu sejarah nama daerah Lenteng Agung sendiri," tegas dia.

Dia menambahkan Pondok Cina dan Lenteng Agung sangat berhubungan erat sehingga dua daerah ini tidak dapat dipisahkan. Kemudian, di daerah Depok lebih banyak penduduk yang berbangsa Belanda sehingga etnis China tidak diperbolehkan berada dan masuk ke daerah Depok.

"Jarak dua daerah itu kan juga tidak terlalu jauh sekitar 3 kilometer (km) sehingga dua daerah itu berhubungan erat," pungkas dia. (mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Klenteng Boen Tek Bio yang Tertua dan Legendaris di Tangerang, Dibangun Pada 1684
Kisah Klenteng Boen Tek Bio yang Tertua dan Legendaris di Tangerang, Dibangun Pada 1684

Klenteng ini jadi salah satu simbol toleransi di Kota Tangerang

Baca Selengkapnya
Bawa Pesan Toleransi, Klenteng di Cirebon Ini Dulunya Sebuah Masjid
Bawa Pesan Toleransi, Klenteng di Cirebon Ini Dulunya Sebuah Masjid

Pembangunannya diinisiasi oleh seorang pendatang Tionghoa di Cirebon yakni Tan Sam Chai atau H. Moh. Syafei.

Baca Selengkapnya
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Selain memiliki fungsi spiritual, hutan ini juga memiliki fungsi ekologis bagi perkampungan di sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Melihat Kampung Sunda di Pedalaman Kalimantan, Warganya Asli Orang Tasikmalaya
Melihat Kampung Sunda di Pedalaman Kalimantan, Warganya Asli Orang Tasikmalaya

Orang-orang Sunda yang tinggal di kampung tersebut sudah ada sejak sebelum era kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengintip Arsitektur Megah Klenteng Sian Djin Ku Poh di Karawang, Dibangun Tahun 1770
Mengintip Arsitektur Megah Klenteng Sian Djin Ku Poh di Karawang, Dibangun Tahun 1770

Saat ini Klenteng Sian Djin Ku Poh telah diresmikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang bebas dikunjungi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Dusun Malandang, Kampung Adat di Sumedang yang Pantang Sebut Kata
Mengenal Dusun Malandang, Kampung Adat di Sumedang yang Pantang Sebut Kata "Salam”

Menurut tokoh setempat, akan ada hal yang tidak diinginkan terjadi jika aturan tersebut dilanggar.

Baca Selengkapnya
Wisata Religi Langgar Merdeka di Solo, Dulunya Tempat Jual Beli Ganja
Wisata Religi Langgar Merdeka di Solo, Dulunya Tempat Jual Beli Ganja

Langgar Merdeka merupakan salah satu tempat wisata di Solo.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda
Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda

Klenteng ini jadi saksi masa kejayaan orang Tionghoa di Kota Pahlawan

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Kristen di Lembang, Ajarkan Hidup Rukun dan Penuh Toleransi
Kisah Kampung Kristen di Lembang, Ajarkan Hidup Rukun dan Penuh Toleransi

Di sana juga terdapat tiga makam besar dari keluarga G.B Walter yang merupakan warga keturunan Belanda kelahiran Sumedang pada 1879.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.

Baca Selengkapnya
Sederet Spot Foto Estetik Kampung Heritage Kayutangan, Terkenal sejak Zaman Penjajah
Sederet Spot Foto Estetik Kampung Heritage Kayutangan, Terkenal sejak Zaman Penjajah

Bangunan-bangunam bernuansa kuno dengan cerita sejarah di belakangnya bikin Kampung Heritage Kayutangan layak dikunjungi. Jangan lupa foto-foto di tempat ini!

Baca Selengkapnya
Melihat Indahnya Toleransi di Dusun Thekelan Semarang, Sudah Diwariskan Secara Turun-temurun
Melihat Indahnya Toleransi di Dusun Thekelan Semarang, Sudah Diwariskan Secara Turun-temurun

Walaupun terbuka bagi siapapun, warga Thekelan tetap menjaga teguh adat istiadat dan tradisi mereka.

Baca Selengkapnya