Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asal usul pasukan elit

Asal usul pasukan elit Atraksi HUT TNI. ©2012 Merdeka.com/imam

Merdeka.com - Riuh rendah berita penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada 23 Maret 2013 lalu masih terasa hingga sekarang. Apalagi setelah para pelaku berhasil diungkap oleh Tim Investigasi TNI AD pada Kamis, 4 April 2013. Hasilnya, 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan ditetapkan sebagai pelaku penembakan 4 napi titipan polisi di Lapas Cebongan.

Kopassus merupakan tim elit TNI AD. Kenapa disebut tim elit? Sesuai dengan istilah kata Elit yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang-orang terbaik atau pilihan di suatu kelompok, maka tim ini konon berisi prajurit pilihan yang memiliki kemampuan khusus dibanding pasukan lain. Tim elit tidak hanya dimiliki TNI AD, tetapi juga AL, AU, dan Polri.

Sepanjang peradaban manusia, kita mengenal beberapa pasukan khusus yang pernah ada. Misalnya Pasukan elite di era Kekaisaran Akhemania (Persia) Kuno yang disebut Immortal. Nama pasukan ini diberikan oleh Herodotus. Tugas mereka sebagai Garda Imperial, bertugas melindungi kekaisaran jika ada serangan dari luar.

Kemudian pasukan berjuluk The Hashishin. Pasukan ini terbentuk di Iran sekitar abad ke-12. Mereka dikenal memiliki kemampuan lihai untuk menculik dan membunuh musuh, terutama dengan pedang.

Di era modern, beberapa negara juga memiliki istilah sendiri untuk pasukan khusus mereka. Misal Israil, memiliki Israeli Special Forces yang dibentuk pada 1948 sebagai satuan khusus misi pengintaian. Kemudian Navi Seals pasukan khusus Amerika yang dibentuk pada masa pemerintahan President John F. Kennedy.

Lalu bagaimana di Indonesia? Dalam Serat Pararaton, kitab tentang mitologi raja-raja jawa pertengahan, konon diceritakan bahwa Majapahit juga sudah pernah membentuk pasukan khusus Bhayangkara yang dikepalai oleh Patih Gajah Mada. Pasukan ini dibentuk pada masa pemerintahan Raja Jayanagara (1309-1328). Tugas mereka melindungi kerajaan dari serangan luar.

Kisah Majapahit itu mitos lama yang dikisahkan dari naskah kuno di abad ke-15. Sekarang coba kita meloncat jauh ke zaman paska kemerdekaan 1945. Dalam berbagai catatan sejarah militer Indonesia, cikal bakal lahirnya TNI merupakan akumulasi gabungan para pejuang, baik didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL) maupun laskar rakyat. Pada 22 Agustus 1945, ketika sidang PPKI, dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Kemudian setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, tiga bulan berikutnya BKR diubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat) melalui Keputusan Presiden tanggal 5 Oktober 1945. Tanggal itu ditetapkan sebagai hari lahirnya TNI. Selang tiga bulan, TKR diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, dan kembali diubah 17 hari berikutnya menjadi Tentara Republik Indonesia.

Meski sudah terbentuk TRI, ternyata masih ada barisan-barisan bersenjata lain. Maka pada 5 Mei 1947, Soekarno menggabung TRI dengan seluruh satuan bersenjata itu menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI terbagi menjadi tiga angkatan bersenjata, Angkatan Darat (AD), Laut (AL) dan Udara (AU). TNI juga digabung dengan Polri di bawah naungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Nah, dari setiap angkatan bersenjata itu--AD, AL, dan AU, masing-masing memiliki tim elit sendiri-sendiri. AD memiliki Resimen Komando Angkatan Darat (KKAD), kemudian berganti nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RKAD), lalu kemudian berganti menjadi Kopassus.

Sementara AL memiliki Korps Komando (KKO) AL dan Komando Pasukan Katak (Kopaska). KKO pada masa pemerintahan Orde Baru berganti nama menjadi Korps Marinir. Adapun AU memiliki Pasukan Gerak Tjepat (PGT), yang belakangan berubah menjadi Pasukan Khas (Paskhas) AU. Sementara pasukan elit Polri ketika itu adalah Resimen Pelopor, sebagai cikal bakal Brigade Mobil (Brimob).

Kalau sekarang? Istilah pasukan elit semakin mengerucut menjadi pasukan khusus. Misalnya Kopassus, memiliki detasemen khusus anti teror 81. Berikutnya TNI AL, membentuk Detasemen Jalamangkara untuk penanggulangan teror. Sementara TNI AU memiliki detasemen Bravo, Polri membentuk detasemen anti teror densus 88.

Diambil dari berbagai sumber (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saktinya Pasukan Elite Majapahit, 1 Prajurit Bhayangkara Bisa Hadapi 40 Prajurit Biasa
Saktinya Pasukan Elite Majapahit, 1 Prajurit Bhayangkara Bisa Hadapi 40 Prajurit Biasa

Bhayangkara adalah pasukan elit Kerajaan Majapahit. Pasukan ini bahkan yang berada di garda terdepan saat terjadi peperangan. Sejak awal pertama kali terbentuk, pasukan ini hanya terdiri 15 orang dan dikepalai oleh Patih Gajah Mada.

Baca Selengkapnya
Transformasi Polri dari Masa ke Masa, Bermula dari Pasukan Pelindung Raja dan Kerajaan Zaman Majapahit
Transformasi Polri dari Masa ke Masa, Bermula dari Pasukan Pelindung Raja dan Kerajaan Zaman Majapahit

Cikal bakal Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ternyata sudah ada sejak zaman Majapahit. Begini kerjaan mereka dulu.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Gajah Mada, Majapahit juga Punya Jenderal Perang di Laut Sangat Ditakuti Musuh
Tak Cuma Gajah Mada, Majapahit juga Punya Jenderal Perang di Laut Sangat Ditakuti Musuh

Di balik kehebatan Majapahit, ada pemimpin militer hebat yang memimpin pasukan hebat. Di era Raja Hayam Wuruk, ada dua jenderal perang sakti dan ditakuti.

Baca Selengkapnya
Sejarah Bregada Prajurit, Sudah Ada sejak Zaman Mataram dan Terus Dilestarikan hingga Kini
Sejarah Bregada Prajurit, Sudah Ada sejak Zaman Mataram dan Terus Dilestarikan hingga Kini

Dalam sejarahnya, bregada Kraton Yogyakarta telah mengikuti beragam peperangan.

Baca Selengkapnya
Balamati Pasukan Elite Kerajaan Pajajaran, Tangguh & Sulit Dikalahkan
Balamati Pasukan Elite Kerajaan Pajajaran, Tangguh & Sulit Dikalahkan

Mereka dipilih dari para petarung terbaik. Siap mati melindungi Tatar Sunda.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Polri: Sang Abdi Utama bagi Nusa Bangsa
Fakta Unik Polri: Sang Abdi Utama bagi Nusa Bangsa

Dikenal sebagai abdi utama bagi nusa bangsa, ternyata ada beberapa fakta menarik tentang polri, apa saja?

Baca Selengkapnya
Potret Prajurit Madura di Kasunanan Surakarta, Masih Eksis hingga Dekade 1950-an
Potret Prajurit Madura di Kasunanan Surakarta, Masih Eksis hingga Dekade 1950-an

Di Kraton Surakarta, pasukan Panyutra ini menjadi salah satu angkatan perang.

Baca Selengkapnya
Raja-raja Mataram Islam dan Tahunnya, Tambah Wawasan Sejarah
Raja-raja Mataram Islam dan Tahunnya, Tambah Wawasan Sejarah

Kerajaan Mataram Islam adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Pulau Jawa, Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Legiun Canthang Balung, Pasukan Khusus Pengusir Lelembut dari Keraton Surakarta
Mengenal Legiun Canthang Balung, Pasukan Khusus Pengusir Lelembut dari Keraton Surakarta

Keberadaan Legiun Canthang Balung mengalami pasang surut seiring perjalanan waktu

Baca Selengkapnya
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima

Uniknya, ada dua lulusan PETA Bogor yang kemudian meraih bintang lima dan mendapatkan pangkat kehormatan jenderal besar.

Baca Selengkapnya
Pura Maospahit, Menelusuri Sejarah dan Keindahan Bali dalam Gaya Arsitektur Jawa Timur
Pura Maospahit, Menelusuri Sejarah dan Keindahan Bali dalam Gaya Arsitektur Jawa Timur

Pura Maospahit merupakan salah satu pura unik di Bali yang memiliki gaya arsitektur Jawa Timuran. Gerbang candi terbelah & patung selamat datang.

Baca Selengkapnya
Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur
Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur

Sejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.

Baca Selengkapnya