Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asal usul peci atau kopiah dari orang Turki

Asal usul peci atau kopiah dari orang Turki ragam kopiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kalangan masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan Kopiah atau Peci. Barang tersebut sering digunakan para pria untuk menutupi kepalanya. Kopiah sebagai simbol memuliakan kepala bagi orang yang memakainya.

Sejarahwan Betawi, Yahya Andi Saputra menuturkan bahwa peci atau kopiah adalah simbol-simbol kemuliaan. Hal itu lantaran di kalangan masyarakat tidak diperbolehkan memegang kepala orang secara sembarangan.

"Kalau di tradisi budaya Betawi kan tidak boleh sembarangan memegang kepala orang, karena itu peci digunakan untuk memuliakan kepala. Perjalanannya pun juga cukup panjang, kopiah itu dulu karena terpengaruh orang Turki," tutur Yahya kepada merdeka.com.

Dia menceritakan asal usul kopiah pertama kali. Pada zaman sebelum penjajahan dahulu, orang-orang Timur Tengah datang ke Indonesia dan mengenalkan topi Fez kepada penduduk lokal. Lalu para penduduk sekitar untuk membedakan dengan warga Turki, mereka memendekkan topi tersebut agar terlihat perbedaannya.

"Kalau topi orang Turki kan tinggi-tinggi tuh, nah masyarakat lokal pun memendekkan bentuknya agar terlihat berbeda," katanya.

Dia melanjutkan, bahwa para leluhur pada zaman dahulu senantiasa menutup kepalanya dengan menggunakan kopiah agar dilindungi dari segala unsur-unsur.

"Kalau orang-orang alim leluhur kita dulu, senantiasa menutup kepalanya karena kepala itu harus dilindungi dari segala unsur-unsur. Kopiah juga memiliki fungsi kemuliaan karena melindungi kepala, seperti mahkota bagi seorang putri," lanjutnya.

Selain itu, kata dia, terkenal juga pada zaman presiden pertama Indonesia Soekarno, saat membacakan teks proklamasi menggunakan kopiah. Oleh karena itu, hingga saat ini kopiah menjadi identitas nusantara dan simbol memuliakan kepala.

"Untuk membangkitkan rasa nasionalisme, pada zaman pak Soekarno menggunakan kopiah sebagai identitas bangsa. Pada zaman penjajahan dulu, kebanyakan orang Eropa memakai topi bulat, untuk membedakan dengan orang Eropa bung Karno memakai Kopiah. Dan itu diikuti oleh pergerakan nasional lainnya seperti Cokro Aminoto. Sebagai simbol untuk memuliakan kepala, karena orang-orang mulia akan memakai mahkota untuk menutup kepala mereka," pungkasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inspirasi Peci Lebaran Berdasarkan Jenisnya, Yuk Tampil Maksimal dan Modis
Inspirasi Peci Lebaran Berdasarkan Jenisnya, Yuk Tampil Maksimal dan Modis

Beberapa rekomendasi peci Lebaran berdasarkan jenisnya yang bikin tampil ganteng maksimal.

Baca Selengkapnya
Patung Satu Keluarga Berusia 8.500 Tahun Ditemukan, Ungkap Kehidupan Masa Lalu di Turki
Patung Satu Keluarga Berusia 8.500 Tahun Ditemukan, Ungkap Kehidupan Masa Lalu di Turki

Temuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah Anatolia.

Baca Selengkapnya
5 Maret Hari Topi Nasional di Kyrgyzstan, Topi Tradisional Bermakna Sakral
5 Maret Hari Topi Nasional di Kyrgyzstan, Topi Tradisional Bermakna Sakral

Topi Al-Kalpak menjadi warisan budaya masyarakat Kyrgyzstan.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Peci Hitam Sukarno Tersimpan Rapih di Museum Ini
Tak Banyak yang Tahu, Peci Hitam Sukarno Tersimpan Rapih di Museum Ini

Sukarno dan peci tidak pernah terpisahkan. Ia mengenakan peci sebagai simbol kebangsaaan

Baca Selengkapnya
Orang Mesir Kuno Sering Memakai Topi Berbentuk Kerucut, Arkeolog Penasaran Apa Maknanya
Orang Mesir Kuno Sering Memakai Topi Berbentuk Kerucut, Arkeolog Penasaran Apa Maknanya

Para arkeolog masih belum tahu makna dan fungsi hiasan kepala ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Seraung Topi Kebanggaan Suku Dayak, Memakainya Bikin Hati Ceria
Mengenal Seraung Topi Kebanggaan Suku Dayak, Memakainya Bikin Hati Ceria

Topi warna-warni ini bikin penggunanya makin percaya diri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Budaya Sanggul di Indonesia, Penuh Makna dan Sejarah
Mengenal Budaya Sanggul di Indonesia, Penuh Makna dan Sejarah

Sanggul rambut jadi salah satu budaya Indonesia yang fenomenal, ketahui lebih lanjut yuk.

Baca Selengkapnya
Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Salah satu kesenian budaya dari Bumi Rafflesia ini buah hasil akulturasi budaya Arab yang kini sudah menjadi warisan budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu, Begini Fakta Penggunaan Payung dari Masa ke Masa
Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu, Begini Fakta Penggunaan Payung dari Masa ke Masa

Dulunya payung dianggap sebagai status sosial dalam masyarakat lho, apa lagi fakta unik lainnya?

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Telingaan Aruu, Simbol Kebangsawanan dan Kecantikan Masyarakat Suku Dayak
Mengenal Tradisi Telingaan Aruu, Simbol Kebangsawanan dan Kecantikan Masyarakat Suku Dayak

Tradisi ini melihat sisi kecantikan setiap wanita bukan berdasarkan wajah, melainkan dari daun telinga yang panjang.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10

Dulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Gelar Haji di Indonesia, Benarkah Warisan Dari Belanda, Begini Penjelasannya
Asal Usul Gelar Haji di Indonesia, Benarkah Warisan Dari Belanda, Begini Penjelasannya

Berikut penjelasan terkait asal usul gelar Haji di Indonesia.

Baca Selengkapnya