Asap di Riau semakin parah, masyarakat salat sampai pakai masker
Merdeka.com - Asap yang menyelimuti Riau semakin parah. Bahkan sudah sangat mengganggu aktivitas warga. sampai salat pun harus menggunakan masker karena udara sudah tak sehat lagi.
Untuk menghilangkan asap, masyarakat berdoa agar segera turun hujan. Diharapkan dengan turunnya hujan, asap bisa hilang.
Pada Jumat (4/9) lalu, masyarakat Riau melaksanakan salat Istisqa di lapangan Masjid Al-falah Darul Muttaqin, Pekanbaru, Riau, sesuai dengan imbauan Majelis Ulama Indonesia provinsi Riau. Salat minta hujan ini bertujuan agar kebakaran hutan dan lahan bisa cepat padam.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Kenapa ruang terbuka hijau di Jakarta minim? Diketahui, luas ruang terbuka hijau (RTH) DKI Jakarta hanya 33,35 juta meter persegi atau 5,18 persen dari luas total Jakarta. Angka ini jauh dari ketentuan aturan yang mensyaratkan hingga 30 persen.
-
Di mana kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
Ketua Komisi Ukhuwah Islamiah MUI Riau, Muhammadun mengatakan saat pelaksanaan salat Istisqa, jarak pandang hanya mencapai 500 meter. Bahkan, tebalnya asap kebakaran mengakibatkan para jamaah menggunakan masker saat salat.
"Pagi hari jam 07.00 WIB, masyarakat salat Istisqa. Saat itu sebagian jamaah pakai masker karena asap cukup tebal. Bahkan saat salat Jumat pun jamaah masih pakai masker," kata Muhammadun ketika dihubungi merdeka.com, Senin (7/9).
Dia menambahkan, masyarakat juga melakukan salat Istisqa di Lapangan Universitas Riau, Sabtu (5/9). Namun, hujan yang turun hanya di sekitar kampus tersebut.
"Sabtu kemarin masyarakat juga melaksanakan salat Istisqa, tapi hujannya hanya di sekitar Universitas Riau saja. Itu kan tetap engga membantu karena titik apinya ada di daerah kelapa sawit itu," imbuhnya.
Oleh karena itu, Muhammadun menyarankan agar seluruh lapisan masyarakat di Riau melaksanakan salat Istisqa. Bukan hanya itu, dia juga mengimbau agar masyarakat bisa berbondong-bondong memadamkan api di hutan dan lahan yang terbakar.
Sebab, hingga hari ini kabut asap di Riau makin parah. Bahkan, Muhammadun mengatakan jarak pandang diperkirakan hanya 100 sampai 200 meter.
"Bukan hanya salat Istisqa, tapi juga turut memadamkan api, mencegah tindakan orang-orang yang ingin membakar hutan, melaporkan pelaku kebakaran, dan mengoreksi pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan pemerintah," tutur Muhammadun.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaPada waktu-waktu tertentu suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celsius.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaSecara kasat mata polusi udara tampak menutupi deretan gedung pencakar langit Ibu Kota yang terihat dari kejauhan.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kedua terburuk di dunia
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi.
Baca Selengkapnyakonsentrasi partikel halus penyebab polusi (PM 2,5) tertinggi sebesar 131 di Lubang Buaya.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa (20/2) sore.
Baca Selengkapnya