Asap kebakaran hutan ganggu aktivitas di Bandara Supadio Pontianak
Merdeka.com - Penerbangan menuju Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kubu Raya kembali mengalami keterlambatan karena terkendala kabut asap yang menyelimuti landasan. Akibatnya sejumlah penerbangan mengalami penundaan saat akan mendarat.
"Iya, untuk penerbangan paling pagi ini terkendala asap. Pesawat kita harus terlebih dahulu berputar-putar di langit Kubu Raya dan Kota Pontianak," kata Manager Distrik Lion Air Group Pontianak Lukman Nurjaman seperti dilansir dari Antara, Selasa (20/2).
Lukman mengatakan, untuk Wings Air yang merupakan anak perusahaan Lion Air, penerbangan dari Kuching, Sarawak, Malaysia baru bisa mendarat pada pukul 07.45 WIB.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Dari bandara mana Lion Air terbang ke Arab Saudi? Corporate Communications Strategic Lion Air Grup, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, penerbangan perdana nonstop dari Bandara Adi Soemarmo ini menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan ibadah umrah lebih dari 17 Wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Yogyakarta.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kenapa Lion Air membuka rute baru ke Arab Saudi? 'Peluncuran terbang tanpa transit adalah langkah dalam mendukung kebutuhan ibadah umrah periode 1445 Hijriah,' katanya dalam siaran tertulis.
"Harapan kita hari ini kembali terjadi hujan seperti hari kemarin agar kabut asap bisa menipis dan hilang, agar penerbangan kita dan maskapai lainnya khususnya jadwal penerbangan pagi tidak terganggu," ujarnya.
Terhambat pendaratan juga disampaikan General Manager Garuda Indonesia Pontianak Siswanto HP. Menurutnya pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 500 sudah bisa mendarat dengan sempurna di Bandara Supadio Pontianak.
"Untuk jadwal paling pagi khususnya pendaratan di Bandara Supadio Pontianak terkendala jarak pandang yang pendek karena asap, dan saat ini sudah menipis sehingga bisa mendarat," katanya.
Siswanto menambahkan saat ini untuk jadwal keberangkatan dari Bandara Supadio Pontianak ke Jakarta dan ke Ketapang juga sudah bisa dilakukan.
"Saat ini sudah mulai normal dan kita berharap kabut asap tidak ada lagi seiring mulai kemarin sudah ada hujan mengguyur sebagian wilayah di Kalbar," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembatalan sementara ini diakibatkan penyebaran abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di ruang udara dan sisi darat yang mempengaruhi lalu lintas penerbangan.
Baca SelengkapnyaAkibat erupsi Gunung Ruang, sejumlah penerbangan Lion Air Grup masih ditunda.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaWings Air berharap dapat segera melanjutkan operasional dan layanan penerbangan dari dan ke Maumere setelah Bandara Frans Seda dinyatakan aman.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaBandar Udara (Bandara) Frans Seda Maumere ditutup sementara imbas erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaPesawat Super Air Jet mengalami kerusakan atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit.
Baca SelengkapnyaPenutupan ini berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak warga juga menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari paparan debu.
Baca Selengkapnya