Asian Para Games 2018 jadi kesempatan volunteer semakin mengenal atlet difabel
Merdeka.com - Pelaksanaan Asian Para Games 2018 pada 6 hingga 13 Oktober mendatang merupakan kesempatan bagi seluruh masyarakat, terutama para volunteer untuk semakin mengenal kaum difabel. Mereka merupakan manusia spesial yang memiliki potensi meraih prestasi di bidang olahraga di tengah keterbatasan.
"Asian Para Games 2018 merupakan ajang yang sangat spesial karena atlet yang akan bertanding merupakan individu spesial yang berjuang meraih prestasi di tengah-tengah keterbatasan," jelas Ahmad Mukhlis Yusuf anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental dalam acara Training on Trainer (ToT) kepada volunteer Asian Para Games di Jakarta (12/9).
Mukhlis mengajak para volunteer untuk untuk memahami kesamaan hak antara kaum difabel dan non difabel. "Dengan mengetahui kesamaan hak ini, saya berharap para volunteer dapat memberikan pelayanan yang baik sehingga para atlet dan juga nantinya penonton dari kaum difabel dapat dengan mudah mengakses berbagai fasilitas dalam setiap venue pertandingan," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan Menpora untuk atlet disabilitas? 'Tentu juga arahan dan masukan dari mas Menpora Dito, sehingga kami bisa semangat. Apalagi dengan dukungannya langsung saat bertanding. Jelas ini suntikan semangat bagi para atlet,' kata Angela.
-
Bagaimana Menpora Dito membantu atlet disabilitas? 'Tentu juga arahan dan masukan dari mas Menpora Dito, sehingga kami bisa semangat. Apalagi dengan dukungannya langsung saat bertanding. Jelas ini suntikan semangat bagi para atlet,' kata Angela.
-
Siapa yang bisa terbantu dari olahraga ini? Anak disarankan untuk berenang minimal 2 kali seminggu, selama 30-60 menit setiap kali.
-
Siapa yang bisa terbantu dengan olahraga? Meskipun ini lebih berkaitan dengan kesehatan sosial daripada fisik, olahraga memberikan kesempatan bagi remaja untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan membangun hubungan sosial. Ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan membangun rasa kebersamaan dan keanggotaan tim.
-
Mengapa Menpora Dito mendukung atlet disabilitas? Pemerintah, kata dia berkomitmen penuh terhadap perkembangan dan prestasi dari para atlet disablitas.
-
Siapa yang bisa ikut lomba 17 Agustus? 17 Agustus sebentar lagi, semua orang akan berlomba-lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia dengan caranya masing-masing. Salah satu yang paling populer adalah mengadakan lomba 17 Agustusan yang diikuti oleh lingkungan RT, RW, atau lingkungan di tempat kerja.
Pemahaman yang holistik terhadap kaum difabel juga memiliki keterkaitan dengan gerakan revolusi mental. Sebagai volunteer maka mereka harus memberikan pelayanan yang baik dan juga memahami hak-hak yang dimiliki oleh kaum difabel.
Training on Trainer (ToT) kepada volunteer Asian Para Games ©2018 Merdeka.com
"Ini merupakan cerminan dari Gerakan Indonesia Melayani, salah satu dari lima Gerakan Revolusi Mental. Semangat melayani inilah yang harus didorong, dimiliki, dan diimplementasikan oleh para volunteer dalam Asian Para Games 2018," tutur Mukhlis.
Dalam kegiatan ToT ini, Mukhlis juga memaparkan mengenai internalisasi nilai-nilai revolusi mental yakni integritas, etos kerja dan gotong royong. "Internalisasi nilai-nilai revolusi mental di lakukan dengan mendorong diri sendiri dan masyarakat serta atlet yang terlibat dalam penyelenggaraan Asian Para Games 2018 untuk lebih tertib dalam mengantre, lebih menjaga kebersihan lingkungan, panitia dapat lebih melayani, dan bersatu menyukseskan penyelenggaraan," tutur dia.
Selain itu, keberhasilan Indonesia dalam meraih prestasi dan juga menyelenggarakan Asian Games 2018 harus tetap dijaga dalam penyelenggaraan Asian Para Games 2018. Pemerintah bersama dengan INAPGOC (Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee) terus bekerja dan berkoordinasi untuk menyelenggarakan Asian Para Games dengan sukses.
Kegiatan Training of Trainer (ToT) kepada tenaga pendamping (volunteer) diselenggarakan pada tanggal 12-14 September 2018 di Hotel Swissbell Mangga Besar, Jakarta dengan Kementerian Sosial sebagai penanggungjawab kegiatan. Acara ToT ini dihadiri oleh 300 volunteer.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diikuti oleh 330 peserta Peparkab II diadakan di GOR Tawangalun, Kamis (10/10/2024). Mereka terdiri dari 145 peserta jenjang pendidikan SDLB & umum 185 peserta.
Baca SelengkapnyaAtlet disabilitas Indonesia berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang kejuaraan olahraga tingkat nasional maupun internasional.
Baca SelengkapnyaPanggung Talenta 2023, Wadah Kaum Difabel Berkreasi Sambut Hari Disabilitas Dunia
Baca SelengkapnyaPerayaan HUT Kemerdekaan RI yang diadakan dengan berbagai perlombaan ini memperlihatkan bahwa penyandang difabel mempunyai potensi yang bisa dikembangkan.
Baca SelengkapnyaPenyandang Disabilitas Tampil Luar Biasa di Panggung Talenta 2024 Garapan Perkumpulan Lions Indonesia
Baca SelengkapnyaJokowi bangga karena para atlet penyandang disabilitas Indonesia memiliki daya juang yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menjadi momentum penting bagi pengembangan olahraga para e-sport di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanitia menyiapkan 17 venue Perpanas XVII di empat wilayah, yakni Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali dan Karanganyar.
Baca SelengkapnyaIndonesia berhasil meraih medali emas pertama dalam Paralimpiade Paris 2024 yang ditorehkan dari pasangan Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila.
Baca SelengkapnyaPara penyandang disabilitas juga dihibur dengan berbagai atraksi panggung hingga penyerahan doorprizes dan bingkisan.
Baca SelengkapnyaLatihan ini dilakukan sebelum pertunjukan pada 14 Desember 2023 di Balai Sarbini untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian mendampingi Presiden Jokowi membuka Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Tahun 2024.
Baca Selengkapnya