Asisten SDM Kapolri Kecewa Brimob Lepas Tembakan di Objek Wisata Sulbar
Merdeka.com - Asisten SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri mengaku kecewa dengan ulah anggota Brimob di Polewali Mandar yang melepaskan tembakan di kawasan objek wisata Salu Pajaan, Binuang, Sulawesi Barat. Dia menyesalkan adanya penggunaan senjata tanpa tujuan melindungi warga.
"Hal seperti ini jangan terulang karena polisi sebagai penegak hukum juga harus taat pada hukum dan aturan yang berlaku," tutur Eko dalam keterangannya, Rabu (22/1).
Eko menegaskan, penggunaan senjata api secara sembarangan sangatlah dilarang. Polisi seharusnya dapat mengedepankan pendekatan persuasif saat terjadi ketegangan di masyarakat.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Apa yang selalu ditekankan Jenderal Bambang Utoyo? Meski demikian, selama menjadi pimpinan tertinggi TNI AD, Jenderal Bambang telah berbuat banyak dengan menyumbangkan pikiran demi kemajuan bangsa khususnya Angkatan Darat. Ia selalu menekankan pentingnya 'Menjaga Keutuhan Angkatan Darat'.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
"Harus menjadi tauladan dalam masyarakat, kalau ada persoalan harus diselesaikan dengan cara-cara yang baik," jelas Eko.
Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Baharuddin Djafar menyayangkan insiden ribut antara Komandan Kompi (Danki) Brimob Batalyon A Polman, Ipda Ojan Prabowo dengan warga. Dia juga meminta maaf pada masyarakat.
"Saya sudah sampaikan permintaan maaf kepada masyarakat," kata Baharuddin Djafar yang dikonfirmasi.
Keributan itu terjadi di lokasi wisata pemandian Salu Pajaan di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Polman, Sulawesi Barat, pada Senin 20 Januari 2020 lalu.
Keributan terjadi gara-gara karcis masuk di lokasi wisata tersebut. Bahkan sekelompok personel polisi sempat datang ke lokasi untuk melepaskan Ipda Ojan dari sandera warga. Sampai terdengar tembakan dan hal ini juga diakui Kapolda.
"Kapolres Polman telah mendamaikan kedua belah pihak tapi tidak berarti kasus ini selesai karena oknum Danki Brimob ini akan diperiksa internal dan saat ini dia sudah ada di Mapolda untuk menjalani pemeriksaan," ujarnya.
Sebenarnya, kata Baharuddin, hal yang wajar bila anggota polisi mempertanyakan apakah pungutan yang diberlakukan untuk pengunjung legal atau tidak. Hanya saja, mungkin cara bertanya yang dilakukan anak buahnya tidak pantas sehingga menimbulkan keributan.
"Seharusnya kalau menemukan kesalahan di situ (lokasi wisata), dia tidak ribut dengan pengelola. Harusnya dia bilang ke Polsek atau Polres bahwa di situ ada pungli, tidak usah menangani sendiri," tegas Baharuddin Djafar.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca SelengkapnyaKapolri juga meminta kapolda di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan lebih ketat lagi pada anggotanya yang memegang senpi.
Baca SelengkapnyaMaksud dari pendekatan humanis adalah terkait dengan menggunakan senjata yang tidak mematikan dalam penanganan kasus, seperti taser.
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaApel yang berlangsung pukul 08.00-08.30 Wib ini turut dihadiri sejumlah pejabat Polda Metro Jaya, termasuk Irwasda, Karo SDM, dan Kabid Propam.
Baca SelengkapnyaPolisi ke depan lebih baik membawa pentungan seperti di negara maju.
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan perlunya pemantauan dan evaluasi yang ketat terhadap setiap anggota untuk mencegah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan Kapolda Sumbar agar AKP Dadang dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca Selengkapnya