Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asma Dewi minta Sukmawati diproses hukum tanpa pandang anak Bung Karno

Asma Dewi minta Sukmawati diproses hukum tanpa pandang anak Bung Karno Asma Dewi ikut demo puisi Sukmawati. ©2018 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Mantan terpidana kasus ujaran kebencian Asma Dewi tampak terlihat hadir dalam Aksi Bela Islam di kantor Bareskrim Mabes Polri di gedung Kementerian Kelautan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat. Aksi tersebut menyoal puisi 'Ibu Indonesia' Sukmawati Soekarnoputri.

"Oh enggak (ikut mediasi) tadi saya telat," kata Asma Dewi, Jakarta Pusat, Jumat (6/4).

Dirinya pun berharap agar aparat kepolisian bisa bersikap adil dalam menerima laporan yang dibuat oleh masyarakat. Karena menurutnya, Sukmawati secara terang-terangan telah melakukan pelanggaran hukum.

Orang lain juga bertanya?

"Ya mudah-mudahan sama lah harus adil. Keadilan harus ditegakkan, karena jelas-jelas menghina adzan kan sedangkan yang tidak bersalah saja dicari-cari kesalahannya. Kalau ini jelas-jelas menghina adzan panggilan Allah untuk salat," harapnya.

Karena dirinya ingin agar Sukmawati merasakan apa yang pernah ia rasakan. Dia mengklaim yang dia rasakan waktu itu karena telah dizolimi oleh orang-orang yang tak suka dengan dirinya.

"Jadi harus semua sama di mata hukum harus diproses harus merasakan bagaimana rasanya dizolimi dengan perbuatan dia sendiri begitu loh karena saya juga dizolimi," ujarnya.

Dirinya pun mengungkapkan, kalau waktu dirinya terjerat kasus hukum karena telah difitnah dan dikaitkan dengan kelompok Saracen atau kelompok ujaran kebencian dan SARA.

"Beda kalau bu Sukma SARA, ya karena menghina adzan, Allah kalau saya kan difitnah sebagai Saracen dan itu enggak terbukti saya mengkritik pemerintah karena makan jeroan tetapi itu dianggap menghina pada hal saya mengkritik karena saya kecewa disuruh makan jeroan sebagai ganti daging," ungkapnya.

"Kalau bu Sukma beda dia menghina panggilan Allah yang menciptakan manusia harusnya menghormati dan lebih parah lagi dia mengatakan mengerti syariah Islam dia didik Bung Karno dan ibunya dengan syariat Islam dan dia sebagai muslimah harusnya dia paham tidak boleh menghina adzan karena itu parah bukan di sini saja siksannya," sambungnya.

Dirinya berharap agar polisi dapat berlaku secara adil dalam menangani kasus yang menimpa dan dihadapi oleh Sukmawati. Dia juga ingin tak ada yang dibeda-bedakan dalam menangani kasus.

"Polisi berlaku adil semua pun siapapun melakukan kesalahan harus dihukum karena kita tidak melihat siapa dia anak siapa dia semua harus sama di muka hukum," tandasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Sentil Penegak Hukum: Mau Ambil Saya pada Enggak Berani Sasarannya di Sekeliling Saya
Megawati Sentil Penegak Hukum: Mau Ambil Saya pada Enggak Berani Sasarannya di Sekeliling Saya

Megawati pun mengkritik soal aturan yang diubah semaunya sendiri.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Serahkan Surat Megawati yang Ditulis Tangan Sendiri untuk MK, Ini Isinya
Sekjen PDIP Serahkan Surat Megawati yang Ditulis Tangan Sendiri untuk MK, Ini Isinya

Megawati menandatangani surat itu dan menuliskan kata merdeka sebanyak tiga kali.

Baca Selengkapnya
Reaksi Keras Megawati Terkait Kasus Aiman: Enak Saja Anak Orang Dipanggil-panggil
Reaksi Keras Megawati Terkait Kasus Aiman: Enak Saja Anak Orang Dipanggil-panggil

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.

Baca Selengkapnya
Sentilan Keras Megawati ke Penyidik Rossa Purbo Periksa Sekjen PDIP: Yang Bikin KPK Itu Saya!
Sentilan Keras Megawati ke Penyidik Rossa Purbo Periksa Sekjen PDIP: Yang Bikin KPK Itu Saya!

Megawati juga bertanya siapa yang memanggil Hasto untuk hadir ke KPK

Baca Selengkapnya
Ketua Komisi X DPR Dukung Guru Supriyani: Penegak Hukum Kedepankan Prinsip Keadilan
Ketua Komisi X DPR Dukung Guru Supriyani: Penegak Hukum Kedepankan Prinsip Keadilan

Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyoroti kasus guru honorer Supriyani yang menjadi terseret kasus hukum karena dituduh menganiaya anak polisi

Baca Selengkapnya
Megawati: Tidak Usah Takut Sama Polisi
Megawati: Tidak Usah Takut Sama Polisi

Megawati mengaku bingung, lantaran republik saat ini ke balik-balik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas! Megawati Tabuh 'Genderang Perang',
VIDEO: Panas! Megawati Tabuh 'Genderang Perang', "Kalau Hasto Diambil, Aku Ke Kapolri"

Megawati meminta Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.

Baca Selengkapnya
Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK
Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK

KPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi

Baca Selengkapnya
Megawati Sentil Penyidik KPK, Nawawi Pomolango Pasang Badan: Kami Pimpinan yang Bertanggung Jawab
Megawati Sentil Penyidik KPK, Nawawi Pomolango Pasang Badan: Kami Pimpinan yang Bertanggung Jawab

Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango siap pasang badan untuk membela anak buahnya

Baca Selengkapnya
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Ketum Pro-Jokowi: Dia Punya Kepentingan tapi Tidak Terlibat Sengketa
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Ketum Pro-Jokowi: Dia Punya Kepentingan tapi Tidak Terlibat Sengketa

Menurut Budi, pihak yang mengajukan Amicus Curiae, meskipun memiliki kepentingan namun tidak terlibat sengketa.

Baca Selengkapnya
Megawati Heran PDIP Dicari Kesalahannya: Anak-Anak Saya Banyak Preman, Enggak Ada Takut
Megawati Heran PDIP Dicari Kesalahannya: Anak-Anak Saya Banyak Preman, Enggak Ada Takut

Megawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Amicus Curiae yang Diajukan Megawati terkait Sengketa Pilpres ke MK? Ini Sejarah & Dasar Hukumnya
Apa Itu Amicus Curiae yang Diajukan Megawati terkait Sengketa Pilpres ke MK? Ini Sejarah & Dasar Hukumnya

Megawati Soekarnoputri menyampaikan surat Amicus Curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres

Baca Selengkapnya