Asma Dewi minta Sukmawati diproses hukum tanpa pandang anak Bung Karno
Merdeka.com - Mantan terpidana kasus ujaran kebencian Asma Dewi tampak terlihat hadir dalam Aksi Bela Islam di kantor Bareskrim Mabes Polri di gedung Kementerian Kelautan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat. Aksi tersebut menyoal puisi 'Ibu Indonesia' Sukmawati Soekarnoputri.
"Oh enggak (ikut mediasi) tadi saya telat," kata Asma Dewi, Jakarta Pusat, Jumat (6/4).
Dirinya pun berharap agar aparat kepolisian bisa bersikap adil dalam menerima laporan yang dibuat oleh masyarakat. Karena menurutnya, Sukmawati secara terang-terangan telah melakukan pelanggaran hukum.
-
Siapa yang melaporkan Dewas KPK? 'Saya laporkan pada tanggal 6 Mei 2024 ke Bareskrim dengan laporan dua pasal, yaitu Pasal 421 KUHP adalah penyelenggara negara yang memaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kedua, pencemaran nama baik, Pasal 310 KUHP, itu yang sudah kami laporkan,' ungkap Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (20/5).
-
Siapa yang menggugat Dewas KPK? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah.
-
Kenapa Hasto melapor ke Dewas KPK? Hasto yang sudah kepalang 'baper' langsung membuat laporan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Penyidik Rossa dilaporkan atas dugaan pelanggaran peraturan Perdewas tentang kode etik dan pedoman berprilaku.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa yang meminta polisi transparan? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Kenapa Nurul Ghufron melaporkan Dewas KPK? Wakil ketua KPK itu menyebut laporannya ke Bareskrim Mabes Polri sehubungan dengan proses etik yang tengah menjerat dirinya karena dianggap menyalahkan gunakan jabatan. 'Sebelum diperiksa sudah diberitakan, dan itu bukan hanya menyakiti dan menyerang nama baik saya. Nama baik keluarga saya dan orang-orang yang terikat memiliki hubungan dengan saya itu juga sakit,' Ghufron menandaskan.
"Ya mudah-mudahan sama lah harus adil. Keadilan harus ditegakkan, karena jelas-jelas menghina adzan kan sedangkan yang tidak bersalah saja dicari-cari kesalahannya. Kalau ini jelas-jelas menghina adzan panggilan Allah untuk salat," harapnya.
Karena dirinya ingin agar Sukmawati merasakan apa yang pernah ia rasakan. Dia mengklaim yang dia rasakan waktu itu karena telah dizolimi oleh orang-orang yang tak suka dengan dirinya.
"Jadi harus semua sama di mata hukum harus diproses harus merasakan bagaimana rasanya dizolimi dengan perbuatan dia sendiri begitu loh karena saya juga dizolimi," ujarnya.
Dirinya pun mengungkapkan, kalau waktu dirinya terjerat kasus hukum karena telah difitnah dan dikaitkan dengan kelompok Saracen atau kelompok ujaran kebencian dan SARA.
"Beda kalau bu Sukma SARA, ya karena menghina adzan, Allah kalau saya kan difitnah sebagai Saracen dan itu enggak terbukti saya mengkritik pemerintah karena makan jeroan tetapi itu dianggap menghina pada hal saya mengkritik karena saya kecewa disuruh makan jeroan sebagai ganti daging," ungkapnya.
"Kalau bu Sukma beda dia menghina panggilan Allah yang menciptakan manusia harusnya menghormati dan lebih parah lagi dia mengatakan mengerti syariah Islam dia didik Bung Karno dan ibunya dengan syariat Islam dan dia sebagai muslimah harusnya dia paham tidak boleh menghina adzan karena itu parah bukan di sini saja siksannya," sambungnya.
Dirinya berharap agar polisi dapat berlaku secara adil dalam menangani kasus yang menimpa dan dihadapi oleh Sukmawati. Dia juga ingin tak ada yang dibeda-bedakan dalam menangani kasus.
"Polisi berlaku adil semua pun siapapun melakukan kesalahan harus dihukum karena kita tidak melihat siapa dia anak siapa dia semua harus sama di muka hukum," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati pun mengkritik soal aturan yang diubah semaunya sendiri.
Baca SelengkapnyaMegawati menandatangani surat itu dan menuliskan kata merdeka sebanyak tiga kali.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaMegawati juga bertanya siapa yang memanggil Hasto untuk hadir ke KPK
Baca SelengkapnyaKetua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyoroti kasus guru honorer Supriyani yang menjadi terseret kasus hukum karena dituduh menganiaya anak polisi
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku bingung, lantaran republik saat ini ke balik-balik.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaKPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaKetua Sementara KPK Nawawi Pomolango siap pasang badan untuk membela anak buahnya
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, pihak yang mengajukan Amicus Curiae, meskipun memiliki kepentingan namun tidak terlibat sengketa.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyampaikan surat Amicus Curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres
Baca Selengkapnya