ASN dan Honorer Pemprov Sumsel Kompak Curi Kulkas di Kantornya
Merdeka.com - Seorang aparatur sipil negara (ASN) dan honorer yang bekerja di Biro Umum dan Perlengkapan Setda Sumatera Selatan, mencuri kulkas di kantornya. Satu pelaku ditangkap polisi dan lainnya sedang dikejar.
Pelaku yang diringkus adalah pria berinisial TS, honorer di Biro Umum dan Perlengkapan. Dia mengakui perbuatannya dengan dalih diajak rekannya HN. Pencurian dilakukan diawali pelaku HN masuk ke kantor menggunakan sidik jari, Rabu (6/9) sore. Lalu dia menghubungi TS untuk membawa lemari es.
Pelaku TS memesan jasa angkutan online untuk mengangkut barang curian. Begitu mobil pesanan tiba, keduanya santai mengangkat kulkas dari kantor dan TS mendampingi sopir membawanya untuk dijual ke sebuah tempat.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dicuri oleh penipu dari korban? AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut. Pihaknya menduga ketika korban mencoba menghubungkan perangkat mereka ke jaringan wifi gratis, mereka diarahkan ke halaman website palsu yang mengharuskan mereka masuk menggunakan email atau akun media sosial.
Di sana, TS menjualnya seharga Rp1,5 juta atau jauh lebih murah dari harga semestinya dan dia menerima jatah sebanyak Rp400 ribu. Sedangkan HN mendapat lebih, yakni Rp1,1 juta.
Kapolsek Ilir Timur I Palembang AKP Ginanjar Alia Sukmana mengungkapkan, otak pencurian dilakukan pelaku HN yang berstatus ASN di kantor itu dan sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang. Sedangkan tersangka TS ditangkap dari hasil penyelidikan, Minggu (12/9).
"Satu dari dua pelaku sudah ditangkap. Kami ungkap identitas mereka dari hasil penyelidikan setelah menerima laporan korban," ungkap Ginanjar, Senin (13/9).
Dari pengakuan tersangka TS, aksi itu baru pertama kali dilakukan. Idenya muncul dari HN dan hanya menerima bagian sedikit dari hasil penjualan.
"TS mengaku hanya terima Rp400 ribu, sisanya HN yang ambil karena dia otak pelaku," kata dia.
Atas perbuatannya, tersangka TS dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang diancam lima tahun penjara.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaTessa enggan membeberkan lebih rinci materi pemeriksan Gus Muhdlor.
Baca SelengkapnyaKasus korupsi yang dilakukan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaKPK belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penggeledahan di rumah Sudin.
Baca SelengkapnyaKPK bahkan sempat gagal untuk melakukan OTT terhadap Bupati Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaUang tersebut diberikan kepadanya untuk menutup mulut saat menemukan tahanan yang membawa telepon genggam ke dalam rutan.
Baca SelengkapnyaKPK resmi menjebloskan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke penjara
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor sebelumnya ditahan KPK usai diperiksa sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI dan KPK menggeledah kantor Basarnas selama tujuh jam.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPolisi belum memerinci perihal waktu penangkapan dan peristiwa pencurian itu.
Baca SelengkapnyaKPK juga menjerat dua anak buah Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya