Asrama mahasiswa Papua di Bandung diserang orang tak dikenal
Merdeka.com - Asrama perhimpunan mahasiswa Papua di Kota Bandung diserang orang tak dikenal. Para pelaku tersebut mengambil uang tanpa mendapat perlawanan karena mengancam sambil menodongkan senjata api.
Berdasarkan salah seorang saksi mata bernama Bovit Arnezta, peristiwa itu terjadi di kawasan Cilaki, Kota Bandung, Minggu (14/10/2018) dini hari.
Saat itu, di sekitar lokasi kejadian 18 orang mahasiswa Papua sedang mempersiapkan acara bazar yang menurut jadwal digelar dan penggalangan dana untuk makrab Paguyuban Imayawa.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
Sekitar jam tiga subuh, sembilan orang di antaranya hendak pergi ke pasar untuk beli perlengkapan bazar, sayur, dan lain-lain. Namun, ketika mereka ke luar asrama untuk naik Gocar dan Gojek, ada sepeda motor RX-King yang dikendarai satu orang, ngebut menyasar ke arah mahasiswa.
Mereka otomatis menegur pengendara yang ngebut itu. Pengendara itu maju, memarkir motornya sekitar 100 meter dari asrama. Pengendara itu berjalan kembali ke arah asrama sambil mengeluarkan pistol lalu menembakkan pistol sebanyak dua kali ke arah sekumpulan mahasiswa di pinggir jalan.
Mahasiswa-mahasiswa Papua yang ada di teras asrama bubar ke dalam asrama karena panik. Pengendara itu menembakkan pistol lagi ke segala arah. Tersisa empat mahasiswa Papua, tiga laki-laki, satu perempuan di teras asrama.
"Mereka ditodong pistol oleh pengendara motor. Di belakang asrama, salah satu mahasiswa Papua menghubungi polisi. Tidak lama kemudian, tiga orang teman pengendara itu datang masuk halaman asrama. Mereka menodong mahasiswa dengan botol minuman keras dan pisau. Satu orang lagi masuk asrama," kata Bovit saat dihubungi.
Dua orang di antara mereka menghancurkan barang-barang seperti kursi, gelas, ember, yang ada di halaman asrama. Salah satu motor kawan Papua yang terparkir pun mereka banting, lalu kunci yang tergantung di motor itu mereka bawa.
Mereka juga mengambil dua buah tas dan dua buah ponsel mahasiswa Papua yang tertinggal di halaman saat panik mendengar suara tembakan.
"Di dalam tas itu ada uang 5.800.000 rupiah," terangnya.
Lalu datang lagi dua orang tak dikenal, masing-masing laki-laki dan perempuan ke dalam asrama. Dua orang itu melerai dan menghalangi penodongan. Lalu orang-orang tak dikenal itu pergi ke luar asrama, termasuk pengendara motor yang bawa pistol.
"Mereka bergerak ke arah Taman Cibeunying. Beberapa kawan-kawan Papua ke luar asrama untuk mengecek keadaan. Mereka melihat orang-orang tak dikenal tadi sedang minum dan nongkrong di Taman Cibeunying," ucapnya.
30 menit kemudian, kata Bovit, orang-orang itu pergi dari taman, mengendarai satu RX-King, satu mobil warna putih dan satu mobil sejenis pick up. Mobil putih dan motor itu maju, kecuali satu mobil pick up yang tampak mogok.
"Pick up itu didorong sekitar tujuh orang (sebagian adalah pedagang sekitar yang membantu dorong). Saat pick up itu bisa nyala dan maju, orang-orang itu naik kecuali satu orang yang tertinggal," imbuhnya.
Satu orang tersebut lalu diamankan dan digiring ke asrama oleh mahasiswa-mahasiswa Papua. 5 menit setelah orang itu ada di asrama, baru empat orang polisi datang menggunakan Avanza warna putih.
Sekitar jam 5 pagi, mahasiswa Papua dan orang tak dikenal itu dibawa ke kantor Polsek Bandung Wetan. Polisi melakukan pemeriksaan. Orang yang tak dikenal itu diketahui membawa sebuah knuckle (besi pemukul yang bisa dipasang di sela-sela jari).
Setelah polisi menjanjikan akan menindaklanjuti kejadian ini dan menangkap pelaku penembakan, akhirnya mahasiswa Papua kembali ke asrama di Cilaki.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaAwalnya demo peringatan 1 Desember dilakukan mahasiswa Papua berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berinisial SS menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8) malam.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat sejumlah polisi sedang berlindung diri dari akibat diserang orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaBubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca SelengkapnyaKorban AP dikeroyok di sebuah indekos di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang
Baca Selengkapnya