Atasi kekeringan, Pemprov DKI akan tabung air hujan
Merdeka.com - Kepala Dinas Tata Air DKI, Tri Djoko Sri Margianto berencana membuat sumur resapan air. Hal tersebut telah direncanakan jauh hari untuk mengantisipasi datangnya kekeringan.
Nantinya, Sumur tersebut akan digunakan sebagai bank air. Air hujan sengaja ditampung agar tak mengalir percuma.
"Hujan yang ada akan kita panen. Saya sudah programkan di Jakarta Selatan kita akan buatkan sumur-sumur resapan sedemikian rupa. Sehingga seluruh resapan air hujan masuk ke sumur itu," kata Tri di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (3/8).
-
Apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Jateng? Pemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih, termasuk di Wonogiri dan Klaten.'BNPB juga akan membantu mendistribusikan air ke masyarakat sekitar,' ujarnya dikutip dari ANTARA pada Selasa (23/7).
-
Dimana kegiatan Ruwat Jagat Mapag Hujan dilaksanakan? Untuk tahun ini, kegiatan utamanya yakni merawat mata air dengan menanam pohon di sekitar Kaki Gunung Sunda, Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang, Subang.
-
Di mana sumur resapan dibuat? 'Di sini walaupun sudah musim kemarau seperti ini, tapi mata air di sekitar kita masih mengalir meskipun tidak seperti saat musim hujan. Jadi sebenarnya sumur resapan sangat penting untuk kelangsungan mata air yang ada di daerah kita,' kata Joko Waluyo, penggerak sumur resapan Desa Patemon.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan saat musim hujan? Lakukan pembersihan rumah secara berkala, terutama di area lembap seperti kamar mandi dan dapur. Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Bagaimana membuat sumur di rumah? Pilihlah lokasi yang tepat untuk membuat sumur air. Pastikan sumur tidak terlalu dekat dengan sumber polusi seperti tangki septik atau saluran pembuangan. Selain itu, perhatikan juga jarak sumur dengan bangunan lain untuk menghindari kerusakan struktural.
Tri menjelaskan bahwa siang tadi pihaknya telah menjelaskan pada Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tri mencontohkan bilamana sumur bank resapan air tersebut dicoba di Monas yang luasnya 80 hektar.
"Hujan di Jakarta itu minimun 2 meter-4 meter. Maksimum 4 meter per tahun. Berarti kalau luas 80 hektar itu sama saja 800 ribu meter persegi. Dikali ketinggian 2 meter, 1,6 juta meter kubik per tahun. Kira buat saluran-saluran itu jadi waduk sistem ke dalam tanah, bukan dibuang ke kali," tuturnya.
Tri menegaskan bahwa konsep ini baru bisa mulai diterapkan pada 2016. Kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menyosialisasikan ke masyarakat untuk juga ikut membangun sumur resapan. Sementara rencana ini masih diprioritaskan di wilayah Jaksel. Wilayah Jakarta Utara dinilai memiliki permukaan tanah yang tinggi, sehingga tidak terlalu efektif.
"Jadi enggak ada yang terbuang ke saluran kota. Dengan begitu bisa dibayangkan jika 4 ribu-5 ribu meter per sekolahan dikali 400-an dikali 2 meter minimum tadi, kita sudah dapat jumlah volume air yang akan masuk ke dalam tanah. Itu panen air," tandasnya.
Tri menambahkan guna menangani musim kemarau saat ini, Pemprov DKI masih menyediakan air tangki jika ada daerah yang kekeringan. Saat ini dinasnya masih fokus mengerjakan pengerukan sungai, waduk, ataupun situ untuk antisipasi musim hujan mendatang. Pengerukan ini dilakukan mengingat kondisi sungai ini terlalu banyak sampah dan lumpur yang mengakibatkan tingkat kedalaman air semakin berkurang.
"Sekarang kita usahakan dari tiap lahan sebelum air masuk ke kali, itu kita tahan sebanyak mungkin. Jadi yang ke kali itu benar-benar sisanya. Dengan harapan begitu nanti pada waktu musim kemarau dengan kita tabungan air tanah makin banyak, ini muka air tanah jadi tinggi, jadi gak perlu lagi musim kemarau terus orang jadi terpaksa dalam-dalamin lagi," tutupnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku akan mengecek langsung pembangunan pompa-pompa di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, warga masih khawatir dengan banjir yang kerap terjadi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaWaduk Lebak Bulus diharapkan mampu menampung luapan debit air bertambah akibat curah hujan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta diminta bijak gunakan air bersih dalam menghadapi musim kemarau
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca Selengkapnya