Atasi Masalah Klitih, Sultan HB X Siapkan Pergub Khusus
Merdeka.com - Fenomena kekerasan jalanan dengan pelaku yang mayoritas masih berusia remaja atau klitih menjadi perhatian serius bagi Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X. Sultan menyatakan telah mempersiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai upaya mengatasi klitih di DIY.
Sultan HB X menjelaskan jika peranan keluarga mempunyai posisi yang penting dalam mengatasi klitih. Sultan HB X menyebut Pergub yang telah disiapkan salah satunya akan menitikberatkan pada peran keluarga dalam mendidik anak.
"Pak Kapolda kan sudah menangani dari aspek hukum. Tetapi belum tentu itu akan menyelesaikan masalah. Kami juga sedang merancang bersama. Untuk itu tadi Ibu (Ketua DPR Puan Maharani) mengatakan untuk (Pokja) Keluarga Tangguh," ujar Sultan HB X, Senin (20/1).
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Bagaimana kenakalan remaja di Sumut? Kenakalan remaja merupakan fenomena sosial yang kian mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Dalam Keluarga Tangguh nanti kita melibatkan psikolog, akademisi, di bidang sosial, sosiatri dan sebagainya. Bagaimana kita akan membangun dialog dengan orang tua, yang kebetulan mereka (anaknya) ketangkap. Kondisi anak ini ada pembinaan dan mungkin juga akan terbit Pergub, ya," imbuh Sultan HB X.
Sultan HB X menegaskan lewat pendekatan keluarga nantinya masalah remaja bisa diurai dan ditemukan solusinya. Setelahnya diharapkan remaja bisa terlepas dari.masalah-masalah yang dihadapi.
Sultan merinci nantinya dalam Pergub juga akan diatur pembinaan orang tua kepada anak-anak sebelum berusia dewasa. Hal ini disebabkan banyaknya pelaku klitih yang masih berstatus anak-anak atau di bawah umur.
"Misalnya, kalau orang tua pergi lebih dari tiga hari, kan, ya, anak ini harus dititipkan pada tetangganya, bagi mereka yang belum berusia 18 tahun misalnya. Harapan saya dengan hal-hal seperti itu supaya bisa orang tua ini tetap bisa membangun hubungan dalam keluarga," ungkap Raja Keraton Yogyakarta ini.
Sementara itu Ketua DPR RI, Puan Maharani mengakui masalah klitih menjadi salah satu masalah yang dibahas saat bertemu dengan Sultan HB X. Puan menilai peran keluarga adalah tiang dalam mendidik anak.
"Keluarga itu harus menjadi tiang dalam keluarga. Sehingga anak-anak mendapatkan perhatian dari orang tua dari lingkungannya. Jadi jangan anak-anak dibiarkan sendiri kemudian tidak mendapat perhatian sebagaimana diharapkan," tutur Puan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat seolah diteror dengan kasus bullying dengan berbagai modus kepada para peserta didik
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi diminta tindak tegas pelaku tawuran agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan permasalahan geng motor menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Polri
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaHal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antar Forkopimda.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca Selengkapnya"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."
Baca SelengkapnyaKapolda mengajak seluruh masyarakat terutama orangtua lebih memperhatikan pergaulan dan perkembangan putranya saat berada di luar rumah.
Baca SelengkapnyaHeru mengancam bakal menindak tegas pelajar terlibat tawuran.
Baca Selengkapnya