Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Atlet disabilitas Sumsel makan berlauk tempe & ikan sepat

Atlet disabilitas Sumsel makan berlauk tempe & ikan sepat Atlet disabilitas Sumsel. ©2016 merdeka.com/irwanto

Merdeka.com - Pernyataan Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumsel, Ryan Yohwari tentang minimnya asupan makanan dan gizi bagi atlet disabilitas peserta Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Sumsel, ternyata bukan omong kosong. Wajar saja jika ada beberapa atlet jatuh sakit akibat kurang makan.

Hal ini terungkap ketika merdeka.com bertandang ke Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, tempat para atlet menginap, Sabtu (27/8). Secara kebetulan, para atlet disabilitas tengah menyantap makan siang. Puluhan atlet penyandang cacat tersebut berbaris di meja makan. Mereka sedang menikmati makan siang yang disediakan di dalam kotak nasi plastik beragam warna.

"Makan kak," ucap salah seorang atlet disabilitas sambil mengunyah nasi di mulutnya.

Dari pengamatan, makanan yang disantap tak terlalu mewah. Dalam satu porsi itu, hanya ada nasi, dua ekor ikan sepat goreng, sepotong tempe (seukuran jempol tangan), sambal udang, tumis kubis, dan sepotong buah semangka.

Meski dengan lauk seadanya, para atlet dengan segudang prestasi itu tetap terlihat menikmati. Lagi pula, mereka harus mengisi perut setelah kelelahan latihan sebelumnya.

Heru Ramdani (29), salah seorang atlet tolak peluru, mengaku sudah terbiasa dengan asupan makanan seperti itu. Jarang sekali lauk yang siapkan memenuhi standar kebutuhan kalori sebagai atlet.

"Kalau ikan sepat sama tempe sudah biasa, tempenya juga kecil, kadang dikasih ikan asin. Kalau ayam pernah, tapi jarang," ungkap Heru.

atlet disabilitas sumsel

Atlet disabilitas Sumsel ©2016 merdeka.com/irwanto

Menurut dia, para atlet terpaksa tetap mengonsumsi makanan yang ada ketimbang sakit seperti yang dialami sejumlah temannya beberapa waktu lalu. Padahal, sesuai ketentuan asupan makanan bagi atlet setiap porsinya harus mengandung 4.500 kalori.

"Semestinya begitu, tapi yang kami makan paling cuma 1.000 kalori. Ini tak seimbang karena setiap hari kami latihan enam jam, perlu banyak asupan gizi," ujarnya.

Selain lauk pauk, para atlet juga terpaksa tidak mengonsumsi suplemen. Sebab, tidak disediakan oleh panitia. Jika dibutuhkan, mereka harus membeli dari kantong sendiri.

"Makan saja kurang, gimana mau ada suplemen. Padahal suplemen juga penting biar latihan maksimal," kata dia.

Heru mengatakan, kondisi ini disebabkan ketidakpedulian Pemerintah Provinsi Sumsel terhadap para atlet yang disiapkan dalam multi event olahraga kaum disabilitas pada Pekan Paralympian Nasional (Peparnas) di Kota Kembang, Jawa Barat, Oktober 2016 mendatang.

"Biaya makan ini saja ditalangi dulu oleh pengurus NPC, belum ada bantuan pemerintah. Apa boleh buat, kami nikmati yang ada," tukasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Makanan Atlet Basi Habiskan Anggaran Rp42 Miliar, Ini Penjelasan Panitia PON Aceh
Makanan Atlet Basi Habiskan Anggaran Rp42 Miliar, Ini Penjelasan Panitia PON Aceh

Diaz mengaku konsumsi dimasak di Aceh, bukan di Jakarta tempat dimana perusahaan vendor tunggal.

Baca Selengkapnya
Miris, Menu Hidangan Atlet PON XXI Aceh-Sumut, Padahal Anggaran Rp50 Ribu Sangat Mengkhawatirkan
Miris, Menu Hidangan Atlet PON XXI Aceh-Sumut, Padahal Anggaran Rp50 Ribu Sangat Mengkhawatirkan

Anggaran untuk makanan atlet PON XXI ini ditetapkan sebesar Rp50 ribu, namun tampilan makanan tersebut tidak mencerminkan nilai anggaran yang ada.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Nasi Templek Sambal Cos, Kuliner Warga Pedalaman Bojonegoro Siasati Krisis Pangan Zaman Penjajah
Mencicipi Nasi Templek Sambal Cos, Kuliner Warga Pedalaman Bojonegoro Siasati Krisis Pangan Zaman Penjajah

Agar lauk yang ada cukup untuk seluruh anggota keluarga, emak-emak di Bojonegoro punya siasat khusus membuat nasi templek sambal cos.

Baca Selengkapnya
Miris Bocah Ini Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Makan Nasi Pakai Garam 'Terakhir Menu Pakai Telur di Bulan Puasa'
Miris Bocah Ini Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Makan Nasi Pakai Garam 'Terakhir Menu Pakai Telur di Bulan Puasa'

Sebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.

Baca Selengkapnya
Memetik Inspirasi dari Kusnadi, Sosok Disabilitas Mandiri Asal Bandung yang Rangkul Sesama untuk Usaha Keripik Pisang
Memetik Inspirasi dari Kusnadi, Sosok Disabilitas Mandiri Asal Bandung yang Rangkul Sesama untuk Usaha Keripik Pisang

Kusnadi pernah terpuruk hingga tak percaya diri. Tak lama, ia berhasil bangkit dan memilih mengembangkan usaha bersama agar tidak bergantung ke orang lain.

Baca Selengkapnya
PB PON Tidak Bisa Akomodir Semua Keluhan Soal Makanan Para Atlet, Ini Alasannya
PB PON Tidak Bisa Akomodir Semua Keluhan Soal Makanan Para Atlet, Ini Alasannya

Masalah keterlambatan distribusi makanan yang viral beberapa waktu lalu itu berdampak negatif terhadap kondisi atlet.

Baca Selengkapnya
Carut Marut PON Aceh-Sumut, Atlet Protes Konsumsi Sering Terlambat dan Makanan Basi
Carut Marut PON Aceh-Sumut, Atlet Protes Konsumsi Sering Terlambat dan Makanan Basi

PON XXI Aceh-Sumatera Utara memprotes konsumsi yang sering terlambat diantar, tak layak dimakan karena basi, dan porsi yang sedikit.

Baca Selengkapnya
Vendor Diputus Kontrak Usai Beri Menu Tahu dan Kuah Sayur untuk Cegah Stunting di Depok
Vendor Diputus Kontrak Usai Beri Menu Tahu dan Kuah Sayur untuk Cegah Stunting di Depok

vendor penyedia menu pemberian makanan tambahan (PMT) tak sesuai ketentuan diputus kontraknya

Baca Selengkapnya
Berladang Jauh di Dalam Hutan, Petani Pangandaran Makan Ini Demi Bertahan Hidup
Berladang Jauh di Dalam Hutan, Petani Pangandaran Makan Ini Demi Bertahan Hidup

Di sini tidak banyak pilihan untuk dimakan selain daun-daunan dan kacang-kacangan dari hutan.

Baca Selengkapnya
Menakar Gizi Menu Uji Coba Makan Siang Gratis Rp15.000 di SMP Tangerang, Sudahkah Memenuhi Standar?
Menakar Gizi Menu Uji Coba Makan Siang Gratis Rp15.000 di SMP Tangerang, Sudahkah Memenuhi Standar?

Ati berharap jika program ini benar berjalan maka jenis makanan diharapkan semakin variatif.

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
7 Menu Sahur Serba Tempe, Ekonomis dan Mudah Dipraktikkan
7 Menu Sahur Serba Tempe, Ekonomis dan Mudah Dipraktikkan

Tempe dapat diolah menjadi aneka makanan menggugah selera untuk makan sahur yang praktis.

Baca Selengkapnya