Australia dituding ikut membantai di masa revolusi kemerdekaan
Merdeka.com - Keputusan Presiden Joko Widodo melanjutkan proses eksekusi terpidana mati sejumlah kasus membuat hubungan Australia-Indonesia semakin memanas. Lantaran beberapa pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abott, dirasa menyudutkan Indonesia, sejumlah unsur masyarakat angkat bicara.
Salah satunya Ketua umum Komite Utang Kehormatan Belanda, Barta Hutagalung. Dia menuding Australia terlibat dalam pembantaian hampir satu juta rakyat Indonesia di Sulawesi Selatan pada periode 1945 sampai 1950. Menurut data dia dapat, Australia menerjunkan dua divisi tentaranya bergabung dengan Inggris dan Belanda melakukan agresi militer.
"Westerling di Sulawesi Selatan dibantu Inggris dan dua Divisi tentara Australia. Jangan lupa juga Puputan Margarana, masih ada saksi mata yang masih hidup," kata Barta kepada wartawan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Senin (9/3).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
Barta menyebut nama komandan pasukan Australia saat itu, Leslie Morisete, membantu Komandan regu pasukan Belanda pimpinan Westerling melakukan pembantaian di Sulawesi Selatan. Menurut dia, genosida merupakan kejahatan luar biasa dan menurut Persatuan Bangsa-Bangsa tidak pernah ada masa kadaluarsanya.
"Kasus di Rawagede ada 431 orang yang dibantai kita menang di Pengadilan Internasional. Yang di Sulawesi itu lebih dari itu. Mereka dibantai tanpa ada pengadilan. Kami akan minta PBB untuk menyelidiki kasus itu, dan Australia punya adil membantu Inggris dan Belanda saat itu," ujar Barta.
Barta pun menyarankan kepada pemerintah Indonesia tidak cuma bertahan dengan isu-isu dilancarkan negara lain karena menentang pelaksanaan hukuman mati.
"Kita jangan bertahan saja, harus ingat menyerang adalah pertahanan terbaik. Saya akan uraikan secara rinci dan akan saya serahkan ke pemerintah, kita punya bukti ada laporan resmi pemerintah belanda," ucap Barta.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerangan di Rawagede ini dicap sebagai bagian dari kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca SelengkapnyaRevolusi Sosial Sumatra Timur kisah kelam pembantaian kesultanan Melayu.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWesterling tiba di Makassar pada 5 Desember 1946, tanpa basa-basi mereka langsung membuat teror dan mimpi buruk bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaPencekalan tersebut juga berlaku bagi anggota Bali Nine yang menikahi WNI di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis ini berlangsung antara Desember 1946 hingga Februari 1947.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaTotal, ada 50 orang berstatus sebagai korban dari kasus tersebut dijadikan pekerja seks komersial alias PSK
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan ke Australia kemarin Raja Charles III disambut teriakan seorang senator aborigin perempuan.
Baca Selengkapnya