Autopsi jenazah Siyono dimulai, situasi sempat mencekam
Merdeka.com - Tim ahli forensik dari Universitas Muhammadiyah pagi ini, Minggu (3/4) mulai melakukan autopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono di lokasi makam Sasana Laya Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Autopsi terhadap terduga teroris yang tewas setelah ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu tersebut dilakukan sekitar pukul 7.30 WIB, namun tertutup untuk media dan dengan pengamanan yang sangat ketat.
Pengamanan dilakukan oleh ratusan personel Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) Jawa Tengah dan sejumlah Ormas di Solo raya serta kepolisian. Suasana sempat mencekam, saat aparat kepolisian akan mendekat ke lokasi.
Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono yang ikut memantau jalannya autopsi tersebut mengatakan personel Brimob sempat akan masuk ring 2, namun setelah dilakukan negosiasi niat tersebut batal dilakukan.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
"Tadi suasana sempat mencekam. Brimob sempat akan masuk ke ring 2. Tetapi kita nego Brimob agar ada di ring 3," ujar Endro kepada merdeka.com.
Sementara itu warga di sekitar tempat tinggal Siyono yang awalnya menolak autopsi nampak pasrah. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasanya,
Sebelumnya PP Muhammadiyah menerjunkan tim forensik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Surakarta untuk melakukan autopsi jenazah Siyono. Autopsi dilakukan atas permintaan istri Siyono dan keluarga untuk mengetahui penyebab pasti kematian terduga teroris itu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses rekontstruksi hanya dijalankan di satu tempat karena situasi yang tidak mendukung
Baca SelengkapnyaKematian wanita tanpa busana inisial YY masih menyimpan tanda tanya. Polisi pun hingga kini masih berupaya mengungkap penyebab kematian dari YY.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaMenurut kesaksian, korban sudah beberapa hari tak masuk kerja. Ketika itu, saat dihubungi nomor ponsel tidak aktif
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi tewasnya korban yang secara tak wajar.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan muda ditemukan sudah dalam keadaan membusuk pada Rabu (25/9) malam.
Baca Selengkapnya