Autopsi Siyono, Ketum Muhammadiyah tegaskan tak bela teroris
Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan menyebut kelompok yang membantu atau membela terduga teroris warga Klaten Siyono adalah pro teroris. Namun Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir membantah membantu para teroris.
Dia menegaskan, PP Muhammadiyah hanya mencari kebenaran proses kematian terduga teroris Siyono yang dibunuh oleh anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Pemerintah dalam pemberantasan teroris langkah-langkahnya harus punya kekuatan hukum, aspek HAM jadi pertimbangan terakhir komunikasi masyarakat. Lalu soal komunikasi dan cara, terakhir pemetaan kantong-kantong teroris seprti apa yang laten atau apa, toh ruang sosiologis kita zona damai, sehingga masyarakat tahu gimana potensi latennya," kata Haedar di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (13/4).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Menurutnya, Muhammadiyah menolak aksi terorisme di Indonesia. "Jadi semua pihak harus membangun saling pengertian dan pemahaman teroris itu, bentuk apapun kelompok separatis dan negara mengatasnamakan agama musuh semua, musuh negara, musuh Muhammadiyah juga," kata dia.
"Kedua tidak ada organisasi masyarakat yang membela teroris saya jamin itu, dan pada umumnya organisasi masyarakat nasionalisnya tinggi," imbuhnya.
Haedar mengatakan, dirinya juga sudah bertemu dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti bahwa proses autopsi jenazah Siyono bukan untuk membela teroris. Selain itu, kata dia meminta Densus 88 antiteror untuk mengutamakan penegakan hukum dan penangkapan terduga teroris secara preventif.
"Saya yakin tidak muncul lagi yang lakukan pembelaan ikhtiar kemanusiaan, tidak sewenang-wenang kami ketika bertemu Kapolri. Bahwa pembelaan komponen masyarakat tidak identik mendukung empati apalagi simpati kepada teroris. Kedua usaha itu dilakukan untuk agar asas praduga tak bersalah aspek hukum harus diperhatikan, kami tegaskan komponen bangsa tak ada tersirat itu (membela teroris)," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, tidak akan menutupi kasus tiga tersangka Anggota TNI pembunuh pemuda asal Aceh Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaHenri ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik PUSPOM TNI sebagai pihak yang berhak menetapkan status tersangka terhadap anggota TNI aktif.
Baca SelengkapnyaGerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaTito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kasus ini sudah direspons cepat oleh kepolisian.
Baca Selengkapnya