Awal mula perkenalan pembunuh & penyuka sesama jenis tewas di Cawang
Merdeka.com - Motif pembunuhan AR (34) pria ditemukan tewas di Cawang, Jakarta Selatan adalah sakit hati. Pelaku, Petrus Paulus Ualubun kesal lantaran diajak berhubungan intim dengan korban.
Perkenalan AR, dengan Petrus, pria 21 tahun tersebut dari grup aplikasi Whatsapp. Grup itu berisi anggota penyuka sesama jenis.
Demikian diungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Siapa saja yang terlibat dalam komunikasi? Pengirim pesan adalah orang atau entitas yang mengirimkan pesan, sedangkan penerima pesan adalah orang atau entitas yang menerima pesan.
"Ada salah satu temannya (pelaku) yang invite (masuk grup)," tutur Sapta di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (18/4).
Sementara korban yang mengetahui ada anggota baru dalam grup tersebut, langsung menghubungi pelaku melalui pesan pribadi. Selain berkenalan, komunikasi berbau vulgar dan ajakan bertemu pun dilayangkan korban.
"Grup WA begitu, ya bahasa kerennya LGBT. Pelaku bukan LGBT. Kenalnya baru hari Jumat tanggal 14 April," jelas dia.
Awal kenal pun korban sudah mengajak bertemu. Hanya saja, pertemuan keduanya baru terjadi pada Senin 16 April, setelah beberapa hari terus ditunda.
"Pelaku kesal karena korban terus mengejar," beber Sapta.
Pelaku dan korban sepakat bertemu di sekitaran perguruan tinggi swasta kawasan Cawang, Jakarta Timur. Mulanya pelaku berniat memberi pelajaran kepada korban. Hanya saja, komunikasi keduanya kemudian berujung maut.
"Enam kali tusukan hingga korban meninggal di tempat. Pisau dipinjam pelaku dari rumah temannya," Sapta menandaskan.
Sebelumnya, warga sekitaran Gang Waru, Cawang, Jakarta Timur, dikagetkan oleh temuan mayat pria yang berlumuran darah. Kondisinya babak belur dengan posisi meringkuk.
Kapolsek Kramat Jati Kompol Nurdin menyampaikan, korban berinisial AR. Pria berusia 34 tahun itu ditemukan warga sekitar pukul 20.00.
"Tidak ada mahasiswa. Itu salah informasi. Memang ada kejadian, ada korban. Dia bekerja karyawan swasta," ujar Nurdin saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin 16 April 2018.
Menurut Nurdin, korban memang mengalami pendarahan. Namun belum bisa dipastikan apakah ada luka akibat senjata tajam di tubuh warga Tanjung Priok itu.
"Kita belum lihat, yang jelas ada luka. Kalau kita bilang luka tusuk, kan kita belum liat. Tapi sekarang sudah ditangani. Yang pimpin Kasat Polres Jaktim. Luka di bagian pelipis, sama tangan, sama kaki juga," kata Nurdin.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Baca SelengkapnyaPemuda yang tewas dibacok di Mampang ternyata pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaSeorang pria menganiaya teman wanita kenalan dari media sosial karena menolak ajakan untuk melakukan hubungan badan.
Baca SelengkapnyaIa menyampaikan motif pelaku melakukan penganiayaan karena korban dianggap mengingkari kesepakatan terkait tarif kencan tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku juga menyatakan bahwa pertemuannya dengan korban meninggal inisial AF di hotel Senopati tersebut merupakan pertemuannya yang pertama.
Baca Selengkapnya