Awalnya, ditemukan 1 pohon durian merah di Banyuwangi
Merdeka.com - Ketua Pemerhati Holtikultura Banyuwangi, Eko Mulyanto memaparkan, durian merah sudah ada sejak zaman kerajaan, namun baru dipublikasikan pada tahun 1997.
"Tahun 1997 itu kita publikasikan. Awalnya itu Serad (warga Desa Kemiren), di kebun rakyat, (kebun) itu warisan nenek moyangnya. 1997 itu awal dipublikasi. Dari zaman kerajaan, Blambangan itu sudah ada," kata Eko kepada merdeka.com, Sabtu (28/3).
Meski awalnya satu pohon durian merah di Desa Kemiran, namun rupanya di Banyuwangi ada beberapa jenis durian merah yang tumbuh di tempat lain, yaitu ada di Kecamatan Songgon dan Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah.
-
Kapan warga Kampung Semanggi mulai membudidayakan semanggi? Baru pada tahun 2015, warga membudidayakan tanaman Semanggi.
-
Kapan petani Kendeng gelar sedekah bumi? Sebagai bentuk syukur, mereka juga kerap menggelar sedekah Bumi minimal setahun sekali.
-
Kenapa Pak Purnomo dan warga membuat kebun sayur Mekar Sari? Dalam perjalanannya, butuh kekompakan warga agar kebun sayur itu bisa berkembang seperti sekarang. Bagaimana kisah mereka? Berikut kisah inspiratif selengkapnya: Bekas Lahan Terbengkalai Sebelum dimanfaatkan, lahan itu penuh dengan rumput ilalang yang cukup besar dan juga sampah-sampah. Dengan dikomandoi Purnomo, para warga melakukan kerja bakti babat alas sehingga lahan itu bersih dari rumput-rumput liar dan juga sampah-sampah.
-
Siapa yang pertama kali menanam semanggi di Kampung Semanggi? Petani Semanggi Loji, seorang warga Kelurahan Sememi mulai menekuni budi daya semanggi sejak tahun 1998.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Kapan kelapa sawit mulai ditanam di Kebun Raya Bogor? Keempat biji benih kelapa sawit itu ternyata bisa tumbuh subur ketika ditanam di Kebun Raya Bogor.
Awal pengembangan durian merah, menurut Eko, telah dilakukan sejak Tahun 2007 dan waktu itu hanya tiga pohon yang produktif. Di Tahun 2014, sudah berkembang 200 pohon yang bisa dipanen tiap tahun. "Penyebaran pohon durian merah ada di lima kecamatan yaitu Songgon, Glagah, Kalipuro, Licin dan Giri," jelasnya.
Untuk menjaga agar durian merah Banyuwangi tidak kehilangan identitasnya sebagai ikon daerah, setiap pengiriman bibit keluar daerah dilakukan pencatatan di hadapan notaris.
Seiring perkembangan penyebarannya, dari 200 pohon itu ada 62 varian durian merah asli Banyuwangi yang berhasil dikembangkan dan tersebar di lima kecamatan. Namun yang sudah diumumkan ke publik baru 32 jenis sedangkan yang bisa dikonsumsi buahnya hanya 25 jenis.
"Yang lain dagingnya masih tipis jadi masih dikembangkan. Sedangkan jenis yang layak masuk dalam kategori internasional ada 11 jenis varian," imbuhnya.
Menurutnya, ada beberapa syarat untuk bisa masuk ke kategori internasional, yaitu berat standar antara 1,5 sampai 2 kg, tahan antara dua sampai tiga minggu dan masih dalam kondisi baik saat dibekukan.
Dari 62 varian tersebut, durian merah Banyuwangi dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan warna daging buahnya. Pertama adalah durian merah bocking yang seluruh dagingnya berwarna merah.
Yang kedua durian merah pelangi yang dagingnya berwarna merah dan kuning, serta yang terakhir durian grafika yang dagingnya berwarna kuning, putih dan merah. "Ketiganya bisa dibedakan dari pohonnya dan daunnya memiliki kekhasan masing-masing."
Dijelaskannya, budidaya durian membutuhkan waktu antara tujuh sampai 12 tahun, baru bisa dipanen. Pelestarian durian merah Banyuwangi dilakukan dengan cara penanaman bibit baru durian.
Sedangkan untuk pengembangan bibit durian merah di Banyuwangi, dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan penelitian untuk percepatan bibit.
Percepatan bibit durian merah itu menurut Eko, dilakukan dengan cara menyambung batang induk durian biasa dengan batang durian merah. Cara ini bisa mempercepat pohon durian berbuah dari 12 tahun menjadi hanya lima tahun.
Selain itu percepatan juga dilakukan dengan cara top working, yaitu pohon durian besar disisipi dengan bibit durian merah. Dengan cara seperti ini, maksimal tiga tahun kemudian sudah bisa dipanen.
Harga durian merah juga cukup lumayan. Paling murah dibanderol Rp 120.000 sampai Rp 300.000 per buah. Sedangkan untuk bibitnya, dijual dengan harga bervariasi sesuai tinggi bibit.
Untuk bibit durian merah yang tingginya sekitar 30 cm, harganya berkisar Rp 75.000, sedangkan bibit yang tingginya di atas 60 cm sampai 1 meter, dibanderol Rp 200.000. Untuk yang tingginya lebih dari 1,5 meter harganya mencapai Rp 1,5 juta.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari durian pada umumnya, durian kembang lumajang punya bunga di tengah daging buah
Baca Selengkapnya18 November diperingati sebagai Hari Sawit Nasional.
Baca SelengkapnyaCerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.
Baca SelengkapnyaPohon Andalas menjadi bagian dari identitas Sumatera Barat sejak tahun 1990.
Baca SelengkapnyaPohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca SelengkapnyaKampung ini memiliki tiga hektare lahan khusus untuk tanaman semanggi
Baca Selengkapnya