Awas! Ada modus penipuan bukti struk transfer palsu BCA
Merdeka.com - Sejumlah modus penipuan makin marak terjadi. Tak jarang korbannya dengan mudah tertipu, karena sama sekali tak memahami modus penipuan yang dilakukan para tersangka dengan perencanaan yang sangat rapih dan matang.
Sejumlah upaya para pelaku untuk menipu korbannya pun tak tanggung-tanggung. Ada yang bermain dengan cara-cara lama seperti menggunakan produk palsu maupun uang pembayaran palsu, bahkan ada juga yang mengecoh para korbannya dengan gaya dan logat yang amat meyakinkan, namun akhirnya berhasil kabur usai mengelabui dan memberikan janji-janji kosong lainnya kepada sang korban.
Berikut ini adalah modus baru penipuan berkedok transfer dana, dengan bukti struk hasil transferan yang dipalsukan dan hampir menyerupai aslinya.
-
Bagaimana modus penipuan salah transfer pinjol ilegal? Dalam modus ini, korban tiba-tiba mendapatkan transfer dana dari Pinjol Ilegal ke rekeningnya, padahal korban tidak pernah mengajukan pinjaman. Selanjutnya, pelaku menghubungi korban dan memberitahukan bahwa telah terjadi transfer dan korban harus melakukan transfer balik ke rekening yang disebutkan pelaku atau korban harus membayar utang.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana penipuan DJP terjadi? Modus penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti phising, spoofing (penyaruan), penipuan mengatasnamakan pejabat/pegawai DJP, dan penipuan rekrutmen pegawai DJP,' kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti di Jakarta.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
Calon korban bernama Rusman Nulhakim pun menuturkan kisahnya yang hampir tertipu sekitar Rp 17 juta rupiah, dari hasil penjualan barang-barang di tokonya oleh seorang penipu, yang bersama komplotannya menyamar sebagai pembeli dan kawan-kawannya yang berhutang kepadanya.
Dikutip dari laman akun facebook pribadi milik Rusman, berikut kisahnya yang hampir tertipu oleh struk transferan palsu yang mengatasnamakan Bank BCA dalam bukti cetaknya.
--
Hampir Tertipu : Modus Struk Bukti Transfer Palsu.
Sore hari kemarin, Rabu (29/7) sekitar jam 3 an, seorang bapak" (sebut saja namanya kampret) belanja d toko, total belanjaan senilai tertulis d gambar (lumayan banyak lah). Rada gak wajar sih sbenernya, jarang" ada yang belanja banyak bgitu, orang baru kenal lagi, bukan langganan. Tapi saya khusnuzan aja. Lanjuut
Dan stelah totalan dia bilang bayarnya pengen via transfer aja (lha kirain mau cash, udah sneng duluan saya). Yaudah karena udah terlanjur, saya kasih no. Rek bca saya buat nanti dia transfer, yg penting dia bayar. Barang belanjaan pun ditinggal, dia pergi keluar, bilangnya mau nagihin duit hutang dulu dari tmennya sma cari ATM buat transfernya. "Paling 2 jam lagi saya transfer dan kesini lagi buat ambil brangnya" katanya dengan tampang sok cool dan sok sibuk.
Dan sekitar jam 7 malam, yg ditunggu" pun akhirnya muncul, datang 2 orang laki" tampang preman pake motor yg ngaku temennya si kampret (si kampret gak ikut). Sambil ngasihin amplop berisi struk bukti transfer, si laki" yg satu bilang mau ambil barang yg tadi dibeli si kampret. Struknya sih keliatan asli banget dan saya sudah setengah percaya kalo uangnya emang udah ditransfer. Tapi belum sreg/valid dong kalo belum cek saldo dan mutasi. Segera setelah saya terima struk bukti transfer tsb, sya langsung cek saldo dan mutasi rekening saya hari itu via e-banking. Daann… jeng jeng.. Sama sekali gak ada transferan, saldo pun masih sama kayak sebelumnya. Buat lebih yakin, saya pun cek juga di ATM BRI depan toko (gak ada atm BCA). Tapi.. Tetep, emang gak ada transferan.
Di situ, saya baru nyadar lagi kena upaya modus. Agak aneh juga soalnya 2 orang yang ngaku temannya si kampret itu juga keliatan buru" dan tergesa", pengen barangnya langsung dibawa sekaligus, padahal dia pake motor dan total ada 3 karung barang yg berat" semua isinya. Agak susah kayaknya buat dibawa sekaligus, walaupun bisa aja sih kalo dipaksain.
Dan segera setelah tau hal itu sya langsung kasih tau dan tegasin temen si kampret itu (yg lagi ngangkatin 3 karung belanjaan, yg mau segera dia bawa itu) bahwa belum ada transferan masuk. Dan dengan sdikit pura" polos, saya minta dia buat telepon si kampretnya, pastiin apa dia bneran sudah transfer apa belum. Dia pun coba nelpon, tapi lagi gak aktif katanya. Saya coba telepon pun emang gak aktif, gak gau kenapa.
Akhirnya saya pun berusaha untuk menahan barang belanjaan tersebut agar tidak dibawa oleh temennya si kampret yg keliatan sudah ngebet banget pengen bawa kabur tuh barang. Saya tegasin ke dia bahwa barangnya jangan dulu dibawa soalnya uang tranferannya juga belum masuk (sampai detik inipun).
Dan dengan tampang rada kikuk, sadar niat modusnya udah mulai kecium, 2 orang temen si kampret tsb pun langsung pamit pulang sambil bilang, "nanti aja saya ke sini lagi sama si kampret, biar jelas". Oh yaudah..
2 orang itu pun pergi tanpa membawa barang. Dan nyatanya gak ada tuh dia balik lagi bareng si kampret. Logikanya, kalo emang dia beneran transfer, pasti dia bakal balik lagi buat bawa barang belanjaannya tadi. Tapi ini malah kayak ngilang gitu, no. Hp nya pun udah gak bisa dihubungi.
Jadi fixed lah, struk bukti transfer yg tmennya si kampret kasih itu adalah struk Bodong alias Palsu. Modus pengen dapet barang gratis cuma modal struk bodong. Dikira kita bego kali ya..duh. Tapi salut lah sama yang ngedit" bikin struk palsu model begitu, dapet banget detailnya. Mengharukan..
squint emoticon
Dan Alhamdulillah, Allah masih sayang. Barang gak jadi raib, hampir aja rugi belasan ribu. "Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan"
Sekian. Semoga bisa jadi pelajaran buat semuanya biar lebih hati-hati dan teliti lagi.
Thx.
kiki emoticon
Waktu kejadian : sore, 29 juli 2015.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Anda mendapatkan dana transfer tanpa diketahui pengirimnya, jangan gunakan dana tersebut.
Baca SelengkapnyaModus penipuan semakin berkembang, termasuk modus penipuan salah transfer.
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaSalah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaNetizen pun terhibur karena bukti transfer tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa itu palsu.
Baca SelengkapnyaBRI tidak memiliki nomor ponsel khusus pendaftaran pinjaman
Baca SelengkapnyaBank BCA meminta nasabah berhati-hati terkait kabar yang beredar di media sosial mengenai tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA mobile.
Baca SelengkapnyaWarganet curhat nyaris terkena penipuan dengan modus salah transfer.
Baca SelengkapnyaDalam laporan yang dilakukan di Polres Tasikmalaya itu, HS mengaku kehilangan uang Rp6,8 juta karena aksi kejahatan yang dialaminya itu.
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca Selengkapnya