Ayah 'algojo' pencabut nyawa anak kandung karena bisikan gaib
Merdeka.com - Peristiwa memilukan itu terjadi pada Kamis (5/5) pekan lalu. Nyawa MA (6) berakhir di tangan sang ayah, JML (34).
Peristiwa itu terungkap setelah kakak ipar JML, Mardianah (41), mencari MA. Bersama warga, mereka berkeliling lingkungan rumah JML, di Kampung Bulu-Bulu RW 01/RT 05 Bangkala, Keluraha Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dia kemudian tiba di rumah adik pelaku, Anjas. Alangkah terkejutnya dia saat melihat MA sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan.
Mardianah terguncang. Warga lantas mencari JML yang bekerja sebagai buruh bangunan. Sebab, dia diduga membunuh MA dengan cara menghantamkan tabung elpiji kapasitas tiga kilogram ke kepala sang anak.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Komisaris Besar Polisi Frans Barung Marenga mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 WITA. Saat itu korban dan pelaku hanya berdua saja di rumah.
Kasus itu menjadi sorotan Komisi Nasional Perlindungan Anak. Mereka lantas berkunjung ke Makassar dan menemui pelaku.
"Saya langsung berbincang sama pelakunya, dan ternyata ada beberapa penjelasannya itu berubah-ubah dan inilah yang harus didalami oleh polisi," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, di Mapolsek Tamalanrea Makassar, Jumat pekan lalu.
Dengan didampingi Frans Barung Mangera serta Kapolsek Tamalanrea, Kompol Dewa Agung Roy, Arist mengaku sengaja datang ke Makassar buat mendengarkan langsung kesaksian pelaku.
"Saya ke Makassar untuk bertemu langsung dengan pelaku, dan mau mendalami apakah perbuatan itu dilakukan secara sadar atau tidak. Ternyata pelaku memang memiliki riwayat kelainan jiwa dan inilah yang harus didalami polisi," ujar Arist.
JML yang berbincang dengan Arist mengaku menyesal telah membunuh anak kedua menggunakan tabung gas. Dia juga siap menerima semua hukuman akan diberikan kepadanya, termasuk apabila pengadilan akan menjatuhkan hukuman mati.
"Saya siap menerima hukuman apapun pak. Saya juga sudah tidak perduli dengan diriku. Walau dihukum mati sekarang juga saya siap. Tapi saya lakukan itu bukan dalam keadaan sadar, tapi ada sesuatu yang ghaib yang mendorongku melakukan itu," kata JML.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak berusia tiga tahun tersebut dibunuh oleh sang ayah saat tengah tertidur menggunakan golok.
Baca SelengkapnyaAda dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaPelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca SelengkapnyaBocah tersebut ditemukan dengan luka 20 tusukan, salah satunya di bagian dada sebelah kiri
Baca Selengkapnya