Ayah Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 Optimis Anaknya Selamat
Merdeka.com - Kelasi Satu (KLS) Gunadi Fajar Rahmanto menjadi salah seorang awak dari KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali.
Ayah Fajar, Sunaryo (48) menyebut, putranya bertugas di bagian sonar KRI Nanggala 402. Dia berharap agar Fajar dan rekan-rekannya bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.
"Harapan besar keluarga itu bisa dievakuasi dengan selamat semua kru awaknya, pihak pemerintah dan pihak evakuasi tepat waktu agar selamat," katanya di rumahnya, RT. 3 Ngreco, Seloharjo, Pundong, Bantul, DIY, Jumat (23/4).
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Dimana KRI Nanggala (402) hilang kontak? Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala 402 telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Dia mengaku, awalnya tak percaya dengan kabar hilangnya KRI Nanggala 402. Saat itu, Sunaryo mendapat kabar dari istri Fajar yang saat ini sedang mengandung tujuh bulan.
Sunaryo menceritakan, usai mendapat kabar itu, dirinya pun mencari kabar melalui pemberitaan online. Ketika itu, dia mendapatkan sejumlah pemberitaan tentang hilangnya KRI Nanggala 402 dimana sang putra sulungnya menjadi salah satu awak di sana.
"Rabu malam, menantu saya ngasih kabar begini, 'Bapak, KRI Nanggala kehilangan kontak. Terus kita pastikan lihat berita lewat HP. Ternyata benar Nanggala 402 hilang kontak," ujarnya.
"(Nanggala 402) itu kapal anak saya. Masalah nama dan lain-lain belum tahu, pastinya dari kapalnya, kapal Nanggala 402. Yang komunikasi dengan pihak AL itu menantu saya. Nanti terus memberi kabar bagaimana, sekarang dilakukan pencarian. Baru nanti dikasih kabar ke sini," sambung Sunaryo.
dia menuturkan jika Fajar adalah anak pertama dari dua bersaudara. Fajar, kata Sunaryo mulai menjadi Angkatan Laut sejak 2014 lalu. Fajar memulai kariernya di Komando Armada I, Jakarta Pusat.
Pria kelahiran Juli 1993 itu kemudian mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan di Sekolah Awak Kapal Selam (Sekasel). Rampung pendidikan, Fajar kemudian hijrah ke Komando Armada II yang membawahi wilayah laut Indonesia bagian tengah di Surabaya, Jawa Timur.
"Sekolah kapal selam lalu pindah ke armada II di Surabaya sejak 2 tahunan ini. Kalau sama pendidikan ya 3 tahunan mungkin hampir 9 bulan," tutur Sunaryo.
Sunaryo mengaku terakhir kali bertemu dengan Fajar pada 27 Maret 2021 lalu. Saat itu Fajar sempat mampir ke Bantul di sela masa liburnya.
Sunaryo membeberkan jika komunikasi dengan Fajar terakhir kali dilakukan kurang lebih seminggu yang lalu. Saat itu Fajar mengirimkan pesan Whatsapp ke sang ibu untuk berpamitan karena akan kembali berlayar dengan KRI Nanggala 402.
Sejak seminggu itu, lanjut Sunaryo, tak ada lagi kabar dari Fajar dan nomor Whatsappnya tak lagi aktif. Kemudian pada Rabu (21/4), keluarga mendengar kabar hilangnya KRI Nanggala 402.
Sunaryo menyebut jika pihak keluarga berharap dan optimis jika Fajar bisa kembali dengan selamat. Sunaryo mengungkapkan jika pada Kamis (22/4) pihak keluarga menggelar doa bersama untuk keselamatan Fajar dan awak KRI Nanggala 402 lainnya.
"Keluarga selalu optimis dan berdoa semoga Tuhan memberikan selamat. Semalam kami menggelar doa bersama untuk keselamatan seluruh awak kapal KRI Nanggala 402," pungkas Sunaryo.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Info diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan ke tunggul KRI Nanggala-402 tersebut dilakukan di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), Sabtu (28/9/2024)
Baca SelengkapnyaPasangan ini baru menjalani pernikahan selama 2,5 bulan.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto sedang bernostalgia di Purworejo dan sang istri mengenang masa lalu saat ditinggal tugas ke Kalimantan saat akan melahirkan anak pertamanya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Mayjen Kunto Arief Wibowo yang sedang mengenang masa lalu bernostalgia ke rumah dinasnya saat masih berpangkat Letda.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Mayjen Kunto Arief Wibowo yang mengenang masa lalu di rumah dinasnya dan istrinya pernah keguguran di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPengalaman tugas di Papua membuat prajurit TNI bernama Beny mendapat inspirasi dalam memberikan nama sang buah hati.
Baca SelengkapnyaUsia kehamilan Dini saat ini memasuki trimester tiga.
Baca SelengkapnyaDitinggal tugas dalam kondisi apapun pasti menjadi sebuah pilihan yang harus diterima oleh seorang istri anggota TNI siapapun mereka.
Baca SelengkapnyaMegawati mengungkap kandungannya kini telah berusia 4 minggu.
Baca SelengkapnyaIbu muda ini melahirkan anak kedua secara normal setelah dua tahun sebelumnya melahirkan melalui operasi sesar.
Baca SelengkapnyaIstri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak yakni Paulina Pandjaitan menceritakan pengalamannya saat sang suami dilantik menjadi orang nomor satu di TNI AD
Baca Selengkapnya