Ayah bunuh anaknya di OKI dikenal pemarah & sudah 3 kali nikah
Merdeka.com - Kasus penganiayaan menyebabkan Rendi, bocah berumur 3,5 tahun, meninggal di tangan ayahnya sendiri, Manap (30), terus didalami penyidik Polres Ogan Komering Ilr (OKI), Sumatera Selatan. Belasan saksi dipanggil penyidik untuk diambil keterangan.
Kapolres OKI AKBP Amazon Polamania mengatakan, keterangan tersangka mengaku sudah tiga kali menikah. Dua pernikahan sebelumnya berakhir perceraian dan kini hidup dengan istri ketiganya dan dikaruniai seorang anak.
"Tersangka punya dua anak dari pernikahan sebelumnya, dia tinggal serumah dengan ibu tirinya. Ibu korban sudah cerai dengan tersangka," ungkap Amazon saat dihubungi merdeka.com, Jumat (23/9).
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
Sementara dari keterangan tetangga, kata Amazon, tersangka Manap memang dikenal tempramental. Tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet itu mudah tersinggung sehingga hubungan dengan warga sekitarnya terbilang tidak akur.
"Tersangka emosian orangnya, sering marah-marah sama anak-anaknya, sama tetangga juga begitu," ujarnya.
Bahkan, kata dia, para saksi sering menyaksikan tersangka menganiaya korban. Saat kejadian menyebabkan korban tewas, tetangga juga mendengar jeritan kesakitan. Namun, tetangga tak bisa berbuat apa-apa lantaran takut menjadi sasaran emosi tersangka.
"Suara tangisan dan jeritan korban saat dipukuli didengar tetangga tersangka. Semua saksi yang kita panggil paham perilaku tersangka sehari-hari," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, hanya gara-gara anaknya yang masih berusia 3,5 tahun bernama Rendi buang air besar di celana, emosi Manap (30) naik pitam. Dia nekat menganiaya anaknya itu hingga menyebabkan korban tewas.
Penganiayaan tersebut terjadi di rumahnya di Desa Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Sabtu (17/9) malam lalu. Semenatara korban tewas saat perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung, OKI, Minggu (18/9) sore. Keesokan harinya, pelaku diringkus polisi.
Pelaku yang baru pulang ke rumah tak terima anaknya tersebut BAB di celana. Dia pun mengambil kayu berdiameter 30 centimeter dengan panjang satu meter.
Lalu, dengan beringas pelaku memukul ke tubuh korban berkali-kali. Bahkan, saking kerasnya pukulan itu, kayu yang dipakai pelaku patah. Korban pun mengalami luka lebam di beberapa bagian di tubuhnya.
Keesokan harinya, kesehatan korban memburuk. Korban pun dibawa ibu tirinya berobat ke klinik dekat kampung mereka. Namun, dokter klinik menyatakan korban harus segera dirujuk ke rumah sakit lantaran kondisi lukanya terbilang parah. Sayang, nyawa korban tak bisa diselamatkan dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Saat penangkapan, sambung dia, petugas menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya kayu yang sudah patah dua yang digunakan tersangka menganiaya korban. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, pelaku A masih diburu oleh polisi karena usai menikam korban dan dua orang lainnya, dia langsung kabur.
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta terbaru kasus suami bunuh dan cor jasad istrinya di dalam rumah di Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca SelengkapnyaPolisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca Selengkapnya