Ayah dan Anak Pelaku Pembunuhan di TTS Dibekuk Polisi
Merdeka.com - Imanuel Babu (48) dan anaknya bernama Yongki H Babu (18), warga Desa Usapimnasi, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, akhirnya ditangkap polisi. Keduanya sempat diburu aparat kepolisian dari Polres Timor Tengah Selatan, setelah membunuh kerabatnya sendiri hanya gara-gara masalah pengerukan tanah. korban Oktavianus Babu (31) masih berstatus keluarga sekaligus tetangga kedua pelaku.
"Sudah kami lakukan penangkapan tersangka. Dua tersangka sudah kita tahan di Mapolres sejak hari ini Jumat (11/6)," ujar Kasat Reskrim Polres Timor Tengah Selatan, Iptu Mahdi Dejan, Jumat (11/6).
Kedua tersangka diperiksa intensif oleh penyidik Sat Reskrim. Mereka disangkakan pasal 338 KUHP sub pasal 354 ayat (2) lebih sub pasal 351 ayat (3) dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Rabu (9/6) siang di dekat tempat tinggal mereka. Bermula sekitar pukul 09.00 WITA, korban menyewa sebuah eksavator untuk mengeruk sebuah bukit di samping rumah Maria Haekase dan tanah timbun hendak dijual.
Saat itu, tersangka Imanuel Babu datang dan menegur korban agar jangan mengeruk tanah tersebut karena tanah tersebut miliknya, sehingga membuat korban sempat menghentikan proses pengerukan. Namun sekitar satu jam kemudian, korban kembali menyuruh operator eksavator untuk melanjutkan pengerukan tanah bukit tersebut.
Tiba-tiba datang tersangka dan anak tersangka. Tersangka Imanuel melarang korban agar jangan mengeruk lagi, namun korban tidak menggubris hal tersebut. Karena ia menilai area tersebut tidak ada pemiliknya.
Mereka pun terlibat adu mulut hingga perkelahian. Anak tersangka, Yongki H Babu terlibat dalam perseteruan itu dan memegang tubuh korban. Sementara ayahnya, Imanuel Babu mencabut sebilah pisau yang berada di pinggangnya, lalu menikam korban pada perut sebelah kanan hingga terluka.
Setelah menikam korban, keduanya kabur meninggalkan korban. Menurut saksi, korban masih berusaha berlari mengejar Imanuel Babu dan anaknya, namun akhirnya terjatuh dan sekarat.
Warga yang melihat kejadian itu kemudian membawa korban ke Puskesmas. Sayangnya, nyawa korban tidak bisa tertolong dan meninggal dunia.
Saat polisi datang, korban telah dibawa oleh keluarga korban di Puskesmas Fatumnutu. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan oleh dokter Puskesmas Fatumnutu, disimpulkan bahwa korban meninggal dunia akibat luka pada perut kanan, karena banyak mengeluarkan darah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa pelaku dan mencari tahu motif di balik pembunuhan.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, O kabur ke Kalimantan dan bekerja di pabrik tahu.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaRedemtus tewas dibacok sebanyak tiga kali pada bagian kepala
Baca SelengkapnyaPembunuh Tetangga di Ogan Ilir Ngaku Didatangi dalam Mimpi: Korban yang Minta Maaf
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku A masih diburu oleh polisi karena usai menikam korban dan dua orang lainnya, dia langsung kabur.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca Selengkapnya