Ayah di Medan diduga tega bekap balita gizi buruk hingga tewas
Merdeka.com - Seorang ayah di Medan diduga tega membunuh putranya yang mengalami gizi buruk. Balita 2 tahun itu dilaporkan telah dibekap hingga tewas.
Berdasarkan informasi dihimpun, dugaan pembunuhan itu terjadi di Lantai 5 Blok B Rumah Susun Sederhana (Rusunawa), Jalan Kayu Putih, Tanjung Mulia Hilir, Senin (20/11). Di rumah itu, sang ayah, Sf (43), menghabisi nyawa putranya, DDA (2).
Semula, keluarga menduga balita itu meninggal akibat sakit gizi buruk yang sudah dideritanya sejak lama. "Anak memang sedang sakit gizi buruk," ucap ibu korban, HDK.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Dimana pertemuan keluarga APD dan pelaku berlangsung? 'Ia saya ayah korban bersama kedua orangtua pelaku datang ke Polda Jambi, untuk mencabut laporan polisi,' kata Rikarno Widi saat diwawancarai pada Senin (04/12).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa ayah Pegi Setiawan mengadu ke Dedi Mulyadi? Adik Pegi Gagal Masuk SMA Beberapa waktu lalu, Dedi melalui media sosialnya mengungkap pertemuan pribadi dengan ayah Pegi Setiawan. Dalam kesempatan itu, ayah Pegi mengadu soal nasib sang putri bungsu lantaran baru saja gagal memasuki sekolah impian.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
Senin (20/11), Heni berniat membawa DDA ke rumah sakit. Dia keluar dari kediamannya untuk bertelepon terkait pengurusan BPJS.
Saat itu, DDA sedang menangis. "Anak saya sedang di ayunan. Karena sakit, anak saya nangis terus," ucap HDK.
Setelah selesai bertelepon, HDK kembali masuk rumah. Dia melihat putranya mengalami sesak napas. Balita itu langsung dibawa ke RS Mitra Medica.
"Anak saya sesak-sesak gitu di atas ayunan. Tapi sampai di rumah sakit anak saya meninggal, nyawanya tak tertolong lagi," sebut HDK.
Hari itu juga DDA dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU), Jalan Klambir Lima, Tanjung Gusta. Sf ikut berkabung ketika itu.
Malam harinya, putra mereka Al (5) bercerita kepada tetangga. Dia mengaku melihat ayahnya membekap DDA saat ibunya sedang bertelepon.
Spontan tetangganya memberitahukan kepada pihak keluarga yang kebetulan masih berkumpul di rumah. Mereka pun menanyai Al yang kukuh melihat sang ayah membekap adiknya di ayunan.
Malam itu juga pihak keluarga melaporkan kejadian itu ke Polres Pelabuhan Belawan. Petugas yang datang ke lokasi langsung mengamankan Sf yang saat itu masih berada di Rusunawa. "Kalau memang benar suami saya yang membunuh, biar saja dipenjara dan diproses secara hukum. Jangan datang-datang lagi suami saya itu," harap HDK.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Yayang Rizki Pratama ketika mengatakan kasus itu masih diselidiki. "Saksi anaknya sudah kita periksa. Sabar dulu ya masih kita lidik," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terbongkar setelah polisi mendapatkan laporan dari ibu korban.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaPengakuan pelaku telah memperkosa korban dua kali di dua lokasi berbeda
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menangkap ayah kandung korban inisial BI (44).
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku berkali-kali meminta maaf dan mengaku khilaf serta berdalih perbuatan bejat itu bukan atas keinginannya.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca Selengkapnya