Ayah korban pembunuhan di Cawang sebut anak seorang pendiam
Merdeka.com - Ayah korban pembunuhan AR (34), Mas'udi mengatakan, anaknya merupakan sosok pendiam. AR menjadi korban pembunuhan di Cawang, Jakarta Timur, oleh Petrus Paulus Ualubun (21), pada Senin (16/4) malam.
"Omong sama bapak enggak pernah, dia kalau ditanya jawabnya iya-iya aja. Kalau ditelpon iya iya gitu. Pokoknya pendiam, jadi susah gitu. Enggak pernah cerita, pendiam dia," katanya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (17/4).
Mas'udi mengaku tak tinggal serumah dengan anaknya itu, karena dirinya tinggal di Tangerang. Sementara korban tinggal di Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Selain itu, dirinya juga mengaku melakukan komunikasi dengan korban empat bulan yang lalu.
-
Di mana anak laki-laki itu tinggal? Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dari Jiaozuo, Provinsi Henan, China, telah mengeluhkan bau tidak sedap selama dua tahun terakhir.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
"Kemarin sebelum meninggal, almarhum ke rumah neneknya meninggal, ibu saya, itu aja datang. Dia juga enggak pernah ngeluh," ujarnya.
Ayah dari empat orang anak ini menyebut AR mempunyai banyak teman, terutama di tempat kerjaannya. Meski begitu, korban tak pernah bercerita terhadap dirinya terkait apakah korban sudah mempunyai kekasih (wanita) atau belum, karena korban memang terkenal tertutup.
"Saya pernah bilang ke dia untuk merid (nikah), mau ngapain lagi udah punya pacar belum, saya tanya, putus gitu. Omongannya enggak nyambung lagi. Susah dia enggak terbuka dia. Pendiam, kitanya kaget karena anak itu dari segi pergaulan kan baik, ada gini kita kaget, terpukul, ada masalah apa anak saya?" ungkapnya.
Meskipun dirinya sudah memaafkan pelaku, tapi dirinya ingin agar pelaku dapat dihukum dengan setimpal atau sesuai dengan apa yang sudah ia lakukan terhadap anak bungsunya tersebut.
"Ya ikhlas lah, namanya sudah kejadian, suratan takdir mau diapain begitu kan. Ya yang setimpal, dengan hukum yang berjalan dan berlaku itu aja," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di rumah cat putih itu memang hanya dihuni empat orang. Garis polisi sudah dipasang.
Baca SelengkapnyaNurma menambahkan penyidik telah melakukan pemeriksaan digital melalui gawai milik MAS
Baca SelengkapnyaMenurut penuturan satpam kompleks, ibunda pelaku juga mengalami pendarahan hebat karena luka di bagian pundak diduga ditusuk pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus remaja membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan, menguak fakta baru.
Baca SelengkapnyaHingga kini pelaku sedang diperiksa oleh psikolog. Total ada dua orang psikolog yang diturunkan dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPolisi pun mengungkap kondisi ibu remaja MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini ibu pelaku masih menjalani perawatan intensif di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pembunuhan itu diketahui pada Sabtu (30/11) dini hari pukul 01.00 WIB.
Baca SelengkapnyaIbunda mengungkapkan korban tidak pernah pamit saat akan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaSaat ditangkap, baju yang dikenakan pelaku MAS tampak masih berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaAnak berinisial MAS (14) yang membunuh ayah (APW) dan neneknya (RM) serta melukai ibunya (AP) di Cilandak bersikap sopan dan penurut.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca Selengkapnya