Ayah Korban Penembakan di Cengkareng Minta Bripka CS Dihukum Sepantasnya
Merdeka.com - Jenazah Feri Saut Simanjuntak, salah seorang korban penembakan Bripka CS di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat, tiba di rumah duka, Jalan Alumunium 1 Gang Asbes, Kecamatan Medan Timur, Medan, Jumat (26/2) sekitar 10.30 WIB. Keluarga histeris saat menyambut kedatangan jenazah.
Sebelumnya, jenazah diterbangkan menggunakan pesawat Citilink QG9884 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut. Dari sana, jenazah dibawa dengan ambulans RS Bhayangkara Medan dan dikawal mobil patroli polisi ke rumah duka.
Tangis keluarga pecah saat ambulans tiba. "Amang kenapa kau cepat kali dipanggil Tuhan," jerit seorang wanita yang mengenakan ulos di depan pintu rumah.
-
Siapa yang datang melayat ke rumah duka? Nisya datang melayat ke rumah duka pada Senin (11/12) siang.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Siapa yang menyambut jenazah PMI di Bandara? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
-
Bagaimana cara rombongan jenazah masuk makam? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Siapa yang menghadang rombongan jenazah? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
Kerabat juga ikut histeris saat peti mati dibawa masuk ke dalam rumah. Beberapa di antaranya menangis sejadinya. Mereka langsung menggelar acara adat, karena korban rencananya dimakamkan hari ini juga.
Ayah korban, Mula Simanjuntak, berharap pelaku dihukum sepantasnya. Namun dia tidak ingin Bripka CS dihukum mati. "Ya nggak gitulah, sepantasnya saja, namanya anak saya sudah mati. Jangan mati itu dibalas dengan mati. Cemana bagusnya saja," ucapnya.
Seperti diberitakan, Bripka CS menembak 4 orang di salah satu kafe di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2) subuh. Tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa itu, termasuk seorang personel TNI AD, Pratu Martinus Riaky Kardo Sinurat. Dua lainnya adalah pegawai kafe, salah satunya Feri Saut Simanjutak.
Penembakan ini terjadi usai Bripka CS mabuk-mabukan di kafe itu. Dia tidak terima saat disodori tagihan Rp 3,3 juta.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu korban menangis tiada henti saat mengantarkan empat peti jenazah anaknya ke TPU Perigi, Sawangan, Depok.
Baca SelengkapnyaKeluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Baca SelengkapnyaDua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaReaksi prajurit TNI yang berusaha tegar melihat sang ayah meninggal dunia di rumah duka.
Baca SelengkapnyaAir mata Sonny Septian tak bisa terbendung saat ia merasakan kehilangan mendalam atas kepergian ibunya.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca Selengkapnya