Ayah pelaku teror Gereja St Yosep ingin jadi kuasa hukum putranya
Merdeka.com - Makmur Hasugian, ayah dari IAH (17), pelaku teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, berencana akan terus mendampingi anaknya. Dia menyatakan akan menjadi kuasa hukum bagi putranya itu.
"Ya saya sendiri nanti yang menjadi kuasa hukumnya langsung," kata Makmur saat dihubungi wartawan, Selasa (30/8).
Selama ini, Makmur memang dikenal sebagai pengacara. Dia pun kerap beracara di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
-
Kapan orang tua harus tenang saat menghadapi anak? Dalam metode ini, orang tua diharapkan mampu mengontrol emosi mereka sendiri dan tetap tenang ketika menghadapi perilaku anak yang sulit.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Kapan anak merasa tidak aman? Anak-anak yang sering menyaksikan pertengkaran mungkin khawatir tentang perceraian atau bertanya-tanya kapan 'silent treatment' dari salah satu orangtua akan berakhir.
-
Kapan anak bisa cemas? Perceraian orang tua, terdapat keluarga atau kerabat yang meninggal, atau peristiwa mendadak lainnya juga dapat menjadi salah satu penyebab gangguan kecemasan pada anak.
-
Siapa yang bisa membantu anak agar gak takut? Banyak orangtua yang suka mengkritik atau menghukum anak secara kasar, baik secara verbal maupun fisik, jika anak melakukan kesalahan atau tidak memenuhi harapan orangtua.
-
Bagaimana anak korban perang mengatasi rasa takutnya? Mereka mungkin merasa takut akan kehilangan orang-orang yang tersisa, takut dengan suara keras atau ledakan, atau takut akan situasi yang mirip dengan kejadian traumatis.
Makmur menyatakan sejauh ini polisi menyangkakan pasal dari UU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pada IAH. Dia mengaku sudah menganjurkan pada IAH untuk berterus terang agar pelaku yang diduga telah memengaruhinya dapat tertangkap.
"Kita sudah minta itu, karena tahulah kita menghadapi sifat anak-anak semua. Kalau tidak tenang kali dia, nggak mungkin dia terbuka. (Dia) belum terbuka," katanya.
Kasus yang kini membelit IAH cukup mengganggu aktivitas Makmur sebagai pengacara, karena ponselnya kini terus berdering. "Tapi kita usahakan juga perkara yang kita tangani tetap kita jalankan," ucap Makmur.
Seperti diberitakan, IAH diamankan di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur Medan, Minggu (28/8) pagi. Dia diduga ingin meledakkan bom. Pemuda ini diringkus jemaat saat menyerang pastur dengan pisau.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban takut bertemu dengan ayah kandungnya dan sempat tidak ingin berkomunikasi dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru kasus ibu bernama TY yang membanting anak kandungnya hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya