Ayah pembunuh bayi dibekuk di sawah, sepanjang hari menangis di sel
Merdeka.com - Ramli (29), warga Dusun Bollangi, Desa Timbuseng, Kecamatan Patallasang, Kabupaten Gowa, yang membunuh bayinya masih berusia lima bulan, Faidil, hanya bisa menangis sepanjang hari dalam sel di Polsek Bontomarannu, Gowa. Dia beralasan menyesali perbuatannya yang mabuk dan menendang bayinya di dalam ayunan hingga meninggal dunia, Rabu (13/4).
Kapolres Gowa, AKBP Rio Indra Lesmana yang dikonfirmasi, Kamis (14/4) mengatakan, Ramli kini meringkuk dalam sel Mapolsek Bontomarannu. "Iya, itu dia sudah ditahan. Sepanjang hari menangis. Katanya dia sangat menyesali perbuatannya yang mabuk dan menendang bayinya hingga meninggal dunia," kata Rio.
Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Bontomarannu, Ipda Abdul Rahman, menjelaskan rinci soal peristiwa itu. Kejadian nahas dialami bayi Faidil itu terjadi pada Rabu (13/4), pukul 18.30 WITA.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
Ramli yang saat itu sedang mabuk usai menenggak Ballo (miras tradisional), tiba di rumahnya dan meminta istrinya, Satturi (25), menyiapkan makanan dan kopi. Tiba-tiba ponsel miliknya berbunyi, sementara bayi Faidil berada dalam ayunan menangis saat mendengar suara ponsel itu.
"Ramli marah mendengarkan suara tangis anak keduanya itu, dan langsung menendang ke arah ayunan, mengenai kepala bayi Faidil dalam ayunan itu. Karena ditendang, bayi ini kian menangis sehingga Ramli kembali melayangkan dua kali tendangan," kata Abdul, Kamis (14/4).
Setelah istrinya memperlihatkan kondisi anaknya itu ke tetangga usai ditendang, Ramli langsung kabur dari rumah karena ketakutan dan juga masih mabuk. Ramli meninggalkan rumah dengan sepeda motornya. Satturi langsung membawa anaknya ke rumah sakit. Namun dokter menyatakan dia sudah meninggal. Faidil dimakamkan malam itu juga, sekitar pukul 23.30 WITA. Ramli tidak menghadiri pemakaman anaknya.
Abdul melanjutkan, hingga proses pemakaman Faidil usai, Ramli tak kunjung datang sehingga langsung dikejar. Sepeda motornya ditemukan di rumah seorang warga, sekitar sepuluh kilometer dari rumahnya.
"Kita yakin keberadaan Ramli tidak jauh, dan akhirnya ditemukan tidur di pematang sawah sekitar pukul 04.30 WITA tadi," lanjut Abdul.
Abdul menyampaikan, Ramli dijerat dua pasal. Yakni pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun. Serta pasal 351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan mengakibatkan kematian, dengan ancaman pidana penjara tujuh tahun.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaPeristiwa naas ini terjadi saat sang istri meninggalkan rumah untuk menghadiri acara kondangan tetangga.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terhadap istrinya terancam hukuman 15 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSaat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaPotret Muhammad Rauf (13) korban penganiayaan dan pembunuhan ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca Selengkapnya