Ayah pria keterbelakangan mental: Maling teriak maling, malah duit anak saya digondol
Merdeka.com - Seorang pria keterbelakangan mental berinisial AAF alias Iyan ditemukan dalam kondisi penuh luka di sekujur tubuh. AAF menjadi korban penganiayaan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/8) malam oleh sembilan pelaku.
Pelaku diketahui terdiri dari empat petugas keamanan dan lima panitia acara pameran flora dan fauna karena dituduh mencuri uang.
Herman, orangtua AAF menjelaskan, anaknya dituduh sebagai maling. Anaknya itu diborgol dan dipukuli meski tak ada bukti.
-
Kenapa anak berbohong? Alasan di balik kebohongan anak sangat bergantung pada usia mereka. Anak-anak di bawah usia tujuh tahun biasanya berbohong untuk bersikap sopan atau menghindari kekecewaan orang tua.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang dipercaya mencuri anak saat maghrib? Dipercaya bahwa pada waktu ini, makhluk halus, seperti kuntilanak, tuyul, atau genderuwo, aktif bergerak dan seringkali mencari mangsa untuk dikunjungi atau bahkan diculik.
"Kejadian hari Jumat anak saya diteriaki maling, kemudian dibawa ke posko keamanan EO Flora. Di sana diborgol kayak maling. Padahal belum terbukti," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (22/8).
"Banyak kok yang melihat anak saya dianiaya," tambah dia.
Namun, kenyataan tak demikian. Yang hilang justru uang milik Anaknya. Jumlahnya mencapai Rp 3 juta.
"Ternyata maling teriak maling. Malah duit anak saya digondol sama dia (orang)," ujar dia.
Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat. Sebanyak sembilan orang berhasil ditangkap.
"Awalnya lebih dari 10 yang ditangkap. Tapi yang benar-benar terbukti mengeksekusi anak saya ada delapan orang. Mereka sudah pakai baju tahanan kok," ucap dia.
"Sekarang semuanya barang bukti juga sudah ada di Polres," dia menambahkan.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilik rumah terlihat menikmati menyiksa maling yang tertangkap.
Baca SelengkapnyaBegitu pulang, dia terkejut rumahnya dalam kondisi terbuka dan beberapa barang hilang.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaKesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat WSU melakukan pencurian ternyata EM tengah berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaPada saat ditinggal ibunya, korban sedang tertidur sembari tersangka bermain judol.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menangkap ayah kandung korban inisial BI (44).
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca Selengkapnya